Marhaenisme

Revisi sejak 23 November 2008 19.46 oleh Jagawana (bicara | kontrib) (Suntingan 125.163.201.244 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Azmi1995)

Marhaenisme merupakan ajaran dari Bung Karno. Marhaenisme berasal dari kata marhaen. Di mana marhaen ini adalah orang yang ditemui oleh Bung Karno saat ia masih kuliah dulu. Ceritanya begini : "Saat itu Bung Karno berjalan-jalan ke sebuah daerah di Jawa Barat. Kemudian ia bertemu dengan seorang petani yang sedang bekerja di sawanya. Bung Karno bercakap-cakap dengan petani tersebut. Petani tersebut bernama Marhaen. Bung Karno bertanya kepada petani tersebut, siapakah yang punya sawah ini? Dan si petani pun menjawab kalau ialah yang mempunyai sawah tersebut. Kemudian Bung Karno melanjutkan pertanyaannya, siapakah yang mempunyai alat-alat tani itu? Si petani menjawab bahwa ia juga yang mempunyai alat tani tersebut. Nah ketika itu Bung Karno heran, mengapa seorang yang memiliki alat produksi sendiri malah miskin. Petani inilah gambaran masyarakat indonesia. Petani tersebut miskin karena sistem yang ada yang membuat ia miskin. Jadi marhaenisme adalah ajaran Bung Karno tentang masyarakat Indonesia yang seutuhnya. Masyarakat indonesia yang merupakan lapisan pondasi dari bangsa ini. Marhaenisme merupakan sebuah pemikiran ideologi yang membela kaum marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh sistem. Konsep ini mungkin terlihat sama dengan konsep Marxisme dimana di dalam marxisme proletariat yang di perjuangkannya. Tapi marhaenisme memperjuangkan semua lapisan masyarakat indonesia yang tertindas oleh sistem penguasa. Marhaenisme bukanlah suatu perlawanan terhadap ideologi Indonesia. Marhaenisne juga bukan suatu azas pemberontakan, tetapi merupakan suatu cara berpikir rakyat indonesia dalam berkehidupan di indonesia.