Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu dari kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan kerajaan Melayu. Ibu kota Kabupaten Dharmasraya adalah Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 38 Tahun 2003, dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Dharmasraya dikenal juga dengan sebutan Ranah Cati Nan Tigo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Dharmasraya 2021, penduduk kabupaten Dharmasraya ini berjumlah 228.591 jiwa (2020), dengan kepadatan 77 jiwa/km2.[1]
Kabupaten Dharmasraya كابوڤاتين ضارمسراي | |
---|---|
Julukan: Ranah Cati Nan Tigo | |
Motto: Tau Jo Nan Ampek | |
Koordinat: 1°03′00″S 101°22′01″E / 1.05°S 101.367°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Barat |
Tanggal berdiri | 7 Januari 2004 |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 |
Ibu kota | Pulau Punjung |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Sutan Riska Tuanku Kerajaan |
• Wakil Bupati | Dasril Panin Datuak Labuan |
Luas | |
• Total | 2.961,13 km2 (1,143,30 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 228.591 |
• Kepadatan | 77/km2 (200/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 98,39% Kristen 1,59% - Protestan 1,38% - Katolik 0,21% Kepercayaan 0,02%[3] |
• IPM | 71,51 (2020) Tinggi[4] |
Zona waktu | [[UTC]] |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0754 |
Kode Kemendagri | 13.10 |
DAU | Rp 535.658.048.000,- (2020) |
Situs web | www |
Sejarah
Nama kabupaten ini diambil dari manuskrip yang terdapat pada Prasasti Padang Roco,[5] di mana pada prasasti itu disebutkan Dharmasraya sebagai ibu kota dari kerajaan Melayu waktu itu. Kerajaan ini muncul setelah kejatuhan kerajaan Sriwijaya pada abad 13-14, di mana daerah kekuasaan kerajaan ini merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya sebelumnya, yaitu mulai dari Semenanjung Malaya hingga Sumatra. Hal ini dapat dibuktikan dari Prasasti Grahi di Chaiya, selatan Thailand serta catatan dalam naskah Cina yang berjudul Zhufan Zhi (諸蕃志) karya Zhao Rugua tahun 1225.[6] Kemudian kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari, sebagaimana yang terpahat pada Prasasti Padang Roco.[7][8] Selain itu nama Dharmasraya juga disebutkan dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama[9] sebagai salah satu daerah vasal.
Sejarawan zaman kolonial Belanda sudah banyak mempelajari sejarah tersebut, bahkan pada tahun 1930 memboyong arca Amoghapasa dan arca Bhairawa ke tempat yang sekarang disebut Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Namun sayangnya kebanyakan masyarakat termasuk diantaranya pemuka adat Tuanku Rajo Dipati mengaku jika nama Dharmasraya sudah lama terlupakan oleh mereka. Nama Dharmasraya mencuat kembali di kalangan masyarakat saat proses pemekaran Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung dan akhirnya dipakai sebagai nama kabupaten baru.[10] Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berusaha mengangkat sejarah ekspedisi Pamalayu yang terlupakan ini misalnya dengan mengadakan Festival Pamalayu di Museum Nasional bahkan mengungkapkan keinginan untuk memulangkan arca di Museum Nasional ke tempat asalnya.[11][12]
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu dari 3 kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di provinsi Sumatra Barat, dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004.
