Brantaksekarjati, Welahan, Jepara
Brantaksekarjati adalah desa di Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.
Brantaksekarjati "Sentra Payung Kertas" | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Jepara | ||||
Kecamatan | Welahan | ||||
Kode pos | 59464 | ||||
Kode Kemendagri | 33.20.03.2015 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | -+3056 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Geografis
Brantaksekarjati terletak di sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Robayan dan Desa Purwogondo. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Telukwetan dan Desa Kalipucang Wetan. Pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Pelang. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Manyargading dan Desa Bandungrejo.
Administratif
Desa Brantaksekarjati terdiri dari beberapa dukuh, yaitu:
Pemdes Brantaksekarjati
Struktur pemerintah Desa Brantaksekarjati:[1]
- Kepala Desa: Musyafak Baihaqi
- Sekretaris (Carik): Asnari
- Bendahara: Bambang Kiswanto
- Tata Usaha: Surya Prasetiya
- Kasi Pelayanan (Modin): Nur Achwan
- Kasi Pemerintahan: Maryam Yuningsih
- Kaur Perencanaan (Ladu): Muryanto
- Bayan: Kondelan
- Kamituwo Brantak: Subkhan
- Kamituwo Sekarjati: M. Arifin
- Ketua BUMDes: Drs. H. Bahrul Ulum.
Sejarah
Sentono Ratu dan Mbah Suro Menggolo yang mula sekali menginjakkan kaki dibumi brantaksekarjati,dimana sebelumnya kawasan ini sebelumnya adalah kawasan hutan belantara yang tak berpenghuni. dia babat alas dari awal hingga melahirkan keturunan dan berdomisili di desa ini.
Dahulu Desa Brantak dan Desa Sekarjati merupakan desa sendiri-sendiri, yaitu sebelum menjadi desa secara administrasi resmi. Karena daerah dua desa tersebut terlalu kecil, maka Brantak dan Sekarjati di gabung menjadi satu desa resmi secara administratif, Oleh sebab itu namanya digabung menjadi Desa Brantaksekarjati.
Di desa ini dulu adalah pusat agama Islam di wilayah Kerajaan Kalinyamat pada abad ke-17 yang diasuh oleh Mbah KH Saleh keturunan Sunan Bayat Klaten bertempat di Sekarjati Modenan. Beliau menjadi Mubaligh di Kerajaan Kalinyamat dan menetap untuk menyebarkan agama Islam di Sekarjati Modenan dengan meminta izin Mbah Suro Menggolo selaku tuan rumah di tanah Sekarjati kala itu. Beliau mampu menahan gangguan penjajah Hindia-Belanda yang selalu mengganggu pengajiannya dan warga sekitar dengan kesaktiannya sehingga penyebaran Islam di Sekarjati Modenan dapat berjalan dengan lancar. Hingga Akhir hayatnya beliau meninggal di Sekarjati Modenan dan penyebaran agama Islam di teruskan oleh anaknya yaitu KH Naim.
Di Sekarjati dulu pula tempat persembunyian Presiden Soeharto (presiden RI ke 2) saat masa perang kemerdekaan. Beliau menyembunyikan nama aslinya dari masyarakat sekitar dengan nama samaran Rudi Harto. Saat itu beliau tertembak di lengan kanannya saat masa perang kemerdekaan di daerah kaliboom lalu di sembunyikan dirumah bapak -Mawardi(Petinggi Sekarjati) dan dirawat H Solikhan(anak moden Sekarjati) kala itu. Setelah beliau sembuh kembali melanjutkan pertempuran melewati desa Pelang untuk melakukan gerilya kembali untuk merebut kemerdekaan.
Etimologi
Desa Brantaksekarjati berasal dari tiga kata yaitu Brantak, Sekar, dan Jati. Arti nama Desa Brantaksekarjati adalah Brantak dari kata Brantak (dibaca Brontok) yang artinya bermunculan, Sekar artinya Bunga, Jati artinya Pohon Jati. Sehingga Brantaksekarjati artinya banyak bunga pohon jati yang bermunculan, maksudnya daerah yang banyak pohon jati yang sedang berbunga.
