Noor Parida
Hj. Noor Parida, dikenal juga sebagai Acil Ida, (4 Februari 1954 – 25 Juni 2020) adalah seorang pedagang pasar terapung berkebangsaan Indonesia yang dikenal karena menjadi bintang iklan dari slogan stasiun televisi RCTI, yakni RCTI Oke.[1]
Noor Parida | |
---|---|
Lahir | Noor Parida 4 Februari 1954 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia |
Meninggal | 25 Juni 2020 Jalan Alalak Selatan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia | (umur 66)
Nama lain | Acil Ida |
Pekerjaan | bintang iklan pedagang pasar terapung |
Tahun aktif | 1994-2020 |
Dikenal atas | Membintangi sebuah iklan yang merupakan slogan dari stasiun televisi RCTI, yakni RCTI Oke |
Anak | Rahmi |
Orang tua | H. Hada |
Biografi
Menurut salah satu anaknya, Rahmi, ibunya dipercaya oleh salah satu rumah produksi yang bekerja sama dengan RCTI untuk membuat tayangan ikonik yang menarik dengan menampilkan budaya dan kearifan lokal Indonesia.
Salah satu tempat yang dipilih adalah Pasar Terapung Kuin yang terletak di Jalan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Seingatnya, syuting tayangan ikonik itu dilakukan pada bulan Desember 1994 dan pertama kali tayang di RCTI pada tahun 1995. Rumah produksi yang dipercaya RCTI pada saat itu hanya membayar ibunya sebesar Rp40.000, yang akan bernilai Rp400.000 jika terjadi pada saat ini. Sehingga ia menggunakannya untuk membeli perlengkapan salat, seperti sajadah dan mukena.
Setelah sering muncul dilayar kaca RCTI, namanya perlahan mulai dikenal publik. Bahkan, pasar tersebut yang tadinya sepi pengunjung juga ikut terkenal dan mulai ramai dikunjungi wisatawan. Tidak hanya wisatawan dalam negeri, turis (wisatawan mancanegara) juga banyak berkunjung ke sana, sampai dianggap sebagai ikon terfavorit se-Asia Tenggara pada masanya. Tak sedikit pula pengunjung yang datang selain ingin menikmati pasar tersebut, juga ingin bertemu dengannya.
Tayangan ikonik tersebut bertahan sampai tanggal 7 Maret 2009 walaupun sudah direvisi berkali-kali, yaitu pada tanggal 20 Agustus 2000 ketika RCTI berubah logo, dan direvisi lagi pada tahun 2004 dan 2006. Selama 7 tahun itu (2001), manajemen RCTI tidak mengetahui jika ibunya hanya dibayar dengan nominal tersebut oleh rumah produksi. Pihaknya baru mengetahui setelah salah satu koran lokal di Banjarmasin membuat berita yang menampilkan profil ibunya. Setelah berita tersebut tersebar ke Jakarta, pihak RCTI mengomel dan mengalami keributan dengan pihak rumah produksi yang menaungi. Hal ini turut dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman dari pihak stasiun televisi yang mengira bahwa urusan tersebut sudah kelar sesuai ekspektasi. Oleh karena itu, karena jasanya dirasa telah membesarkan nama stasiun televisi terkait, pihaknya pun memanggil Ida ke Jakarta. Melalui program tali kasih, RCTI memberikan hadiah berupa sebuah televisi dan uang tunai sebesar Rp1.500.000 kepada ibunya.
Pada tahun berikutnya, yakni pada 2002, Acil kembali dipanggil untuk ke Jakarta oleh pihak manajemen supaya hadir dalam tayangan program ulang tahun RCTI yang ke 13. Mereka kembali memberikan bantuan sebesar Rp 14 juta, yang digunakan untuk membeli sepeda motor.
Acil Ida telah berpulang ke pangkuan Ilahi pada hari Kamis, 25 Juni 2020, pukul 09.00 WITA, karena suatu penyakit yang dideritanya. Ia dimakamkan persis di samping pusara makam suaminya di kompleks pemakaman keluarga yang tak jauh dari rumahnya.
Iklan
Tahun | Judul Iklan |
---|---|
1994-2009 | RCTI Oke |
2004 | XL Jempol Bisa Bisa Aja |