KAI KF-21 Boramae
KAI KF-21 Boramae/F-33 Fighting Hawk adalah program Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan pesawat tempur multi-peran lanjutan untuk Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU), dipelopori oleh Korea Selatan dengan Indonesia sebagai mitra utama. Ini adalah program pengembangan pesawat jet kedua Korea Selatan setelah T-50 Golden Eagle.
Berkas:Indonesian Fighter eXperiment.jpg | |
Tipe | Pesawat tempur multifungsi |
---|---|
Diperkenalkan | direncanakan 2025 |
Status | Dalam pengembangan |
Pengguna utama | Korea Selatan dan Indonesia |
Jumlah produksi | 250 unit |
Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung pada upacara wisuda Akademi Angkatan Udara Korea pada bulan Maret 2001. Korea Selatan dan Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam memproduksi pesawat tempur KF-X / IF-X di Seoul pada bulan Juli 15, 2010. Persyaratan operasional awal untuk program KF-X / IF-X seperti yang dinyatakan oleh ADD (Agency for Defense Development) adalah mengembangkan jet berpilot tunggal, bermesin ganda dengan teknologi siluman melebihi kemampuan Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, namun tidak lebih baik dari Lockheed Martin F-35 Lightning II.[1][2]
Fokus keseluruhan dari program ini adalah memproduksi pesawat tempur generasi ke 4,5 dengan kemampuan lebih tinggi daripada pesawat tempur kelas KF-16 pada tahun 2020. Jumlah pesawat tempur yang diproduksi rencananya 120 unit untuk Angkatan Udara ROK dan 80 unit untuk Angkatan Udara Indonesia. Korea Selatan berencana untuk membeli dari tahun 2023 sampai 2030.
Spesifikasi
KAI KFX-E | ADD C103 | |
---|---|---|
Berat Kosong | 9.3 metrik ton (20,500 lb) | 10.9 metrik ton (24,000 lb) |
Berat Maksimum | 20.9 metrik ton (46,000 lb) | 24 metrik ton (53,000 lb) |
Bahan Bakar Internal | 3.6 metrik ton (8,000 lb) | 5.4 metrik ton (12,000 lb) |
Rentang Sayap | 9.8 meter (32 ft) | 10.7 meter (35.2 ft) |
Panjang | 15.2 meter (50 ft) | 15.7 meter (51.3 ft) |
Permukaan Sayap | 37.1 meter persegi (400 square ft) | 42.7 meter persegi (460 square ft) |
Mesin | 1 X P&W F100 atau GE F110 | 2 x EJ200 atau GE F414 |
Hardpoint | 9 | 10 |
Senjata Internal | Tidak Tersedia | Ruang tersedia |
Karakteristik umum
- Kru: 1 atau 2
- Panjang: 15.6 m (51.18 ft)
- Rentang sayap: 10.7 m (34.77 ft)
- Tinggi: 4.5 m (14.76. ft)
- Daya dorong : 2 × F414-GE-400K/EPE afterburning turbofan
Daya dorong normal: 13,000~13,500 lbf (57.8~60 kN)
Daya dorong dengan afterburner: 20,250~22,000 lbf (90~97.7 kN)
Performa
- Kecepatan maksimum: Mach 1.97 (2.432+ km/jam, 1.511+ mil/jam)
- Radius tempur: 750 km (466 mi, 405 nmi)
- Jarak Tempuh: 4500 km (2.429 nmi, 2.796 mi)
- Ketinggian maksimum: 15.000+ m (50.000+ ft)
Avionik
- Kemampuan Datalink
- Radar AESA
- IRST
- E/O Targeting System (EOTS)
- Radio Frequency Jammer
Lihat juga
Referensi
- ^ "Korea Develops Homemade Stealth Technology". koreatimes (dalam bahasa Inggris). 2009-03-24. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ "공군 주력전투기 '5세대 스텔스' 배제 가능성". 아시아경제 (dalam bahasa Korea). 2009-07-25. Diakses tanggal 2021-04-09.