Tongkat komando
Tongkat komando adalah alat yang digunakan sebagai simbol jabatan kewilayahan dan kesatuan di lingkungan militer, kepolisian, dan kejaksaan.[1] Alat yang kebanyakan terbuat dari kayu ini biasanya menjadi bagian dari upacara serah-terima jabatan. Umumnya, pemegang tongkat komando adalah pejabat yang memimpin mulai tingkat kabupaten/kota hingga tingkat nasional.[1]
Pemegang tongkat komando di Indonesia
- Kapolres/Dandim/Kajari
- Komandan Skadron pendidikan
- Komamdan Skadron udara
- Komandan Pusdik/Kepala Badan Diklat Kejaksaan
- Komandan Lanal
- Komandan Satuan Radar
- Komandan Batalyon
- Komandan Brigif
- Komandan Brimob
- Komandan Lanud
- Komandan Lantamal
- Kapolda/Pangdam/Kajati
- Gubernur Akpol
- Gubernur Akmil
- Panglima Kostrad
- Komandan Corps Marinir
- Komandan Paskhas
- Panglima Armada
- Komandan Jendral Kopasus
- KSAD/KSAL/KSAU
- Kapolri/Panglima TNI/Jaksa Agung
Referensi
- ^ "Apa fungsi dari tongkat komando yang sering dibawa oleh perwira militer/polisi dan pangkat setingkat apa saja yang berhak menyandangnya?". Quora. Diakses tanggal 3 Maret 2020.