Tokoh
- Sentono Ratu , Danyang dukuh Brantak
- Mbah Suro Menggolo , Danyang dukuh [[Sekarjati
Pendidikan
Brantaksekarjati memiliki beberapa fasilitas Pendidikan, yaitu:
Pendidikan Formal:
- PAUD Pelangi, di Brantak
- TK Nurul Huda, di Brantak
- SDN 1 Brantaksekarjati, di Sekarjati
- SDN 2 Brantaksekarjati, di Brantak
Pendidikan Non Formal:
- Madrasah Dinniyah Fathul Ulum, di Brantak
- Madrasah Dinniyah Miftahul Huda, di Sekarjati
Kesehatan
Brantaksekarjati memiliki beberapa fasilitas sarana kesehatan, yaitu:
- Poliklinik Kinanti
- Klinik Bidan Siti Ronzidah
- Holistic Solution Center
Sosial budaya
Kedua perayaan ini belum pernah sama sekali diselenggarakan, oleh karena itu warga berharap mahasiswa KKN dan Karang Taruna, dan Pemdes bisa bersinergi menyelenggarakan acara ini yang merupakan memperkuat ikatan warga masyarakat juga memperkuat identitas Desa Brantaksekarjati.
- Festival Payung Kertas
acara ini diadakan satu tahun sekali. Acara ini meliputi Karnaval Payung Kertas oleh masyarakat umum, lomba mewarnai Payung Kertas oleh siswa-siswi TK, Lomba Tari Payung oleh siswa-siswi SD.
- Festival Bunga Jati
acara ini diadakan setiap musim pohon Jati berbunga. Acara ini meliputi sepeda santai yang dihiasi bunga Jati ataupun daun jati mengelilingi Desa Brantaksekarjati.
Pariwisata
Wisata alam
- Wana Jati Indah, di Dukuh Brantak (Jl. Limin No.2)
- Taman Sawah Brantaksekarjati (Taman Trotoar Sawah), di Brantak
- Stadion Mini Gelora Bumi Karjati, di Dukuh Sekarjati belakang pabrik Djarum
- Sawah Tebu, di Dukuh Brantak
- Sawah Padi, di Dukuh Sekarjati Kulonan.
- Taman Wakaf Serbaguna Masjid Shirothol Mustaqim , di Sekarjati Modenan
Wisata religi
- Masjid Jami' Baiturrohim, di Sekarjati
- Masjid Jami' Roudhotul Muttaqin, di Brantak
- Masjid Shirothol Mustaqim, di Sekarjati Modenan
Wisata ziarah
letak makam sentono ratu berada di selatan Masjid Jami' Roudhotul Muttaqin
letak makam mbah Suro Menggolo terletak di Dusun Sekarjati Kulonan Rt 02 Rw 01, Makam yang sekarang lebih bagus karena di gubah seperti bangunan kerajaan yang memiliki genteng wuwungan khas Jepara. Pembangunannya yang swadaya itu di arsiteke oleh Mas Gopang Ahli bangunan yang cekatan dan berjiwa seni tinggi.
- Makam Mbah KH Saleh (trah Sunan Bayat Klaten)
Letak Makam di TPU Sekarjati Modenan , sebelah timur Masjid Jami' Baiturrohim , sebelah barat Masjid Shirothol Mustaqim
Potensi Brantaksekarjati (Desa Payung Kertas)
- Kerajinan Payung Kertas
Desa Brantaksekatjati Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara menjadi Sentra Kerajinan Payung Kertas. Dahulunnya lebih dari 50 persen warganya menggantungkan pendapatannya dari kerajinan ini.
Belum diketahui persis kerajinan ini kali pertama muncul, namun pada tahun 1970-an sudah banyak warga Desa Brantaksekarjati yang memproduksinya. Pada tahun 1980 hingga 1990-an kerajinan payung kertas mengalami kejayaan.
