Azhari

Revisi sejak 6 September 2020 10.19 oleh OrophinBot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Sumatera +Sumatra))

Drs. H. Azhari (22 Juli 1923 – 7 September 1997) adalah birokrat dan tokoh pendidikan Sumatra Barat. Ia pernah menjadi Penjabat Wali Kota Padang periode 1966-1967.[1][2] Ia mulai memimpin pemerintahan daerah kota Padang pasca Gerakan 30 September dan menggantikan wali kota sebelumnya yang dipaksa mundur oleh kalangan mahasiswa.[3] Dia meninggal dunia di Rumah Sakit M. Djamil, Padang pada tanggal 7 September 1997 dalam usia 74 tahun.

Silsilah keluarga

Azhari lahir di Parik Putuih, 22 Juli 1923, anak dari Dalimah (Suku Simabur) dan Saidi Rullah St. Basa yang berasal dari Tanjuang Alam. Ayahnya dikenal sebagai salah seorang pejuang kemerdekaan. Pria yang berasal dari Suku Pili, Tanjung Bungo tersebut biasa dipanggil dengan “Tanbasa Digoel” karena pernah dibuang Pemerintah Belanda ke Boven Digoel.[2]

Latar belakang pendidikan

Pendidikan dasar ditempuh Azhari di Sekolah Desa “Sikola Basi” di Bonjol Alam tahun 1930, dilanjutkan ke Sekolah Sambungan “Schakelschool” di Tanjuang Alam tahun 1933.[2]

Tamat sekolah sambungan, Azhari langsung bekerja di “Kunu V & W” (sekarang PU) sebagai juru tulis selama 3 tahun, juru gambar selama 3 tahun dan juru ukur selama 2 tahun (1939-1947).[2]

Pada tahun 1947, Azhari menempuh pendidikan pada Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Pamongpraja tahun 1947 sampai 1948. Pada saat mengikuti testing, Azhari termasuk salah seorang di antara 30 orang yang lulus dari 250 orang yang melamar.[2]

Pada akhir tahun 1948, persis pada saat Agresi Militer II, dia diterima bekerja pada Pemerintahan Darurat. Dia ditugaskan mendirikan SMP Darurat Tanjung Alam, sekarang SMPN 1 Ampek Angkek.[2]

Karier pemerintahan

Di sinilah karirnya sebagai pamong bermula. Pada awal bulan Agustus 1950, bertugas selaku Kepala Seksi Politik pada Kantor Bupati Solok yang juga diserahi tugas tambahan sebagai Camat Kecamatan Kubung sampai tahun 1950.[2]

Semasa menjadi Camat Kubung, dia juga merangkap selaku Sekretaris Presidium Sekolah Guru Atas (SGA) di Solok dan mendirikan Kursus B.I. Sejarah di Solok.[2]

Karena kinerjanya yang memuaskan, dia pun diberi peluang melanjutkan pendidikan pada Fakultas Hukum Ekonomi Sosial Politik (HESP), Universitas Gadjah Mada tahun 1954, yang ditempuhnya selama 4 tahun hingga tahun 1958.[2]

Rujukan

  1. ^ Colombijn, F., (1994), Patches of Padang: the history of an indonesian town in the twentieth century and the use of urban space, Research School CNWS, ISBN 978-90-73782-23-5.
  2. ^ a b c d e f g h i https://bakaba.co/azhari-sang-doktorandus-yang-menolak-tanda-jasa/
  3. ^ Kahin, A., (1999), Rebellion to integration: West Sumatra and the Indonesian polity, 1926-1998, Amsterdam University Press, ISBN 90-5356-395-4.

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Z. A. St. Pangeran
Wali kota Padang
19661967
Diteruskan oleh:
Drs. Akhiroel Yahya