Geografis
Secara geografi Kabupaten Dharmasraya berada di ujung tenggara Provinsi Sumatera Barat. Secara astronomis, wilayah Kabupaten Dharmasraya berada di antara 00°48'25,4"–01°41'40,3" Lintang Selatan dan 101°08'32,5"–101°53'30,3" Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Dharmasraya berdasarkan Perda No 4 Tahun 2009 yaitu 2.961,13 Km² (296.113 Ha), sedangkan berdasarkan perhitungan pemetaan hasil digitasi citra spot 5 pada RT/RW Kabupaten Dharmasraya memiliki luas 3.025,99 km² (302.599) Ha.[13][14]
Batas Wilayah
Batas wilayah kabupaten Dharmasraya adalah sebagai berikut:[13]
Utara | Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Kuantan Singingi, Riau |
Timur | Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci, Jambi |
Selatan | Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo, Jambi |
Barat | Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan |
Topografi
Secara topografi, daerah Kabupaten Dharmasraya bervariasi antara berbukit, bergelombang, dan datar dengan variasi ketinggian dari 100 m - 1.500 m di atas permukaan laut. Ketinggian dari permukaan laut mulai dari 100 meter dpl pada bagian kawasan yang mengarah ke sebelah timur, hingga 1.500 meter dpl pada bagian kawasan yang menjadi bagian dari gugusan Bukit Barisan di sebelah barat. Kelerengan lahan bervariasi dari datar sebesar 7,65%, landai sebesar 46,64%, curam sebesar 34,29% sampai sangat curam sebesar 11,42%. Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Dharmasraya berjenis podsolik merah kuning, dengan penggunaan lahan yang didominasi untuk peruntukan hutan hujan tropik seluas 133.186 hektare (44,98%) dan lahan perkebunan seluas 118.803 hektare (40,12%) sedangkan untuk penggunaan lainnya sebesar 14.90%.[13][14]
Iklim
Iklim di wilayah Kabupaten Dharmasraya adalah iklim tropis dengan tipe ekuatorial (Af). Suhu udara di kabupaten ini berkisar antara 21 °C hingga 33 °C dengan rata-rata hari hujan 14.35 hari per bulan dan rata-rata curah hujan 265,36 mm per bulan. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah Dharmasraya pun cukup tinggi ±83%. Curah hujan tahunan di wilayah Dharmasraya cenderung tinggi berkisar antara 2600–3200 mm per tahun dengan jumlah hari hujan lebih dari 160 hari hujan per tahun.
Data iklim Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.1 (86.2) |
30.7 (87.3) |
31.1 (88) |
31.9 (89.4) |
32.4 (90.3) |
32.6 (90.7) |
31.9 (89.4) |
31.3 (88.3) |
30.8 (87.4) |
30.6 (87.1) |
30.4 (86.7) |
30.1 (86.2) |
31.16 (88.08) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26 (79) |
26.3 (79.3) |
26.7 (80.1) |
27.4 (81.3) |
26.8 (80.2) |
26.4 (79.5) |
26.1 (79) |
26 (79) |
26.3 (79.3) |
26.4 (79.5) |
26.2 (79.2) |
25.9 (78.6) |
26.38 (79.5) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.9 (71.4) |
22 (72) |
22.4 (72.3) |
22.8 (73) |
22.3 (72.1) |
21.8 (71.2) |
21.2 (70.2) |
21.5 (70.7) |
21.9 (71.4) |
22 (72) |
22.2 (72) |
21.9 (71.4) |
21.99 (71.64) |
Presipitasi mm (inci) | 261 (10.28) |
219 (8.62) |
253 (9.96) |
247 (9.72) |
190 (7.48) |
132 (5.2) |
120 (4.72) |
119 (4.69) |
146 (5.75) |
194 (7.64) |
282 (11.1) |
307 (12.09) |
2.470 (97,25) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 11 | 12 | 12 | 10 | 7 | 7 | 7 | 8 | 10 | 14 | 14 | 125 |
% kelembapan | 83 | 82 | 83 | 84 | 83 | 81 | 81 | 82 | 83 | 85 | 85 | 84 | 83 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 161 | 173 | 154 | 169 | 219 | 220 | 216 | 221 | 184 | 176 | 157 | 169 | 2.219 |
Sumber #1: Climate-Data.org [15] & BMKG[16] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase [17] |
Pemerintahan
Aktivitas pemerintah daerah Kabupaten Dharmasraya secara resmi setelah dilantiknya Penjabat Bupati Dharmasraya Ahmad Munawar .MM pada tanggal 10 Januari 2004 dan sejak tanggal 12 Agustus 2005 Kabupaten Dharmasraya telah memiliki bupati definitif hasil Pilkada secara langsung, yaitu H. Marlon Martua Dt. Rangkayo Mulie, S.E. dan Ir. Tugimin sebagai wakilnya. Pada pilkada 2010, terpilih pasangan H. Adi Gunawan, M.M. dan H. Syafruddin R. sebagai bupati dan wakil bupati Dharmasraya periode 2010-2015, keduanya dilantik 12 Agustus 2010. Tanggal 09 Desember 2015, digelar pilkada serentak dan terpilih Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Amrizal Dt Rajo Medan sebagai wakilnya.
