First Media
PT First Media Tbk (IDX: KBLV) (sebelumnya bernama PT Broadband Multimedia Tbk, PT Tanjung Bangun Semesta Tbk dan PT Safira Ananda) adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. First Media menyediakan jasa layanan internet pita lebar, televisi kabel dan komunikasi data yang secara keseluruhan diperkenalkan sebagai "Triple Play". Jaringannya meliputi Jabodetabek, Surabaya, Malang, Medan, Batam dan Bandung.
Publik | |
Kode emiten | IDX: KBLV |
Industri | Telekomunikasi |
Pendahulu | PT Aditirta Indonusa |
Didirikan | 13 Januari 1994 (sebagai Safira Ananda) 1995 (sebagai Tanjung Bangun Semesta) 28 April 2000 (sebagai Broadband Multimedia) 1 Juni 2007 (sebagai First Media) |
Pendiri | James Riady |
Kantor pusat | BeritaSatu Plaza, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav.62, Jakarta Selatan |
Tokoh kunci | Henry Riady |
Produk | Internet pita lebar Televisi kabel berlangganan Komunikasi data |
Pemilik | PT Trijaya Putra Mulia (43,58%), PT Reksa Puspita Karya (33,76%)[1] |
Situs web | www |
First Media merupakan anak perusahaan Lippo Group. First Media juga memegang penuh kepemilikan saham PT Ayunda Prima Mitra yang menguasai 49% saham PT Direct Vision, perusahaan yang mengoperasikan jasa televisi satelit Astro Nusantara. Astro Nusantara sendiri tidak beroperasi lagi sejak pada tanggal 20 Oktober 2008 tengah malam pada pukul 00:00 WIB.
Pada tahun 2008, First Media memiliki sekitar 180.000 pelanggan internet dan sekitar 130.000 pelanggan televisi. Jaringan serat optik First Media memiliki panjang 2.597 kilometer yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, dan Bandung. First Media menargetkan satu juta rumah akan terjangkau jaringan mereka sebelum awal 2009.
Pada bulan Mei 2015 bersama dengan LinkNet, First Media meluncurkan 2 Combo HD Pack terbaru. Combo Ultimate X1 HD dengan kecepatan 100Mbps dan Combo Infinite X1 HD dan untuk kecepatan 200Mbps serta meningkatkan paket Combo Maxima X1 HD dengan layanan dual broadband.[2] Hingga saat ini First Media memiliki 8 paket combo yaitu Family, Family plus, D'Lite, Elite, Supreme, Maxima, Ultimate, Dan Infinite.[3]
Sejarah
PT First Media Tbk awalnya didirikan pada 6 Januari 1994 dengan nama PT Safira Ananda. Pada 1995, namanya menjadi PT Tanjung Bangun Semesta, dan mulai beroperasi sebagai perusahaan internet kecil di Surabaya.[4][5] Pada tahun 1998, PT Tanjung Bangun mengakuisisi 78% saham PT Aditirta Indonusa, yang memegang lisensi televisi berlangganan sejak 1996 dengan menggunakan sistem TV kabel (awalnya, PT Aditirta sempat merencanakan beroperasi pada pertengahan 1996, dengan 25 kanal menggunakan merek Multivision).[6][7][8][9] Dengan akuisisi ini, PT Tanjung bisa bermain dalam bisnis televisi berbayar kabel pertama di Indonesia. Bisnis TV kabel (dan kemudian ditambah layanan jasa internet sejak 2001)[10] ini kemudian diluncurkan pada 1 Maret 1999 dengan merek KabelVision.[11] Sebagai persiapannya, KabelVision sudah menggandeng perusahaan internet PT Indonusa dan membangun jaringan kabel di Jakarta (1.700 km), dilanjutkan di Bali dan Surabaya pada 2000-2001. Sempat juga KabelVision melayani di daerah Batam, untuk karyawan Caltex secara singkat.[12][13][14][15][16] Selain layanan TV kabel dan internet ini, KabelVision juga merencanakan untuk menyediakan layanan seperti e-commerce dan video on demand dan telah disiapkan 6 kanal in-house.[17] Kanal yamg ditawarkan pada konsumen pada saat itu mencapai 50 kanal internasional.[18] Induk PT Tanjung, Lippo Group berusaha membantu permodalan perusahaan ini karena telah sungguh-sungguh ingin terjun ke bisnis televisi berbayar, dengan menyuntikkan dana miliaran rupiah.[19][20]
