Lambang Provinsi Lampung

Revisi sejak 11 Juni 2021 17.27 oleh Dedy Tisna Amijaya (bicara | kontrib) (memperbaiki ketikan)

Lambang Provinsi Lampung[1] gambar padi simbol hasil bumi yang terdapat di Lampung Pesisir (Saibatin) sedangkan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak terdapat di Lampung pedalaman (Pepadun). Pada jaman Sejarah Laduk (golok panjang) sebagai simbol senjata pusaka dan Payan simbol dari tombak pusaka sedangkan pada masa Pra-sejarah Laduk (golok) dan tombak adalah Senjata tradisional Rakyat Lampung[2]. Gong Gajah Mekhu pada jaman sejarah merupakan simbol sebagai status social, isyarat perang, dan penunjuk arah mata angin sedangkan pada era Pra-sejarah sebagai simbol demokrasi. Mahkota Siger Lampung sebagai lambang keagungan Komunitas budaya Saibatin dan Pepadun. Payung Agung adalah Payung Agung Songsong Kuning tempat Rakyat (masyarakat) berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan julukan Sang Bumi Ruwa Jurai yang berarti rumah tangga yang agung bahagia dua komunitas masyarakat Adat pelestari budaya (ruwai dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli yang memiliki dua jurai atau dua Komunitas yaitu komunitas adat Saibatin dan komunitas budaya Pepadun (Penyimbang)[3][4][5].

Lambang Provinsi Lampung
Perengko Lambang Provinsi Lampung

Makna Gambar dalam Lambang Lampung

  1. Bentuk Perisai dengan Pita menjurai menjurai bertuliskan Sang Bumi Ruwa Jurai, serta Aksara Lampung, gambar Padi daun dan buah Lada, Payung Agung dan Gong Gajah Mekhu.
  2. Perisai persegi lima mempunyai arti Kesanggupan mempertahankan cita dan membina pembangunan rumah tangga yang didiami oleh unsur komunitas budaya masyarakat untuk mencapai masyarakat makmur, adil berdasarkan Pancasila.
  3. Pita Sang Bumi Ruwa Jurai Sang Bumi Rumah Tangga Agung dua komunitas masyarakat pelestari budaya.
  4. Ruwa Jurai adalah dua komunitas budaya masyarakat yang berada di tanah Lampung.
  5. Aksara Lampung berbunyi : “LAMPUNG”.
  6. Daun Lada 17 lembar, melambangkan Pesumbaian 17 dan tanggal 17.
  7. Buah Lada 8 biji melambangkan Lamjalalla 8 penjuru angin dan bulan Agustus.
  8. Setangkai padi berjumlah 45, melambangkan 45 penjuru angin dan tahun 1945.
  9. Buah lada dan setangkai padi melambangkan kelihaian ketangkasan serta keberanian dan hari kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945.
  10. Biji Lada 64, melambangkan terbentuknya Provinsi Lampung tahun 1964.
  11. Laduk, melambangkan Senjata Pusaka. Pada masa Pra-sejarah Golok panjang dipergunakan rakyat untuk bertani.
  12. Payan, melambangkan Tombak pusaka Senjata tradisional[6].
  13. Gong Gajah Mekhu, melambangkan simbol sebagai status social, isyarat perang, dan penunjuk arah mata angina serta alat seni budaya, sebagai pemberitahuan dimulainya karya besar dan sebagai alat menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
  14. Mahkota Siger Lampung, melambangkan mahkota keagungan Komunitas adat dan budaya serta tingkat kehidupan terhormat.
  15. Payung Agung, Jari payung 17, bagian ruas tepi 8 garis batas, ruas 19 dan memiliki ujung rumbay melingkar 45 titik berhias titah, melambangkan Negara Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17-08-1945.
  16. Payung jurai melambangkan Pemerintah Provinsi Lampung tempat Rakyat berlindung.
  17. Tiang dan bulatan puncak payung agung melambangkan satu cita membangun bangsa dan Negara Republik Indonesia dengan satu pucuk kepemimpinan tertinggi serta ridho Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

Arti Warna dalam Lambang Provinsi Lampung

  1. Hijau melambangkan daerah tertingggi di tanah Lampung yang subur untuk tanaman ladang kopi, lada, sawah serta ber cocok tanam sayur mayur.
  2. Coklat melambangkan Dataran rendah yang subur untuk sawah.
  3. Biru melambangkan Kekayaan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan kehidupan para nelayan.
  4. Putih melambangkan Kesucian dan keikhlasan hati rakyat untuk bersyukur serta berbuat ikhlas.
  5. Kuning dan kuning emas melambangkan Keagungan dan kejayaan, Kebanggaan serta kebesaran cita dan masyarakat untuk membangun daerah dan negaranya[7][8].

Pranala Internal

  1. Lampung
  2. Lambang Lampung
  3. Gedung Dalom

Referensi