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai Menjabat | Selesai Menjabat | Periode | Ket. | Wakil Bupati | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
|
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Dharmasraya dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[28] | 2019–2024[29] | 2024–2029 | ||
PKB | 2 | 1 | 4 | |
Gerindra | 2 | 3 | 4 | |
PDI-P | 4 | 7 | 6 | |
Golkar | 5 | 5 | 5 | |
NasDem | 3 | 3 | 1 | |
PKS | 1 | 2 | 1 | |
Hanura | 3 | 1 | 1 | |
PAN | 2 | 4 | 5 | |
Demokrat | 2 | 2 | 2 | |
PPP | 1 | 0 | 1 | |
Berkarya | (baru) 2 | |||
Jumlah Anggota | 25 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Dharmasraya memiliki 11 kecamatan dan 52 nagari. Luas wilayahnya mencapai 2.961,13 km² dan penduduk 205.127 jiwa (2017) dengan sebaran 70 jiwa/km².[30][31]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Dharmasraya, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah | Status | Daftar |
---|---|---|---|---|
13.10.10 | Asam Jujuhan | 5 | Nagari | |
13.10.01 | Koto Baru | 4 | Nagari | |
13.10.11 | Koto Besar | 7 | Nagari | |
13.10.07 | Koto Salak | 5 | Nagari | |
13.10.09 | Padang Laweh | 4 | Nagari | |
13.10.02 | Pulau Punjung | 6 | Nagari | |
13.10.05 | Sembilan Koto | 4 | Nagari | |
13.10.04 | Sitiung | 4 | Nagari | |
13.10.03 | Sungai Rumbai | 4 | Nagari | |
13.10.06 | Timpeh | 5 | Nagari | |
13.10.08 | Tiumang | 4 | Nagari | |
TOTAL | 52 |
Kabupaten Dharmasraya terdiri dari 11 kecamatan, 52 nagari dan 461 jorong. Berikut adalah tabel yang merincikan ibu kota dan luas wilayah setiap kecamatan;[2]
Kecamatan | Ibu kota kecamatan | Luas wilayah (km2) |
---|---|---|
Asam Jujuhan | Sungai Limau | 257,72 |
Koto Baru | Koto Baru | 251,35 |
Koto Besar | Koto Besar | 488,19 |
Koto Salak | Koto Salak | 464,39 |
Padang Laweh | Padang Laweh | 59,76 |
Pulau Punjung | Sungai Dareh | 482,50 |
Sembilan Koto | Silago | 454,80 |
Sitiung | Sitiung | 87,68 |
Sungai Rumbai | Sungai Rumbai | 47,63 |
Timpeh | Tabek | 237,93 |
Tiumang | Tiumang | 129,18 |
Perhubungan
Kabupaten ini berada di persimpangan Jalur Lintas Sumatra yang menghubungkan antara Padang, Pekanbaru, hingga Jambi.
Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya berdasarkan sensus tahun 2010 sebanyak 191.422 jiwa dengan rasio jenis kelamin 107. Sedangkan jumlah angkatan kerja 80.911 orang dengan jumlah pengangguran 5.360 orang.[32] Konsentrasi penduduk terbesar tinggal di Kecamatan Koto Baru dan Sungai Rumbai. Sepertiga penduduk kabupaten ini merupakan transmigran dari berbagai daerah di Pulau Jawa, yang semula dipindahkan untuk memanfaatkan ladang tidur yang terhampar luas di kabupaten ini sekaligus membuka lapangan kerja baru. Proses transmigrasi ini terjadi antara tahun 1976 hingga 2002, dan pusat transmigrasi berada di Kecamatan Sitiung.
