Paku tanduk rusa

genus tumbuh-tumbuhan
Revisi sejak 16 Mei 2021 23.50 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8)
Paku tanduk rusa
Platycerium
Paku tanduk rusa biasa (P. bifurcatum)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Platycerium

Spesies

lihat teks

Paku tanduk rusa adalah sekelompok (sekitar 18 jenis) tumbuhan paku epifit yang semuanya tergabung dalam marga Platycerium'. Tumbuhan ini memiliki penampilan yang khas karena memiliki dua tipe ental dengan fungsi dan bentuk yang jelas berbeda, dengan salah satu tipe entalnya bercabang-cabang berbentuk seperti tanduk rusa. Paku yang juga dikenal sebagai simbar menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di berbagai penjuru daerah tropika dan subtropika dunia.

Pemerian

 
Platycerium superbum, jenis soliter.

Epifit sejati, dengan akar lunak bergerombol yang melekat di batang pohon lain atau bebatuan. Akar ini tumbuh pada rimpang lunak namun liat dan sulit dipotong dan tumbuh pendek, cenderung tidak menjalar. Ental agak tebal, tumbuh dari rimpang, dengan dua tipe bentuk: tipe steril yang melebar menutupi rimpang berbentuk perisai dan tipe fertil yang menjuntai berfungsi sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun.

Ental steril biasanya bercangap ke atas dan dapat "menangkap" sisa-sisa daun tanaman inang sehingga menjadi humus yang terperangkap pada bagian dalam perisai. Dengan demikian, ental ini memiliki fungsi pelindung rimpang dan menyediakan lingkungan lembap dan hara bagi akar.

Ental yang menjuntai dapat bercabang-cabang mendua dan dapat mencapai panjang satu meter bahkan lebih, tergantung jenisnya. P. coronarium dapat memiliki daun fertil yang menjuntai hingga 2,5 m. Spora terdapat pada sporangia yang terlindung oleh sori yang tumbuh menggerombol di sisi bawah ental fertil, menyebabkan vlek berwarna coklat pada daun. Pola-pola dan posisi sori ini menjadi salah satu ciri pembeda jenis-jenis Platycerium.

Beberapa jenis paku tanduk rusa yang populer sebagai tanaman hias membentuk koloni rimpang (bercabang-cabang) sehingga memiliki lebih daripada satu titik pertumbuhan, seperti P. bifurcatum. Jenis-jenis semacam ini dapat diperbanyak secara aseksual dengan memisahkan rimpangnya. Namun demikian, ada pula yang hanya memiliki satu titik pertumbuhan sehingga soliter. Perbanyakan dengan spora terjadi jika spora tumbuh pada sudut batang pohon yang lembap. Bentuk gametofitnya mirip dengan kebanyakan jenis paku sejati (Eupolypodiidae) yaitu serupa jantung.

Banyak jenis Platycerium yang mampu bertahan pada kondisi kering tanpa hujan (xeric) dan memiliki jalur fotosintesis Crassulacean Acid Metabolism (CAM), seperti yang telah dipelajari terhadap P. veitchii.[1]

Kegunaan

Paku Tanduk Rusa (Lat.: Platycerium bifurcatum C. Chr.)[2] adalah tanaman asli Jawa.[2] Disebut juga paku tanduk ancul atau tanduk menjangan.[2] Termasuk kedalam suku Polypodiaceae. Paku epifit, tinggi 40 - 90 cm, rimpang menjalar, tertutup daun penyanggah.[2] Daun dua macam, yaitu daun penyanggah berbentuk ginjal, saling menutupi seperti atap genting, tidak bersporagia, dan daun bercabang - cabang seperti tanduk rusa, menggantung, bersporagia pada ujungnnya.[2] Tumbuh sampai ketinggian kurang lebih 500 m diatas permukaan laut, menempel pada pohon - pohon yang tidak banyak terlindung di daerah pemukiman dan di hutan, kadang-kadang tumbuh pada batu-batu karang.[2] Sering di tanam sebagai tanaman hias menggantung dan di tempelkan pada pohon.[2] Berkembang biak dengan spora atau anakan.[2]

Platycerium bifurcatum secara luas dibudidayakan sebagai tanaman hias untuk kebun. Dengan suhu minimum 5° C (41 ° F), di daerah beriklim tersebut dapat ditanam juga di luar rumah tetapi di lokasi terlindung.[3]

Tumbuhan hias yang biasa dipelihara orang di pekarangan rumah, ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman. Beberapa jenisnya menghasilkan anakan yang dapat dipisahkan dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat lain.

Jenis

Ada hanmpir 20 jenis anggota Platycerium, tergantung dari bagaimana memandang suatu varietas. Berikut adalah beberapa jenisnya:

Galeri

Referensi

  1. ^ Schneider, Hans-Peter Kreier And Harald (2006-02). "Phylogeny and biogeography of the staghorn fern genus Platycerium (Polypodiaceae, Polypodiidae)". American journal of botany. 93 (2): 217–225. doi:10.3732/ajb.93.2.217. ISSN 0002-9122. PMID 21646182. 
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-5. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 2519.
  3. ^ (Inggris) RHS A-Z encyclopedia of garden plants. UnitedKingdom: Dorling Kindersley. 2008. hlm. 1136. ISBN 1405332964. 

Pranala luar