Pada 27 Januari 2000 PT Tanjung Bangun resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya dengan harga IPO Rp 500/saham. Beberapa waktu kemudian, pada 28 April 2000 namanya diubah kembali menjadi PT Broadband Multimedia Tbk.[21][22] Sahamnya pada saat itu dimiliki oleh Lippo Group (lewat AcrossAsia Multimedia Ltd) sebesar 57,6% dan PT Datakom Asia (milik Peter F. Gontha dkk, juga memiliki saham di Indovision dan TelkomVision), pemegang saham PT Aditirta sebelumnya sebesar 13,31%.[23][24] Pada awal 2000an, pelanggannya tercatat sebesar 74.000, bertumbuh dari sebelumnya sebesar 13.712 orang pada akhir 1999.[25][26] Pada 2001 jaringannya sudah mencapai 2,263 km, 193.000 rumah,[27] dan pada 2006 diharapkan bisa diperluas ke 5 kota lain dari sebelumya hanya di Jakarta, Bali dan Surabaya.[28] Layanan di Bali sendiri awalnya dikelola oleh perusahaan khusus bernama PT Bali Interaktif.[29] Selain untuk pelanggan, PT Broadband juga menyediakan layanan bagi pelanggan korporat, seperti anak usaha Grup Lippo.[30] Pada tahun-tahun berikutnya, produk-produk baru dibawah PT Broadband Multimedia diluncurkan dengan merek Digital1 (Agustus 2005) dan MyNet (2004), dan pada 2003 pelanggannya sudah mencapai 100.000.[31][32] Seiring waktu, kepemilikan Datakom menghilang, meninggalkan Lippo sebagai pemegang saham utama.
Pada 16 Juni 2007, Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi PT First Media Tbk, sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan "Triple Play". Kabelvision dan Digital1 disatukan di bawah produk HomeCable, sementara MyNet menjadi FastNet.
Pada akhir Agustus 2007. Lippo Group mengumumkan kucuran investasi sebesar $650 juta selama empat tahun kedepan kepada First Media. Kucuran dana tadi akan diinvestasikan keberbagai layanan pengembangan konten dan belanja internet, TV kabel, HDTV, akses pita lebar, layanan nirkabel, fasilitas pentimpanan data, serta layanan telepon. Dalam kucuran dana tersebut, Lippo Group menggandeng perusahaan Shanghai Media Entertainment Group (melalui anak perusahaan STR), Cisco, dan Motorola untuk pembangunan jaringan serta pembiayaan proyek tersebut.
Teknologi
Saat ini First Media memiliki dan mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber-Coaxial (‘HFC’) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki ujung terminal sebagai berikut.
- Jabodetabek, kabupaten dan kota Serang dan kota Cilegon: BeritaSatu Plaza
- Kabupaten Gresik dan Sidoarjo dan kota Surabaya: Graha SA
- Bandung Raya: Balubur Town Square
- Kabupaten dan kota Semarang: Semarang Selatan
- Bali: Kuta Selatan
- Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan kota Surakarta: Serengan
- DI Yogyakarta: Umbulharjo
- Kota Medan: Medan Helvetia
- Kabupaten dan kota Malang dan kota Batu: Blimbing
- Pulau Batam: Teluk Tering
Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk ditransmisikan melalui kabel, dengan demikian meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100 saluran TV secara serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran aplikasi beberapa industri.
Produk
Produk First Media disebut Triple Play, yang merupakan layanan berbasiskan teknologi pita lebar digital mencakup jasa akses internet berkecepatan tinggi tanpa batasan yang selalu menyala (FastNet), TV kabel digital (HomeCable), layanan OTT (First Media X), dan komunikasi data berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar untuk aplikasi bisnis dan komersial (DataComm).
FastNet adalah penyedia jasa Internet melalui jaringan kabel pita lebar. FastNet memiliki keunggulan dalam harganya yang lebih murah dibanding dengan penyedia jasa Internet lain di paket kecepatan serupa.
HomeCable adalah merek dagang stasiun televisi kabel berlangganan dari First Media. HomeCable merupakan merek dagang baru dari 2 produk First Media sebelumnya, Kabelvision dan Digital1.
First Media X adalah layanan OTT dari First Media. First Media X memungkinkan Anda menonton saluran TV yang Anda langgani di rumah, dari gadget atau laptop Anda. Jadi sekarang, tidak ada yang bisa menghalangi Anda menonton acara TV dan film favorit Anda.
DataComm
DataComm menyediakan layanan data komunikasi untuk korporasi atau bisnis. Layanan ini didukung oleh salah satu jaringan backbone digital serat optik yang paling luas di kawasan Metropolitan Jakarta. Layanan ini kini mendukung 303 sambungan jaringan yang disewakan kepada hampir 200 pelanggan di sektor perbankan dan jasa keuangan, berbagai korporasi maupun lembaga pemerintahan. First Media juga merupakan penyedia tunggal layanan data komunikasi bagi sistem JATS Remote Trading Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) yang memungkinkan para pialang saham untuk melakukan perdagangan efek secara remote dari kantor mereka masing-masing lewat jaringan serat optik. DataComm mempunyai 2 jenis layanan, yaitu First Metro dan FastNet Corporate.
Anak perusahaan
Berikut ini anak usaha PT First Media Tbk.[33][34]
- PT First Media Production
- PT Graha Investama Andalan Terpadu
- PT Media Sinema Indonesia
- PT Media Investor Indonesia (Investor Media)
- PT Koran Media Investor Indonesia (Investor Daily)
- PT Media Interaksi Utama (d.h. Suara Pembaruan)
- PT Globe Asia Indonesia (Globe Asia)
- PT Jakarta Globe Media (Jakarta Globe)
- PT Investor Radio
- PT First Media News
- PT Banten Sinar Dunia Televisi (BeritaSatu)
- PT Jaring Data Interaktif
- PT Margayu Vatri Chantiqa
- PT Bintang Merah Perkasa Abadi
- PT MSH Niaga Telecom Indonesia (MSH Niaga Telecom)
- PT Prima Wira Utama
- PT Delta Nusantara Networks
- PT Citra Investama Andalan Terpadu
- PT Lynx Mitra Asia
- PT Mitra Mandiri Mantap
- PT Internux (d.h. BOLT!)
- PT Daya Sarana Mantap
- PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu
- PT Citra Eka Rama Investama Andalan
- PT LinkNet Tbk (20%)
Mantan perusahaan
- PT Ayunda Prima Mitra, dilepas pada 12 Juli 2011[35]
- PT Direct Vision (Astro Nusantara, 49%)[36]
Referensi
- ^ STRUKTUR PEMEGANG SAHAM
- ^ Link Net-First Media Luncurkan Combo HD Packs Terbaru
- ^ First Media - Paket internet dan tv kabel
- ^ First Media
- ^ Country Commerce: Spain
- ^ Default MENIKMATI TELEVISI ASING TANPA PARABOLA
- ^ AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5
- ^ Tempo interaktif, Volume 5
- ^ Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia
- ^ pendahuluan
- ^ Panji masyarakat
- ^ AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5
- ^ Asia, Inc: The Region's Business Magazine, Volume 9,Masalah 1-4
- ^ Panji masyarakat
- ^ Asia, Inc: The Region's Business Magazine, Volume 9,Masalah 1-4
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 13,Masalah 26-34
- ^ AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 6
- ^ Lippo Group develops business in information technology and telecommunications. (Conglomeration).
- ^ Lippo Ke Televisi
- ^ ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 20-28
- ^ ANGGARAN DASAR
- ^ Laporan Keuangan First Media 2020
- ^ AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 6
- ^ JP/Artha Graha, Datakom to establish alliance
- ^ Kabelvision
- ^ Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia
- ^ AsiaCom Yearbook
- ^ AsiaCom Yearbook
- ^ Panji masyarakat
- ^ Asiamoney, Volume 11
- ^ MILESTONE
- ^ Pelayanan Buruk Digital 1
- ^ Lap Keuangan KBLV Q3 2020
- ^ LinkNet Q3 2020
- ^ [1]
- ^ Astro Minta Pengadilan Tolak Gugatan PT Ayunda
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi First Media