Blangkon

Penutup kepala yang di ikat di bentuk topi

Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Menurut wujudnya, blangkon dibagi menjadi 4: blangkon gaya Jogja (Keraton Yogyakarta), blangkon gaya Solo (Keraton Surakarta), blangkon Ponorogo, dan blangkon Banyumasan.[1] Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.

Berkas:Blangkon jogja.jpg
Blangkon gaya jogja (Blangkon Keraton Yogyakarta)
Berkas:Blangkon solo.jpg
Blangkon gaya solo (Blangkon Keraton Surakarta)
Berkas:Blangkon ponorogo.jpg
Blangkon gaya ponorogo
Berkas:Blangkon banyumasan.jpg
Blangkon gaya banyumas

Sebutan blangkon berasal dari kata blangko, istilah yang dipakai masyarakat Jawa untuk mengatakan sesuatu yang siap pakai. Dulunya blangkon tidak berbentuk bulat dan siap pakai, melainkan sama seperti ikat kepala lainnya yakni melalui proses pengikatan yang cukup rumit. Seiring berjalannya waktu, maka tercipta inovasi untuk membuat ikat kepala siap pakai yang selanjutnya dijuluki sebagai blangkon.[2]

Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.

Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Blangkon Surakarta mondholannya trèpès atau gepeng. Sedangkan Blangkon Yogyakarta mondholannya bulat seperti onde-onde.

Galeri

Referensi

  1. ^ "Motip Bathik Blangkon lan Adibusana Jawa". Kedaulatan Rakyat, 4 April 2010, hlm. 10
  2. ^ http://krjogja.com/web/news/read/14639/Rahasia_di_Balik_Blangkon

Pranala luar

  •   Media tentang Blangkon di Wikimedia Commons