Deles Indah
Deles Indah merupakan objek wisata yang terletak di lereng sebelah timur kaki Gunung Merapi, sekitar 25 km dari pusat kota Klaten.[1][2] Deles Indah berada di wilayah desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, dengan ketinggan antara 800 – 1300m di atas permukaan laut.[1] Lokasi ini mempunyai potensi khusus suasana pemandangan alam pegunungan.[1] Dari lokasi objek wisata Deles Indah dapat dilihat pemandangan puncak merapi dengan nyata, termasuk pemandangan kota Klaten, cerobong perusahaan Pabrik Gula Gondang Baru dan perusahaan Pabrik Gula Ceper Baru, demikian juga Rawa Jombor dengan jajaran gunung kapurnya.[1][2] Lokasi Deles Indah sendiri terletak di bawah radius 10 km dari puncak Merapi ini sudah dihuni kembali.[3]
Letak Geografi
Kabupaten Klaten terletak di sebelah utara dengan Kabupaten Boyolali, sebelah Timur dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah Selatan dengan Kabupaten Gunung Kidul/ Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebelah barat dengan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.[2]
Lokasi Deles indah dapat dicapai melalui dua rute pilihan yaitu: pertama, dari arah Boyolali, pengunjung menuju arah Jatinom, lalu berbelok ke arah kanan menuju kecamatan Kemalan, dan dapat mencapai Deles.[1] Rute kedua, dari kota Klaten, pengunjung dapat melewati wilayah Gondang, lalu menuju ke kecamatan Kemalang, dan mencapai Deles.[1]
Bagi pengunjung yang dari arah Yogyakarta dapat menjangkau Deles Indah melalui Gondang dan berbelok kanan menuju arah Pemalang.[4]
Objek Wisata
Deles Indah merupakan sebuah kawasan yang luas dengan pemandangan alam yang sejuk khas pegungunan.[1] Beberapa tempat menarik yang dapat dikunjungi adalah berupa peningalan-peninggalan sejarah dan tempat-tempat rekreasi khusus.[1] Di antaranya adalah:
- Bekas pasanggrahan Pakubuwana X: tempat ini berupa bangunan pesanggrahan yang dipakai untuk bertapa/bersemedi oleh Sunan Pakubuwana X pada sekitar tahun 1938.[1]
- Makam Kyai Mlayopati: yaitu sebuah bangunan berupa makam, disekelilingnya terdapat pelataran sederhana yang biasa dipakai untuk ziarah/nyepi oleh penduduk Kemalang dan sekitarnya.[1]
- Sendang Kali Reno: yang berupa sendang/mata air yang mempunyai warna air yang berwarna-warni.[1]
- Taman Ngajaran: sebuah taman yang terletak di bagian barat hutan Akasia dan sebelah utara pesanggrahan Pakubuwana X dan juga di sepanjang jalan menuju bukit Petung.[1] Taman ini biasa digunakan untuk rekreasi dan camping.
- Taman Pring Cendani: scara alami lokasi ini merupakan hutan bambu yang tidak teratur, di dalamnya terdapat jalan setapak menuju ke puncak merapi.[1] Satu potensi khusus dari taman ini yaitu dominan ditumbuhi satu vegetasi bambu-bambu pendek / pring Cendani.[1]
- Gua Sapuangin: sebuah gua yang terletak di bawah bukit Pring Cendani yang memiliki kedalaman sekitar 8m.[1]
Di Deles Indah juga terdapat CCTV Stasiun Pasar Bubar dan Deles yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas gunung Merapi.[5] Stasiun tersebut merupakan tempat yang didirikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta.[5]
Wisata Deles Indah
Banyaknya objek wisata di Deles Indah membuat para pengunjung tertarik.[4] Namun, yang menjadi persoalan di Tempat wisata ini adalah fasilitas sumber air yang puncak Merapi agak sulit, sehingga kawasan wisata ini agak sepi karena para pelaku bisnis enggan untuk membuka peluang usaha ditempat ini.[4] Kondisi Deles Indah pasca erupsi Merapi semakin tidak terawat dan menyebabkan potensi wisata itu kurang diminati oleh pengunjung.[3] Untuk menikmati keindahan wisata alam Deles indah ini anda harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 8.000 itu sudah termasuk ongkos parkir.[4]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Indonesia)Dinas pariwisata kabupaten Klaten.,Mengenal Kepariwisataan Kabupaten Klaten, Klaten: 2004, Hal.1-4
- ^ a b c "Jalan-jalan Visit Klaten". Kompas. 13 April 2013. Diakses tanggal 7 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Deles (Mulai) Indah". Kompas. 18 Januari 2011. Diakses tanggal 7 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d "Menikmati Puncak Merapi dan Sunrise di Deles Indah". Pandu Wisata Yogyakarta. 4 Juli 2012. Diakses tanggal 7 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "BPPTKG: Aktivitas Merapi Normal". Republika. 14 Februari 2014. Diakses tanggal 7 Mei 2014.