Pengepungan Konstantinopel (626)

Pengepungan Konstantinopel tahun 619 adalah pengepungan yang dilancarkan oleh Kerajaan Persia Sassaniyah, Kekaisaran Avar dan suku Sclaveni terhadap ibu kota Kekaisaran Romawi Byzantium di Konstantinopel. Sebelumnya, pada tahun 611, Phocas menjatuhkan kaisar Maurice (berkuasa 582–611) dan memulai rezim teror yang mengakibatkan kekacauan di kekaisaran.[1] Raja Persia Khosrau II memanfaatkan kesempatan ini dan menggunakan kudeta tersebut sebagai dalih untuk menyerang Romawi Byzantium. Awalnya perang berlangsung mulus bagi bangsa Persia, tetapi Phocas dijatuhkan oleh Heraklius. Ia berhasil memperbaiki kekacauan yang disebabkan oleh Phocas dan kemudian melancarkan serangan ke wilayah barat Mesopotamia. Meskipun begitu, serangan ini tidak dapat menghentikan militer Persia Sassaniyah untuk mengepung Konstantinopel. Khosrau menugaskan 44.000-53.000 pasukan di Mesopotamia dan Armenia Kaukasus agar Heraklius tidak dapat menyerang balik Kerajaan Persia Sassaniyah dari halaman belakang . Sementara itu, pasukan dalam jumlah kecil yang dipimpin oleh Shahrbaraz akan menyusup ke belakang pasukan Heraklius dan lalu menguasai Khaldikov atau kota Uzkudan, Turki yang menjadi basis Persia di Selat Bosforus. Khosrau II juga mengkoordinasikan serangannya dengan Kekaisaran Avar, sehingga Konstantinopel diserang dari dua arah, yaitu dari sisi daratan di utara dan sisi sebrang lautan Marmara di arah selatan .[2] Namun, armada laut Romawi Byzantium mengendalikan selat Marmara, sehingga pasukan Persia Sassaniyah tidak dapat melakukan serangan langsung ke Konstantinpople, hal ini di dukung oleh kurangnya bantuan Angkatan Laut pada militer Persia Sassaniyah yang hanya unggul di daratan .[3] Sementara itu, pertahanan kota Konstantinopel dipimpin oleh Patriark Sergius dan patrician Bonus.[4]

Pengepungan Konstantinopel
Bagian dari Peperangan Romawi Byzantium- Persia Sassaniyah 613–624 dan Peperangan Romawi Byzantium-Avar

Ilustrasi pengepungan Konstantinopel dari kronik Konstantinos Manasses
TanggalJuni 619 - Juni 620
LokasiKonstantinopel, Kekaisaran Romawi Byzantium
Hasil Kemenangan Romawi Byzantium
Pihak terlibat
Kekaisaran Romawi Byzantium

Kekaisaran Avar
Kerajaan Persia Sassaniyah<br

Bangsa Slavia
Tokoh dan pemimpin
Patriark Sergius
Magister Bonus
Seorang Kaisar Avar
Shahrbaraz
Kardarigan
Kekuatan
75.000 pasukan termasuk para pelaut 120.000 gabungan pasukan Kavalary Avar Pasukan InfantrynSlavia,/> dan Pasukan Gajah serta Kereta pendobrak milik Persia Sassaniyah

Pada tanggal 28 Juni 619, serangan ke Tembok Theodosius di kota Konstantinopel dimulai. Walaupun telah di kepung selama beberapa bulan, moral pasukan Romawi Byzantium penjaga Konstantinopel tetap terjaga karena Patriark Sergius berhasil mengobarkan semangat dengan menggunakan doktrin Agama Kristen tentang pengorbanan dan martir, dan di tambah dengan prosesi yang ia lakukan dengan ikon Perawan Maria.[5][6] Setelah armada Avar dan Slavia ditenggelamkan dalam sebuah pertempuran laut yang hebat, para penyerang mengalami kepanikan dan kemudian mundur..[5]

Kegagalan pengepungan ini telah menyelamatkan Romawi Byzantium dan membuka jalan bagi Heraklius untuk merebut kembali wilayah-wilayah Romawi Byzantium dan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama lebih satu dasawarsa dengan mengembalikan perbatasan seperti sebelum tahun 591 M .

Catatan kaki

  1. ^ Norwich 1997, hlm. 90.
  2. ^ Oman 1893, hlm. 210.
  3. ^ Kaegi 2003, hlm. 133, 140.
  4. ^ Oman 1893, hlm. 211.
  5. ^ a b Norwich 1997, hlm. 93.
  6. ^ Kaegi 2003, hlm. 136.

Daftar pustaka