Pembuatan payung kertas masih dilakukan secara tradisional. Bambu, kertas bungkus semen, plastik. Menariknya lem perekat terbuat dari sari buah pohon Kleco.
Untuk membuatnya kaku digunakan pati kanji (tepung ketela). Sementara bahan baku utamanya adalah kertas semen yang membalut rangka dari bambu.
Menurutnya pohon Kleco dulunya mudah didapat di Desa Brantaksekarjati. Namun kini, untuk menemukannya, ia harus menuju desa sebelah, Kalipucang untuk bahan baku.
Dulu sepanjang jalan desa ini banyak di tanami pohon Kleco, namun kini sudah ditebangi. Sehingga kalau mau mengelem kertas semen dengan rangka bambu harus cari buah kleco dari Desa Kalipucang.
Banyak pesanan yang datang dari luar Kabupaten Jepara. Payung kertas biasa di pesan untuk keperluan pribadi maupun inventaris desa seperti keperluan prosesi pemakaman.
Kini permintaan payung kertas masih berdatangan seperti dari Demak, Semarang dan Jepara sendiri. Kini kerajinan tersebut kebanyakan digunakan untuk pelengkap pertunjukan tari atau sekadar hiasan.
Payung kertas memang sudah menjadi mata pencaharian warga sini. Dulunya banyak yang menjadi perajin, Lebih dari 50 persen warganya menggantungkan pendapatannya dari kerajinan ini. Tapi sekarang tinggal Sukamah nenek berusia 60 tahun. Sukamah masih menerima permintaan membuat payung kertas. Sebab masih cukup banyak yang memesan dari berbagai kota.
Karena seiring perkembangan zaman, permintaan terhadap payung ini menurun. Bahan bahan baku juga turun. Demikian pula dengan generasi perajin juga mulai berkurang. Serta anak muda dan ibu rumah tangga Desa Brantaksekarjati yang tidak minat dan tidak diberi pelatihan kerja membuat payung kertas.
Padahal kini permintaan payung kertas masih berdatangan seperti dari Demak, Semarang, dan Jepara sendiri.
Pemdes Brantaksekarjati perlu memberi pelatihan kerja ketrampilan membuat payung kertas, kepada pemuda dan ibu rumah tangga. Sehingga apabila pemuda atau ibu rumah tangga memiliki waktu luang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uang dari membuat payung kertas. Selain untuk di jual bisa juga di gunakan sendiri.
Upaya Pemerintah Desa Brantaksekarjati yang dapat mengembangkan kerajinan payung kertas. Untuk menarik konsumen maka pemerintah desa Brantaksekarjati perlu bekerjasama dengan Pemkab Jepara untuk melatih membuat motif gambar lukisan yang lebih indah, modis, dan modern, kalau perlu gagang payung di hiasi ornamen ukiran. Supaya dapat mudah di terima di pasaran dan dapat meningkatkan nilai payung kertas. Sehingga payung kertas bisa bersaing dengan payung yang berbahan kain.
Pemdes Brantaksekarjati perlu memperkenalkan dengan mempromosikan payung kertas melalui mengadakan acara karnaval payung, festival payung, dan mengirim peserta tari-tarian payung dari Brantaksekarjati ke event tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi, seperti acara HUT Jepara, Sedekah Bumi Brantaksekarjati, dan acaralainya.
Pemdes Brantaksekarjati perlu bekerjasama dengan pembuat payung kertas dan pihak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, untuk membuat program paket wisata mewarnai payung kertas. Anak-anak di ajak mewarnai payung, kemudian anak-anak di ajak jalan-jalan ke sawah dengan membawa payung hasil lukisan masing-masing. Setelah selesai main di sawah, payung hasil lukisan anak-anak boleh di bawa pulang.
- Kerajinan Gantungan Kunci
Karena di desa Brantaksekarjati mayoritas pembuat Gantungan Kunci, Seperti: Berbentuk Gantungan Cabai, Gantungan semangka,dan lain-lain.
