Meulaboh

ibu kota Kabupaten Aceh Barat, Indonesia
Revisi sejak 22 Agustus 2021 19.10 oleh Laura Putri Calma (bicara | kontrib) (Memperbaiki)



Kota Meulaboh (Ejaan Aceh: Mèulaboh, Jawoe: مولابوه) adalah sebuah kota di Provinsi Aceh. Kota ini terletak sekitar 240 km dari Kota Banda Aceh, di sebelah barat laut Pulau Sumatra. Semula kota ini bernama Pasir Karam.

Kota Meulaboh
Pantai Batu Putih di Kota Meulaboh
Julukan: 
Kota Tauhid Sufi
Peta
Peta
Kota Meulaboh di Sumatra
Kota Meulaboh
Kota Meulaboh
Peta
Kota Meulaboh di Indonesia
Kota Meulaboh
Kota Meulaboh
Kota Meulaboh (Indonesia)
Koordinat: 4°08′N 96°07′E / 4.13°N 96.12°E / 4.13; 96.12
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Hari jadi28 April 2020; 1 tahun yang lalu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 123
Luas
 • Total60,36 km2 (2,331 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total34.828
 • Kepadatan62,16/km2 (161,0/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,38%
Buddha 0,32%
Kristen 0,29%
- Protestan 0,25%
- Katolik 0,04%[1]
 • IPMKenaikan 71,38 (2020)
( Sedang )[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
23611-23681
Kode area telepon0655
APBDRp.200.000.000
PADRp.617.000.000
DAURp.588.209.483.000,00-

Sejarah

 
Pantai Batu Putih di Kota Meulaboh

Meulaboh diperkirakan sudah berdiri sejak masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah yang berkuasa di Kesultanan Aceh pada tahun 1589-1604.[3] Pada masa Sultan Iskandar Muda, kawasan ini menjadi tempat penanaman lada. Namun Meulaboh kalah bersaing dengan Singkil yang juga menawarkan lada beserta kemenyan dan kapur barus.

Pada abad ke-18, banyak masyarakat Minangkabau yang bermigrasi ke kota ini. Mereka mengembangkan perdagangan lada dan mengundang orang-orang Inggris untuk berdagang disini. Salah seorang saudagar Minang yang mengembangkan perdagangan lada adalah Datuk Makhudum Sati, yang merupakan kakek dari pahlawan nasional Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien.[4]

Pada tahun 1877, Belanda mendirikan pos militer di Meulaboh.[5] Setelah Belanda menguasai Aceh, Meulaboh menjadi tempat kedudukan asisten residen yang membawahi afdeeling pantai barat Aceh.[6]

Setelah masa kemerdekaan, kota ini menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Barat yang merupakan bagian dari Provinsi Aceh. Di tahun 2004, Meulaboh merupakan salah satu kawasan terparah akibat bencana tsunami yang dipicu oleh gempa bumi di Samudera Hindia. Pada tahun 2020, status Meulaboh naik menjadi kota yang terpisah dari Kabupaten Aceh Barat.

Silsilah Raja Meulaboh

 
Matahari Terbenam di Kota Meulaboh

Raja-raja yang pernah bertahta di Kaway XVI hanya dapat dilacak dari Teuku Tjik Pho Rahman, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Teuku Tjik Masaid, yang kemudian diganti oleh anaknya lagi yang bernama Teuku Tjik Ali.

Setelah masa jabatan Teuku Tjik Ali selesai, kemudian digantikan oleh anaknya Teuku Tjik Abah dan setelah itu diganti oleh Teuku Tjik Manso yang memiliki tiga orang anak yang menjadi Raja Meulaboh bernama Teuku Tjik Raja Nagor.[7]

Pemerintahan

Daftar Walikota

Dewan Perwakilan

Kecamatan

Berikut adalah daftar kecamatan dan gampong di Kota Meulaboh, provinsi Aceh, Indonesia. Kota Meulaboh terdiri dari 4 kecamatan, 123 gampong. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 34.828 jiwa dengan luas wilayah 60,36 km² km² dan sebaran penduduk 42 jiwa/km².[8][9]

Daftar kecamatan dan gampong di Kota Meulaboh, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Gampong
Daftar
Gampong
11.05.01 Johan Pahlawan 21
11.05.02 Kaway XVI 44
11.05.09 Meureubo 26
11.05.05 Samatiga 32
TOTAL 123

Kesehatan

Rumah Sakit

  • RSUD Cut Nyak Dhien
  • RS Harapan Sehat
  • RS Montella Meulaboh
  • RS Tingkat IV Meulaboh

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

  • Puskesmas Cot Seumereung
  • Puskesmas Johan Pahlawan
  • Puskesmas Meureubo
  • Puskesmas Peureumeu
  • Puskesmas Suak Ribee

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2020". www.acehbaratkab.bps.go.id. Diakses tanggal 24 April 2020. 
  2. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  3. ^ Kota Tua yang Dulu Bernama Negeri Pasir Karam
  4. ^ H.M. Zainuddin, Tarikh Aceh dan Nusantara, 1961
  5. ^ Anthony Reid, Asal Mula Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19, 2005
  6. ^ John Fitzgerald McCarthy, The Fourth Circle: A Political Ecology of Sumatra's Rainforest Frontier, 2006
  7. ^ "Sejarah Raja Meulaboh Sewaktu Masih Gabung Kabupaten Aceh Barat". aryandashare.blogspot.com. Diakses tanggal 2021-05-08. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala Luar