Pendawa, Lebaksiu, Tegal

desa di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
Revisi sejak 1 Oktober 2021 07.48 oleh Winarno87 (bicara | kontrib) (Informasi Desa Pendawa Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal)

Pendawa merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Pendawa pernah menjadi salah satu desa otonomi yang berada di Tegal Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Dari 4 (empat) Desa otonomi Tegal.

Desa otonomi Regent Tegal 1927

REGENT TEGAL

Pendawa
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenTegal
KecamatanLebaksiu
Kode pos
52461
Kode Kemendagri33.28.06.2010 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 7°0′52″S 109°8′28″E / 7.01444°S 109.14111°E / -7.01444; 109.14111


Pendawa merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Pendawa pernah menjadi salah satu desa otonomi yang berada di Tegal Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Dari 4 (empat) Desa otonomi Tegal.

Desa otonomi Regent Tegal 1927

REGENT TEGAL

Penyelidikan otonomi dilakukan dengan berkonsultasi dengan pemerintah daerah

Pejabat administrasi diadakan di empat desa berikut yang berbeda

jenis, yang bisa dianggap memberi gambaran lebih atau kurang

mengembangkan masyarakat desa di kabupaten ini.

Pilihan desas untuk itu

penelitian otonomi.

I. Slawikoelon, BAGIAN dari ibu kota kadipaten Slawi,

pusat populasi penting dengan pasar regional, dalam waktu dekat

dekat dengan pabrik gula Kemanglen dan Doekoehwringin.

Desa ini, pada tahun 1917 dengan lingkungan Desas Slawi wetan dan Pakembaran

bersatu, memiliki kemerdekaan lamanya sendiri pada tahun 1927 dengan membelahnya

pulih. Ini menghitung 3367 jiwa dan memiliki 66 sawahs komunal yang dibangun

bagian permanen dan pengguna tetap, perbesar 60 membangun taman dan pekarangan

dalam kepemilikan individu secara turun-temurun. Ada sekolah desa, yang juga miliknya

ke dua desa tetangga yang disebutkan di atas.

ll. Tegalsari, desa kota (sebagian nelayan, sebagian

desa pertanian) di ibu kota Tegal (dalam kabupaten tersebut

teraad), yang terdiri dari bawahan (desas lama), terutama Pangan-

djaran, Pasengkongan, Todan, Bong dan Keteraberan. Desa ini berada di '

1917 dengan desas Pendjalan, Mangoendipoeran, Kratonlor dan Asemtiga

disatukan menjadi satu desa kota besar, yaitu Redjosari, tetapi pada tahun 1926

dipulihkan dengan membelah kemerdekaan sebelumnya. Ini memiliki 4.545 jiwa

dan memiliki 75 pembangunan sawah komunal dengan saham tetap dan penggunaan permanen

ceri selain 51 gedung taman dan pekarangan. Sawah disewa

oleh pabrik gula Pagongan. Kecuali lembaga kredit desa

(loembung dan desabank) ada sekolah desa lain.

lll. Kedjambon, sebagian kota desa dalam batas-batas wilayah

komune dan sebagian lagi dusun (desa lama) Karangdowo-w ètan

menyangku t pertanian desa, memiliki nomor 2642 jiwa dan yang dimilikinya

dari 39 konstruksi sawah dalam kepemilikan komunal dengan saham tetap sebagai tambahan

44 membangun kebun dan pekarangan. Sawah disewa oleh gula

Perusahaan Pagongan. Ada sekolah desa, yang juga merupakan bagian dari lingkungan desa

milik. Setelah bersekutu dengan Desas Karang pada tahun 1917

dawawetan, Slerok Langon dan Kemeduran ke kota besar desa Ka-

moeljan, Kedjabmon mendapatkan kembali kemerdekaannya pada tahun 1926, dengan

tambahan Karangdawawètan.

IV. Pendawa, sebuah desa pertanian di kabupaten Slawi dekat sarang.

jalan bagus dari Tegal kPa Banjoemas, sebanyak 2.395 jiwa, dan memil iki 128 jiwa

sawahs konstruksi milik bersama dengan bagian tetap dan 63 kebun konstruksi

dan mewarisi. Desa ini terdiri dari dusun (desas tua) Pendawa dan

Saimbang. Dia menjalankan pasar dan memiliki sekolah desa, bunga desa

bung dan desabank.

Dalam penyelidikan itu juga ada anggota dewan dan beberapa anggota

Rukun Tetangga hadir, sehingga informasi yang didapat bisa

diverifikasi dan ditambah.

Pada era sebelumnya,Dalam salah satu arsip laporan pabrik Gula tahun 1857 disebutkan bahwa Pendawa mempunyai Bekel Bernama Wangsaprana/Wangsa Truna,arsip tersebut menjelaskan tentang laporan perkebunan tebu untuk SF. Doekoehwringin). (Delpher)

The Kartasura Dynasty GENEALO

1726-1742 and 1743-1749 H.H. Sampeyan Dalam ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana II Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid ud-din Panatagama [Sunan Ngalavijana], Susuhanan of Mataram. b. at Kraton Kartasura, 8th December 1711, as Radin Mas Gusti Prabhu Suyasa, educ. privately. Appointed as Heir Apparent with the title of Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudivya Rajaputra Narendra Mataram. Succeeded on the death of his father, 20th April 1726. Installed 2nd June 1726. Fled to Panaraga 30th June 1742. Restored with Dutch help after the taking of the Kraton of Kartasura, 24th December 1742. Moved his capital to Surakarta, 9th February 1746. Ceded his kingdom to the VOC, 11th December 1749. m. (first) at Kartasura, 10th June 1726, Radin Ayu Sukiya/Subiya/Kanjeng Ratu Mas/Kanjeng Ratu Kinchana (b. 1712; d. at Kartasura, 14th April 1738, bur. Imagiri), daughter of his uncle, Radin Mas Gusti Sasangka/Pangeran Adipati Purbaya/Gusti Panembaha Purbaya. m. (second) August 1726, Ratu Mas Virasmara (k. for infidelity, 15th January 1728), former wife of his father, H.H. Susuhanan Prabhu Amangku Rat IV, a lady of peranakan stock from Semarang. m. (third) a daughter of his uncle, Radin Mas Papak/Radin Natavira/Radin Dipataruna/Pangeran Arya Adipati Dipa Negara/Panembahan Eru Chakra Senapati Panatagama. m. (fourth) February 1732 (div. 1736) Radin Ayu Tambelek (m. second, 15th October 1736, Pangeran Arya Bumi Nata, who d. 1739, and m. third, November 1739, Pangeran Arya Tepasana), daughter of his uncle, Radin Mas Sudhama/Pangeran Arya Blitar. m. (fifth) Radin Ayu Gedhong, daughter of Wangsa Prana/Wangsa Truna,

Dalam Catatan Urutan Kepala desa dan sejarah Desa Pendawa, Wangsapra/Wangsa Truna Adalah seorang Tokoh yang mempimpin Desa Pendawa,Beliau adalah Anak Dari Raden Wirasari.Masyarakat Desa Pendawa Menyebut dengan Julukan Bekel/Lurah Geong.

The Kartasura Dynasty GENEALO,menyebutkan Wangsapra/Wangsa Truna adalah Ayah dari Raden Ayu Gedhong,Istri Kelima dari Sampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana IISampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana II Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid Ud-Din Panatam.