Suku Melayu-Indonesia
Melayu Indonesia (Melayu dan Indonesia. Abjad Jawi: ملايو ايندونيسيا) adalah Suku Melayu yang tinggal di Indonesia.[5] Secara historis, bahasa Indonesia baku adalah standardisasi dari bahasa Melayu Tinggi Riau.[6][7] Ada sejumlah kerajaan Melayu di Indonesia yang berada di Sumatra Timur dan Kalimantan Barat. Ada beberapa kerajaan Melayu yang terkenal di antaranya adalah Siak Sri Indrapura, Kesultanan Deli, Kesultanan Riau Lingga, Kesultanan Jambi, dan Kesultanan Palembang.
Jumlah populasi | |
---|---|
± 11,5 juta jiwa (2010)[1][a] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Indonesia: | |
Sumatera Selatan | 2,709,708 |
Riau | 1,838,737 |
Kalimantan Barat | 1,767,990[3] |
Jambi | 1,350,082 |
Bangka Belitung | 880,528 |
Sumatera Utara | 825,668 |
Kepulauan Riau | 557,241 |
Bengkulu | 385,305 |
Jawa Barat | 190,224 |
DKI Jakarta | 188,312 |
Lampung | 152,168 |
Aceh | 95,124 |
Kalimantan Utara | 90,000 |
Kalimantan Tengah | 87,348 |
Kalimantan Timur | 67,015 |
Bali | 60,000 |
Jawa Timur | 20,735 |
Sumatra Barat | 16,964 |
Daerah Istimewa Yogyakarta | 15,430 |
Kalimantan Selatan | 13,681 |
Bahasa | |
Bahasa Melayu lokal • Bahasa Indonesia | |
Agama | |
Islam (99%) • Lainnya (1%)[4] | |
Kelompok etnik terkait | |
Sejarah
Sumatra
Di pulau Sumatera terdapat berbagai kerajaan dan kesultanan Melayu, seperti Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Dharmasraya, Kesultanan Deli, Kesultanan Siak Sri Indrapura, Kesultanan Asahan, Kesultanan Riau-Lingga, Kesultanan Jambi, Kesultanan Palembang dan Kesultanan Lingga, dll. .
Kalimantan
Terdapat berbagai kerajaan dan kesultanan Melayu yang berbasis di pulau Kalimantan, seperti Kerajaan Sanggau, Kesultanan Pontianak, Kesultanan Bulungan, Kesultanan Berau, Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Sambaliung, Kesultanan Paser, Kesultanan Kutai, dll.
Dalam insiden Pontianak selama pendudukan Jepang di Hindia Belanda, Jepang membantai sebagian besar elit Melayu dan memenggal semua Sultan Melayu di Kalimantan.
Bahasa
Sumatera adalah tanah air bahasa Melayu, yang saat ini menjangkau seluruh pelosok Asia Tenggara. Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa resmi negara dan lingua franca, didasarkan pada bahasa Melayu Riau. Bahasa Melayu memiliki sejarah panjang, yang memiliki catatan sastra hingga abad ke-7 Masehi. Prasasti Melayu awal yang terkenal, Prasasti Kedukan Bukit, ditemukan oleh orang Belanda M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920, di Kedukan Bukit, Sumatera Selatan, di tepi sungai Tatang, anak sungai Musi. Ini adalah batu kecil berukuran 45 kali 80 cm. Ini ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, kemungkinan nenek moyang bahasa Melayu saat ini dan variannya. Sebagian besar bahasa dan dialek Melayu yang digunakan di Indonesia tidak dapat dipahami satu sama lain dengan Bahasa Indonesia Baku. Yang paling banyak digunakan adalah bahasa Melayu Palembang (3,2 juta), bahasa Melayu Jambi (1 juta), bahasa Melayu Bengkulu (1,6 juta) dan bahasa Banjar (4 juta) (meskipun tidak dianggap sebagai dialek Melayu oleh penuturnya; dialek minornya biasanya disebut Bukit Melayu). Selain bahasa melayu yang benar, ada beberapa bahasa yang berkerabat dekat dengan bahasa melayu seperti bahasa minangkabau, bahasa kerinci, bahasa kubu dan lain-lain. Bahasa-bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Melayu, tetapi penuturnya tidak menganggap bahasa mereka sebagai bahasa Melayu. Ada banyak kreol berbasis bahasa Melayu yang digunakan di negara ini terutama di Indonesia bagian timur karena kontak dari bagian barat Indonesia dan selama pemerintahan kolonial di mana bahasa Melayu menggantikan bahasa Belanda sebagai lingua franca. Kreol Melayu yang paling terkenal di Indonesia adalah Melayu Ambon,Melayu Betawi,Melayu Manado,dan Melayu Papua.
Kelompok sub-etnis Melayu Indonesia
Berikut ini uraian suku Melayu di wilayah Indonesia:
- Suku Melayu (Muslim) di Indonesia terbesar terdiri dari:
Suku bangsa serumpun
Suku bangsa serumpun adalah suku bangsa bukan melayu di indonesia, namun memiliki ikatan bahasa, budaya dan sejarah yang dekat dengan melayu. Ini mencakup hampir seluruh suku di wilayah indonesia, terkecuali suku bangsa dari ras Malanesia di Indonesia timur, dan ini juga tidak termasuk dengan suku jawa, karena alasan nasionalis dan politik, meskipun di luar Indonesia seperti di Malaysia dan Singapura, diaspora jawa diklasifikasikan sebagai bagian dari rumpun melayu.
- Suku bangsa serumpun di Sumatra :
- Suku Minangkabau (muslim)
- Suku Lampung (muslim)
- Suku Kerinci (muslim)
- Suku Batin (muslim)
- Suku Laut (muslim)
- Suku Rejang (muslim)
- Suku Serawai (muslim)
- Suku Pasemah (muslim)
- Suku Anak Dalam (non muslim)
- Suku Talang Mamak (non muslim)
- Suku Sakai (non muslim)
- Suku Lubai (muslim)
- Suku Melayu Rambang (muslim)
- Suku bangsa serumpun di Kalimantan (Rumpun Banjar) :
- Suku Sambas (muslim)
- Suku Kedayan (muslim) dan Melayu Brunei (muslim)
- Suku Banjar (muslim) dan Suku Bukit (non muslim)
- Suku Kutai (muslim) dan Haloq (Dayak Tonyoy-Benuaq masuk Islam)
- Suku Berau (muslim)
- Suku bangsa serumpun di Sulawesi :
- Suku Gorontalo (muslim)
- Suku Minahasa (muslim)
- Suku Bugis (muslim)
- Suku bangsa serumpun di Kepulauan Maluku :
- Suku Ambon (mayoritas non muslim)
- Suku Ternate (muslim)
- Suku Tidore (muslim)
- Suku Bacan (muslim)
- Suku bangsa serumpun di pulau Jawa :
- Suku Betawi (muslim)
Tokoh Melayu Indonesia yang terkenal
Sila lihat Daftar tokoh Melayu Indonesia
Referensi
- ^ Ananta et al. 2015, hlm. 119.
- ^ Ananta et al. 2015, hlm. 35–36, 42–43.
- ^ "Propinsi Kalimantan Barat - Dayakologi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-05. Diakses tanggal 2012-09-07.
- ^ Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. Demography of Indonesia's Ethnicity. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies, 2015. p. 273.
- ^ Melalatoa, M. Junus (1 Januari 1995). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jilid L-Z. Indonesia: Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 685.
- ^ Sneddon 2003, The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society, p. 70
- ^ Sneddon, James (2003). "Diglossia in Indonesian". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 159 (4): 519–549. ISSN 0006-2294.
Pranala luar
- Jambi Explorer
- MelayuOnline Diarsipkan 2009-03-04 di Wayback Machine.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan