Usman Arrumy
Templat:Infobox artis indonesia Usman Arrumy (lahir 6 Februari 1990) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia aktif menulis dan menerjemahkan puisi, terutama dengan mengangkat tema ketuhanan dan cinta. Ia mulai gemar menulis terutama puisi sejak masih di pesantren Kaliwungu.[1] Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terangkum dalam berbagai antologi. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi, 2018.[2][3] Usman sering diundang sebagai narasumber dalam acara kesastraan dan kepenulisan ke berbagai Universitas, Pondok Pesantren, dan kafe.
Kiprah Kepenulisan
Usman Arrumy menghabiskan masa kecilnya di lingkungan pesantren Jogoloyo, Demak, asuhan ayahnya. Pernah menimba ilmu di pesantren asuhan KH. Wahid Zuhdi, Bandungsari, Grobogan, pada tahun 2006, kemudian di pesantren asuhan KH. Dimyati Rois, Kaliwungu, Kendal, sampai tahun 2012. Lalu mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dalam kurun waktu 2012 sampai 2020. Latar belakang yang kental akan dunia keagamaan itulah yang menjadikan puisi-puisinya membawa spirit religiusitas, meski puisi-puisi yang ditulisnya mayoritas berlatar cinta anak muda. [4]
Puisi-puisinya dipandang oleh Sapardi Djoko Damono sebagai upaya sungguh-sungguh untuk meneruskan tradisi puisi sufi yang sudah sejak ratusan tahun yang lampau dikembangkan di Timur Tengah dan negeri-negeri lain yang mendapat pengaruh Islam, sebab ia rupanya telah menyatukan dan mengembangkan pemahamannya atas puisi Indonesia dan Arab [5] Kehidupan Usman sebagai santri, telah merepresentasikan relasi antara Tuhan, manusia, dan cinta dalam puisi-puisinya.[6]
Puisi-puisinya kerap dianggap mengandung nilai sufistik, selain karena subjek yang mengarah ke dua komponen sekaligus, yaitu Tuhan dan manusia, juga karena terpengaruh pada latar belakang dan lingkungannya[7], dan terutama buku puisinya berjudul Kasmaran juga dikaji untuk membedah konsep metafisika Muhammad Iqbal,[8] Penyair dari Demak yang akrab dipanggil Gus[9] ini telah disebut-sebut KH Ahmad Mustofa Bisri sebagai penyair masa depan Indonesia. Dan penyair celurit emas dari Madura KH D. Zawawi Imron menyebutnya sebagai penyair penghayat. [10]
Penerjemahan
Pada 2016, Usman Arrumy telah menerjemahkan puisi-puisinya Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, diberi judul Hammuka Daimun, mengacu pada buku pertamanya berjudul DukaMu Abadi, dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Tweeta Publishers. Sleem Shahbany, penyair terkemuka Mesir telah mengapresiasi Hammuka Daimun dengan menuliskan kata pengantar, ia menyebut Sapardi Djoko Damono sebagai penyair besar karena memilih puisi untuk menyibak lingkungan si penyair dan budaya masyarakatnya. Dan Hammuka Daimun sebagai terjemahan dari puisi-puosi Indonesia merupakan proses pengenalan budaya yang berbeda.[11] Dalam buku tersebut berjumlah 76 puisi, sesuai usia Sapardi Djoko Damono pada waktu itu. Dan Hammuka Daimun diterjemahkan di Mesir ketika ia masih studi di Universitas Al-Azhar. [12]
Karya
Kidung Kekasih
Langit tak cukup luas
Untuk menerjemahkan kasihmu
Laut tak cukup dalam
Untuk mengukur rindumu
Bunga-bunga tak cukup elok
Untuk menjelaskan senyummu
Burung-burung tak cukup merdu
Untuk mendendangkan hidupmu
Baris puisi tak cukup fasih
Untuk menggambarkan cantikmu
Matahari tak cukup hangat
Untuk mengganti pelukanmu
Kau, kekasih
Adalah denyut bagi jantungku
Adalah udara bagi nafasku
Adalah waktu bagi usiaku
Adalah takdir bagi cintaku
— Usman Arrumy
Karya Tulis
Tahun | Judul | Penerbit | Genre | Catatan |
---|---|---|---|---|
2011 | Jadzab | Arias Publishing | Puisi | Antologi |
2014 | Mantra Asmara | Hasfa Publishing | Puisi | |
2017 | Surat dari Bawah Air | Perpustakaan Mutamakkin | Puisi | Terjemah puisi Nizar Qabbani |
2017 | Hammuka Daimun | Dar Tweeta, Egypt | Puisi | Terjemah puisi Sapardi Djoko Damono |
2017 | Kasmaran | Diva Press | Puisi | |
2019 | Situs Kesedihan | Basabasi | Puisi | Antologi |
2020 | Anjangsana | Diva Press | Essai | |
2020 | Asmaraloka | Diva Press | Puisi | Buku puisi sepaket dengan CD Musikalisasi Puisi |
2021 | Mata Waktu | Diva Press | Puisi |
Album Musikalisasi Puisi
Tahun | Judul | Distributor | Genre | Keterangan |
---|---|---|---|---|
2021 | Asmaraloka (Musikalisasi Puisi) | Netrilis | Pop-Folk | Album, berisi delapan musik puisi |
2021 | Klise | Euforia Digital | Pop | Single |
Pranala Luar
Lihat Juga
Catatan Kaki
- ^ Ali, Adhim (14 Juni 2020). "Mengenal Tuhan Melalui Syair Kasmaran Usman Arrumy". Media Santri Nu. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.
- ^ Profil Usman Arrumy Good Reads. Diakses 14 Juni 2020
- ^ Profil Usman Arrumy dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia, Yayasan Hari Puisi, 2018, ISBN 978-602-50502-0-6
- ^ Ali, Adhim (15 September 2017). "Kasmaran: Puisi-puisi Menuju Tuhan". Nu Online. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.
- ^ Arrumy, Usman (2017). Kasmaran: sepilihan puisi. Yogya: Diva Press. hlm. 144 hlm. ISBN 978-602-391-416-6.
- ^ Nur Alim, Bayu Aji (2019). "Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 7 (02): 13.
- ^ Akhmad (2020). "Representasi Nilai Sufistik dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran. 15 (25): 21.
- ^ Indarti, Titik (2020). "Entitas Ego dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Sapala. 07 (01).
- ^ Atiq, Ni'matus (6 January 2021). "Puisi: Media Dakwah Penuh Cinta". Pronesiata.id. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.
- ^ Gus Mus dan D. Zawawi Imron dalam pengantar Asmaraloka
- ^ Ahya, Zaim (21 Juli 2020). "Hammuka Daimun, Kumpulan Puisi Sapardi yang Diterjemah ke Bahasa Arab". Alif.id. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.
- ^ Akmaliyah, & Laely (2020). "Studi Kasus Terjemahan Arab atas Dua Sajak Karya Sapardi Djoko Damono oleh Usman Arrumy". Al-Tsaqofa: Jurnal Ilmiah dan Peradaban Islam. 17 (2): 04.
- ^ Arrumy, Usman (5 Maret 2019). "Puisi-puisi Usman Arrumy". Basabasi.co. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.