Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

Revisi sejak 11 Juli 2021 19.48 oleh Fikry Febaraf (bicara | kontrib) (membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman adalah taman hutan raya yang berada di Provinsi Lampung. Tujuan pembangunan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman adalah sebagai kawasan perlindungan, penelitian, dan sarana pendidikan terhadap beragam koleksi tumbuhan dan satwa yang hidup di dalamnya. Pembangunan dan penetapan lokasi dari Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman diputuskan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 742/KPTS – VI/1992 tanggal 21 Juli 1992. Delegasi awal dari Departemen Kehutanan kepada gubernur Lampung dilakukan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998. Luas lahan yang ditempati oleh Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman seukuran 22.249,31 hektar. Selanjutnya pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor 3 Tahun 2001. Pengawasan pengelolaan diberikan kepada Dinas Kehutanan Propinsi Lampung. Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman merupakan hutan hujan tropis. Di dalamnya terdapat satu jenis tanaman endemik yaitu bunga bangkai. Selain itu, terdapat beberapa jenis hewan seperti beruang madu, tapir, rusa sambar, siamang, monyet ekor panjang, elang brontok dan ayam hutan. Bagian dalam dari taman ini juga mempunyai bentang lahan pariwisata seperti air terjun, batu berlapis, batu keramat, sumber air panas, dan gua. Dari Kota Bandar Lampung dan bandara Radin Intan II, lokasi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman hanya berjarak 16 kilometer.[1]

Pengelolaan

Pengelolaan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah Kabupaten Pesawaran, Lampung. Dalam pengelolaannya, taman hutan raya ini dijadikan sebagai perhutanan sosial dengan skema kemitraan konservasi. Jenis pengelolaan ini diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 83/2016. Prosedur penyelenggaraannya berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor Peraturan 6/2018. Dalam pengelolaannya, pemerintah daerah bekerja sama dengan para petani binaan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Pengelolaan ini tidak bertujuan untuk pembukaan lahan baru, melainkan untuk mencegah terjadinya pembalakan liar.[2]

Referensi

  1. ^ Winarno, dkk. (2019). Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Lampung (PDF). Bandarlampung: Pusaka Media. hlm. 1–2. ISBN 978-602-5947-57-5. 
  2. ^ "Kemitraan Konservasi, Skema Pengelolaan Tahura Wan Abdul Rachman yang Dinanti". Mongabay.co.id. 2020-08-22. Diakses tanggal 12 Juli 2021.