Tahun | Jumlah Penduduk | Pertumbuhan Penduduk | Kepadatan Penduduk | |
---|---|---|---|---|
2000 | 144.288 jiwa | 2,46% | 48,73 jiwa/km² | |
2004 | 169.871 jiwa | 4,24% | 57,37 jiwa/km² | |
2008 | 180.915 jiwa | 2,48% | 61,10 jiwa/km² | |
2009 | 186.354 jiwa | 2,79% | 62,94 jiwa/km² | |
2017 | 191.422 jiwa | 3,09% | 64,64 jiwa/km² | |
2020 | 228.591 jiwa | 3,09% | 77,20 jiwa/km² | |
Sumber:[33] |
Ekonomi
Perekonomian di Kabupaten Dharmasraya sampai dengan tahun 2006 selalu menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan 2000 yang terus mengalami peningkatan. Nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 tercatat sebesar 1,513 triliun rupiah sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 maka pada tahun 2006 tercatat sebesar 899,308 miliar rupiah.
Dengan membandingkan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, sampai dengan tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya selalu menunjukkan kecenderungan yang selalu meningkat. Pada tahun 2006 tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,27% di mana pada tahun 2005 tercatat sebesar 5,46%.
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2006 relatif lebih pesat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada tahun 2005, di mana pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5,46 persen. Secara nominal, nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya menurut harga berlaku tahun 2006 tercatat sebesar 1,51 triliun rupiah, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 17,28 persen dibandingkan dengan nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya tahun 2005. Sedangkan secara riil perekonomian Kabupaten Dharmasraya yang ditunjukkan oleh nilai PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 mencapai 899,31 miliar rupiah tahun 2006 yang berarti mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 6,27 persen, di mana pada tahun 2005 nilai PDRB mencapai 802,39 miliar rupiah.
PDRB atau PRB per kapita atas dasar harga berlaku adalah salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu daerah.
PDRB Per kapita merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah Penduduk pertengahan tahun sebanyak 170.440 jiwa.
PDRB Regional Per kapita menunjukkan perkiraan rata-rata pendapatan penduduk suatu daerah yang merupakan PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung netto, dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Kondisi PDRB Per kapita maupun Pendapatan Regional Per kapita untuk Tahun 2006 di Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2006 tercatat kenaikan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Dharmasraya mencapai 13,75 persen dengan nilai 8,9 juta rupiah per orang per tahun, terlihat lebih tinggi dari per kapita tahun 2005 yakni hanya 7,8 juta per orang per tahun.
Sedangkan PDRB Regional Per kapita juga mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2005 tercatat sebesar 7,4 juta rupiah dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 8,4 juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 13,75 persen.
Perkembangan sektor-sektor ekonomi produktif baik dalam skala besar maupun skala rumah tangga juga menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya nilai Per kapita maupun Pendapatan Regional Per kapita untuk Tahun 2006 di Kabupaten Dharmasraya. Meningkatkan daya saing usaha dengan berkembangnya usaha-usaha produktif di setiap sektor ekonomi yang didukung oleh keberadaan sarana dan parasarana penunjang juga salah satu faktor yang mampu meningkatkan pendapatan per kapita Kabupaten Dharmasraya.
Potensi Daerah
Kabupaten Dharmasraya berkembang sebagai salah satu penghasil kelapa sawit atau buah pasir menurut istilah setempat. Di samping itu, kabupaten ini juga merupakan produsen berbagai jenis tanaman keras lainnya, seperti kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkih, dan pinang. Lahan perkebunan di sana lebih didominasi karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit paling banyak di kabupaten ini adalah Kecamatan Sungai Rumbai.
Selain itu terdapat potensi tambang yang hingga detik ini belum tergarap, yakni batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, emas, lempung kuarsit, dan sebagainya. Kabupaten ini masih baru dan masih dalam tahap mengembangkan diri dengan membuka peluang investasi seluas-luasnya. Ditunjang dengan posisi strategisnya di Sumatra (dilintasi Jalur Lintas Tengah Sumatra sepanjang 100 km), maka Dharmasraya cepat menjadi kawasan yang maju dan tumbuh sebagai wilayah perdagangan dan jasa.