Usaha ini dipelopori oleh keluarga H.Roikin dan anak2nya
Dimiliki oleh H.syakur dan Bapak Parmono
Dimiliki Oleh Ibu Sri dan Bapak Bondan di Sekarjati Modenan
Mebel Ukir di Sekarjati Modenan pelopori oleh keluarga H Solikhan dan anak2nya. Sampai sekarang masih diteruskan oleh warga sekitar melalui Online dan banyak anak cucunya yang mengembangkan ke daerah Pasuruan, Jawa Timur.
Berada di Sekarjati Modenan
Home industri rumahan warga setempat
- Pabrik Rokok Djarum
Pabrik yang berada di area RT 04 sekarjati
Ada beberapa pusat bos blantik kambing di Sekarjati
Di Berantak sekarjati rt 02 rw 01 juga mulai di kembangkan Ternak Ayam Petelur oleh seorang Mantan TKI yang berusaha mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut karena usaha ini memiliki peluang yang lumayan besar jika di seriusi.
Di Sekarjati juga ada yang bekerja sebagai pengrajin batu bata dan bahkan sukses dengan resep sunguh sungguh
Rencana
Petinggi Desa Brantaksekarjati mempunyai beberapa rencana, diantaranya:
- Membangun wisata kuliner bertema HUTAN JATI
Yaitu mendirikan tempat wisata kuliner yang terletak di tengah-tengah Kebun Pohon Jati. Sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dengan menikmati pemandangan pohon-pohon Jati. Sesuai dengan cikal bakal nama Desa Brantaksekarjati. Makanan dibungkus dengan daun jati, peralatan makan seperti cendok, garpu, sumpit terbuat dari kayu jati. Hal ini selain untuk memperkuat citra wisata kuliner bertema "Hutan Jati" juga supaya lebih alami, sehingga tidak ada sampah plastik.
- Membuat Tempat Wisata
Membuat wisata persawahan dengan hiasan kanopi berbentuk payung (seperti Payung Kertas) dan gazebo dengan atap berbentuk menyerupai payung kertas. Wisata berbentuk seperti Svargabumi di Magelang ataupun Natural di Kudus.
- Penataan Lapangan Gelora Bumi Karjati
Memperbaiki dan menata lapangan Gelora Bumi Karjati, yaitu:
- Memasang 3 bangku untuk pemain cadangan di sebelah barat lapangan Gelora Bumi Karjati. ketiga bangku untuk pemain cadangan, 1 bangku untuk wasit cadangan.
- Memasang papan skor pertandingan sepak bola
Memasang Patung Payung Kertas Di Mulut Jalan Masuk ke Brantak dari Jalan Raya, patung payung tersebut dipasangi lampu warna warni sehingga mempercantik patung Payung Kertas.
- Memasang patung berbentuk payung kertas yang menutup di kanan dan kiri mulut gang sekar 1. yaitu jalan arah menuju Balai Desa Brantaksekarjati.
- Gerbang masuk gang menuju balai desa Brantaksekarjati pada bagian tengah atas diberi replika bentuk payung kertas yang sedang mekar.
- Jalan Tembus
Membuat jalan Tembus Desa Sebelah, yaitu:
- Membangun jalan aspal tembus timur yaitu membangun jalan tembus dari Jl.Sekar VI (gang di depan Masjid Baiturrohim) => menembus Jl.Sekar V => menembus Jl.Sekar IV => menembus Jl. Mangga VII (Robayan). Agar anak-anak kecil Desa Brantaksekarjati yang bersepeda hendak ke Gotri bisa menembus lewat Robayan dan Bakalan hingga sampai Gotri tanpa menyebrang Jalan Raya yang berbahaya bagi-anak-anak.
- Melebarkan Jembatan
Brantaksekarjati yang menyeberangi sungai bakalan. Supaya dapat di buat simpangan sepeda motor dari dua arah, dan supaya dapat di lewati mobil.
Pranala luar
- ^ https://welahan.jepara.go.id/kelurahan-desa-brantaksekarjati-kodepos-59464/. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan)[pranala nonaktif permanen]