Dampak gender dari pandemi COVID-19
Dampak penyakit koronavirus 2019 sejauh ini berbeda antara laki-laki dan perempuan, baik dalam tingkat fatalitas infeksi maupun pengaruhnya ke masyarakat.[1] Penelitian epidemiologis juga menunjukkan bahwa jenis kelamin, bersama dengan faktor usia dan komorbiditas, berhubungan dengan tingkat keparahan COVID-19.[2] Kematian akibat COVID-19 secara signifikan lebih tinggi pada pria. Rasio antara pria dan wanita pengidap COVID-19 berbeda tipis 1: 0,9.[3]
Daftar referensi
- ^ Wenham, Clare; Smith, Julia; Morgan, Rosemary (2020-03-14). "COVID-19: the gendered impacts of the outbreak". The Lancet (dalam bahasa English). 395 (10227): 846–848. doi:10.1016/S0140-6736(20)30526-2. ISSN 0140-6736. PMID 32151325.
- ^ Qin, Lu; Li, Xiaochen; Shi, Jing; Yu, Muqing; Wang, Ke; Tao, Yu; Zhou, Ying; Zhou, Min; Xu, Shuyun (2020). "Gendered effects on inflammation reaction and outcome of COVID-19 patients in Wuhan". Journal of Medical Virology (dalam bahasa Inggris). 92 (11): 2684–2692. doi:10.1002/jmv.26137. ISSN 1096-9071. PMC 7300463 . PMID 32497297.
- ^ "Does gender influence clinical expression and disease outcomes in COVID-19? A systematic review and meta-analysis". International Journal of Infectious Diseases (dalam bahasa Inggris). 99: 496–504. 2020-10-01. doi:10.1016/j.ijid.2020.07.076. ISSN 1201-9712.