Pariwisata
Objek Situs/Benda Cagar Budaya
Sosial Budaya
Pada budaya Populer
- Pada permainan komputer Age of Empires II ekspansi keempat Rise of Rajas, Kerajaan Dharmasraya menjadi salah satu lawan dari Majapahit yang menguasai pulau Sumatra pada misi keempat dari Kampanye Gajah Mada berjudul 'The Oath to Unify Nusantara'. Selain Dharmasraya, Kerajaan Sunda di jawa barat dan kerajaan Tumasik di Singapura, Semenanjung Malaya dan Kalimantan Barat juga menjadi lawan dari Majapahit.
Referensi
- ^ a b c "Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka 2021" (pdf). www.dharmasrayakab.bps.go.id. BPS Kabupaten Dharmasraya. hlm. 6, 56. Diakses tanggal 17 April 2021.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
- ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 17 April 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 17 April 2021.
- ^ Muljana, Slamet, (1981), Kuntala, Sriwijaya Dan Suwarnabhumi, Jakarta: Yayasan Idayu, hlm. 223.
- ^ Friedrich Hirth & W. W. Rockhill, (1911), Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi, St Petersburg.
- ^ Slamet Muljana, (2006), Sriwijaya, Yogyakarta: LKIS.
- ^ R.Pitono Hardjowardojo, (1966), Adityawarman, Sebuah Studi tentang Tokoh Nasional dari Abad XIV, Bhratara, Djakarta
- ^ Brandes, J.L.A., (1902), Nāgarakrětāgama; Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara, Hajam Wuruk, van Madjapahit, naar het eenige daarvan bekende handschrift, aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok.
- ^ "Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera?". JPNN.com. 12-07-2019.
- ^ "Patung Terbesar Di Asia Akan Diboyong Ke Dharmasraya". dharmasrayakab.go.id. Humas Kabupaten Dharmasraya. 26-07-2017.
- ^ "Di Museum Nasional, Pemkab Dharmasraya luncurkan Festival Pamalayu". antaranews.com. Diakses tanggal 14-08-2019.
- ^ a b c "Geografis - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya". Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Tau Jo Nan Ampek. Diakses tanggal 2020-08-26.
- ^ a b "Profil Kabupaten Dharmasraya" (PDF).
- ^ "Dharmasraya, Sumatera Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 69 & 134. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Dharmasraya, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "Ahmad Munawar Bagian dari Sejarah Dharmasraya". patronnews.co.id. PATRONNEWS. 06-01-2019. Diakses tanggal 20-07-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Roni Budiarta (06-01-2019). "Jelang HUT Ke 14 Dharmasraya, Pemkab Anjangsana ke Makam Ahmad Munawar". covesia.com. ARCHIPELAGO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 20-07-2019.
- ^ "Daerah Transmigran yang Tumbuh dan Potensial". perpustakaan.bappenas.go.id. BAPPENAS RI. 08-07-2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 20-07-2019.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=_BRPAQAAMAAJ&q=marlon+martua+situmeang&dq=marlon+martua+situmeang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAv9b-3a3yAhUTVysKHcjhAOYQ6AF6BAgCEAM
- ^ "Paripurna HUT Dharmasraya ke 14 Khidmad dan Sukses - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya". Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ "PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI DHARMASRAYA". Pro 1 RRI PADANG. 2010-08-13. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Al Mangindo Kayo (12-08-2015). "Syafrizal Dikukuhkan jadi Pj Bupati Dharmasraya". valora.co.id. VALORA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-08. Diakses tanggal 20-07-2019.
- ^ "Pilkada Kabupaten Dharmasraya". pilkada2015.kpu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-20. Diakses tanggal 20-07-2019.
- ^ Lubis, Adiansyah (17 Februari 2021). "Jabatan Bupati Dharmasraya Berakhir, Sekda Ditunjuk sebagai Plh". Padek.co. Diakses tanggal 17 Februari 2021.
- ^ "Pilkada Kabupaten Dharmasraya". pilkada2020.kpu.go.id. Diakses tanggal 26-02-2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Dharmasraya 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Dharmasraya 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-10. Diakses tanggal 2020-05-17.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Barat, 2010, 2014, dan 2015". Hak Cipta © 2018 Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Barat. 24 May 2016. Diakses tanggal 19 Juli 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Profil Kabupaten Dharmasraya
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Kabupaten Dharmasraya
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya