Hetzer

Penghancur tank Jerman
Revisi sejak 14 November 2021 02.29 oleh Muhamad Aira (bicara | kontrib) (Pengembangan: Perbaikan kesalahan ketik)

Jagdpanzer 38(t) (Sd.Kfz. 138/2, nama awalnya adalah Panzerjäger 38(t) dan sering disebut dengan nama "Hetzer" setelah perang) adalah penghancur tank kelas ringan buatan Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tank ini dibuat berdasarkan sasis Panzerkampfwagen 38(t) buatan Cekoslowakia dengan beberapa modifikasi, terutama pada bagian badan tank.

Jagdpanzer 38(t)

Jagdpanzer 38(t) milik Museum Militer Lešany, Republik Ceko
Jenis Penghancur tank kelas ringan
Negara asal Nazi Jerman
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1944–1945
Digunakan oleh Nazi Jerman
Hungaria
Cekoslowakia (ST-I)
Swiss (G-13)
Polandia (1 tank dinamai dengan "Chwat", merupakan Hetzer hasil rampasan)
Rumania (dua tank hasil rampasan)
Pada perang Perang Dunia II
Sejarah produksi
Perancang Böhmisch-Mährische Maschinenfabrik (BMM)
Tahun 1943
Produsen Böhmisch-Mährische Maschinenfabrik, Škoda
Diproduksi 4 Maret 1944 – 11 Mei 1945
Jumlah produksi Sekitar 2.827 unit
Spesifikasi
Berat 15.75 ton
Panjang 638 m (2.093 ft 2 in)
Lebar 263 m (862 ft 10 in)
Tinggi 217 m (711 ft 11 in)
Awak 4

Perisai 8-60 mm (0.31-2.36 in)
Senjata
utama
7,5 cm Pak 39 L/48
41 peluru
Senjata
pelengkap
1× senapan mesin MG 34 kaliber 7,92 mm
1.200 peluru
Jenis Mesin Praga 6-silinder dengan bahan bakar bensin, kapasitas 7,8 liter
160 PS (158 hp, 118 kW) pada 2,800 rpm
Daya kuda/ton 10.2 PS (7.5 kW) / ton
Transmisi 5 + 1 Praga-Wilson Typ CV
Suspensi leaf spring
Kelonggaran tanah 40 cm (1 ft 4 in)
Kapasitas tangki 320 liter (85 US gal)
Daya jelajah 177 km (110 mil)
Kecepatan 42 km/jam (26 mph)

Pasukan lapis baja Jerman dalam Perang Dunia II membuat berbagai kendaraan dengan menempatkan meriam anti-tank pada sasis tank yang sebelumnya dianggap kurang efektif. Kendaraan-kendaraan semacam ini memiliki kinerja lebih baik dari yang dibayangkan, namun rentan terhadap serangan musuh karena profil kendaraan yang cukup tinggi dan tidak menggunakan pelindung atas/atap terbuka. Pemboman Sekutu memberikan efek yang buruk pada fasilitas produksi Jerman. Karena hal itu, Jerman membutuhkan kendaraan penghancur tank yang lebih efektif dan mudah diproduksi untuk menggantikan seri StuG III dan Marder. Prototipe Jagdpanzer 38(t) selesai pada 1944 dan proses produksi massal dimulai April pada tahun yang sama.

Seluruh lapisan baja Jagdpanzer 38(t) menggunakan lapisan baja miring (slopped armor) yang menambah keefektifan untuk menangkis peluru lawan. Tank ini juga memiliki desain yang sederhana dan bentuk yang cukup kecil, sehingga memiliki kemampuan kamuflase dan bersembunyi yang lebih baik ketimbang kendaraan swa-gerak lainnya. Persenjataan tank ini adalah meriam 7,5 cm Pak 39 L/48 tanpa turret (meriam dipasang di lambung tank) dan senapan mesin MG 34 yang dikendalikan dari jarak jauh. Tank ini berawakkan 4 orang yang masing-masing bertugas sebagai komandan (sekaligus operator radio), penembak (gunner), pengisi peluru meriam (loader), dan pengemudi.

Jagdpanzer 38(t) pertama kali digunakan pada Juli 1944, dan dimasukkan ke sejumlah unit seperti divisi infanteri, Panzerjäger dan Volksgrenadier. BMM dan Skoda terus memodifikasi dan meningkatkan performa Jagdpanzer 38(t) selama memproduksi lebih dari 2.800 unit tank. Karena kemudahan produksi, Jagdpanzer 38 digunakan sebagai penghancur tank utama Jerman dalam periode akhir perang dan menjadi salah satu tank yang berperan penting di Front Timur dan Front Barat.

Asal nama "Hetzer"

Nama "Hetzer" (dalam bahasa Jerman berarti "pengumpan" atau "pengejar") tidak pernah menjadi nama yang resmi untuk tank ini. Nama itu adalah sebutan untuk prototipe yang terkait dengan Jagdpanzer 38(t),Panzerkampfwagen E-10 . Pabrik Skoda melakukan kekeliruan sehingga menerapkan nama yang salah sampai masalahnya selesai diklarifikasi. Namun, ada pesan pengarahan (briefing) dari Heinz Guderian kepada Hitler yang mengatakan bahwa nama tidak resmi, "Hetzer" secara spontan dibuat oleh para tentara. Sejarawan pasca-perang juga menggunakan nama ini sehingga membuat nama "Hetzer" populer dalam karya-karya mereka. [1]

Sejarah

 
Mareşal, penghancur tank asal Rumania yang kemungkinan menjadi dasar dari desain Hetzer.

Jagdpanzer 38(t) dimaksudkan untuk menjadi lebih efisien daripada Jagdpanther dan Jagdtiger pada periode yang sama. Sasis Hetzer dianggap lebih bisa menghindari masalah mekanis ketimbang kendaraan sejenis dengan ukuran yang lebih besar.

Sejarawan Inggris Mark Axworthy menyebutkan bahwa desain Hetzer kemungkinan berdasar pada desain penghancur tank Rumania, Mareşal. Pada November-Desember 1943, sebuah komisi Rumania memesan beberapa komponen dari Jerman dan Prancis yang diduduki Jerman (Perancis Vichy) yang tidak dapat dibuat di Rumania. Hal ini menarik perhatian Jerman kepada desain Mareşal. Hitler menyetujui pengembangan Hetzer pada 7 Desember 1943. Pada bulan yang sama, Marsekal Antonescu (Kondukator Rumania pada saat itu) menyerahkan proyek Mareşal kepada Hitler. Segera setelah itu, 6 Januari 1944 proyek Mareşal M-04 dipresentasikan kepada Hitler. Axworthy menuliskan bahwa persenjataan, lapisan baja, dan desain lambung Hetzer sangat mirip dengan M-04. Dia juga melaporkan bahwa pada Mei 1944, Letnan Kolonel Ventz (delegasi Waffenamt) mengakui bahwa Hetzer memang mengikuti desain M-04 Rumania. [2]

Sejarawan Amerika Steven Zaloga menuliskan bahwa, "Jerman terkesan dengan tata letak dan desain Mareşal, dan dianggap sebagai inspirasi untuk desain Jagdpanzer 38(t)." [3]

Pengembangan

Perlu dicatat, bahwa konsep kendaraan penghancur tank dengan lapisan baja yang miring bukanlah hal baru dalam militer Jerman. Seperti halnya Jagdpanther yang juga menggunakan konsep ini, meskipun dikembangkan sebelum Hetzer.

Seperti yang sudah disebutkan, tank ini dibuat berdasarkan sasis Panzer 38(t) buatan Cekoslowakia. Sasis ini diperlebar dan diperpanjang dengan sistem suspensi yang dimodifikasi (roda yang lebih besar dari prototipe tank pengintai Praga TNH n.A), serta mesin baru dengan kemampuan yang lebih baik. Mesin baru ini adalah 160 PS Praga AC/2 6 silinder yang digabungkan dengan gearbox Praga-Wilson (5 gigi maju dan 1 gigi mundur). Sasis tadi dimodifikasi agar mampu membawa meriam yang lebih besar dan lapisan baja yang lebih berat daripada Panzer 38(t). Bobotnya bisa mencapai 16 ton (dibandingkan Panzer 38(t) yang hanya 9,8 ton) dan memiliki kecepatan maksimal 42 km/jam.

Meski begitu, Hetzer dianggap lebih baik lapisan bajanya ketimbang kendaraan penghancur tank lain seperti Marder III dan Nashorn. Hetzer memiliki lapisan baja miring setebal 60 mm dengan kemiringan 60 derajat. Lapisan baja ini dikatakan setara dengan lapisan baja setebal 120 mm (4,7 in) tanpa kemiringan. Tank ini mampu membawa meriam 75 mm yang cukup kuat, secara mekanis cukup bisa diandalkan, kecil dan mudah bersembunyi. Tank ini juga memiliki biaya produksi yang relatif murah.

Jagdpanzer 38 sukses menggantikan Marder III sebagai penghancur tank dengan dasar sasis yang sama (sasis Panzer 38(t)). Sejak April 1944, ada sekitar 2584 unit Hetzer yang selesai dibuat sampai akhir perang.

Seri Marder III lama tetap mempertahankan sasis dengan sisi lambung depan-bawah vertikal (tanpa modifikasi), sedangkan sisi lambung depan-bawah Hetzer miring 15 derajat dan membuat bentuk seperti heksagonal bila dilihat dari depan atau belakang. Hal ini meningkatkan ruang yang tersedia dan memungkinkan untuk menggunakan kasemat tertutup penuh. Karena lapisan baja yang tertutup penuh, bobotnya naik 5 ton lebih berat daripada Marder III. Untuk mengimbangi pertambahan bobot tersebut, lebar trek rantai ditambah dari 293 mm menjadi selebar 350 mm. [4]

Jagdpanzer 38 produksi awal tidak efektif karena meriam, sistem transmisi, dan lapisan baja depan yang lebih tebal membebani bagian depan. Sistem suspensi pegas daun (leaf spring) diperkuat mulai Juni 1944, sehingga profil tank kembali stabil. Dari Mei–Juli 1944, aksesibilitas ditingkatkan dengan menambahkan beberapa fasilitas:

  • Palka komandan berukuran cukup kecil dengan bukaan ke belakang,
  • Penutup yang bisa dibuka di sudut belakang kanan untuk akses radiator
  • Satu lagi di sudut belakang kiri untuk akses tangki bahan bakar.

Dari Agustus 1944, mantlet meriam bagian dalam dan luar dibuat lebih ringan sehingga mengurangi bobot tank hingga 200 kg (440 pon). Hal ini menjadikan bentuknya lebih kerucut daripada mantlet awal yang berbentuk setengah kerucut. Dalam bulan yang sama, roda idler belakang jenis baru mulai diperkenalkan yang memiliki lightening holes sebanyak 8, 6, dan 4 (tidak selalu urut seperti ini), bukan 12. Hal ini membantu menyederhanakan proses manufaktur.

Pada bulan September 1944, leaf spring 16 bagian depan ditingkatkan ketebalannya menjadi 9 mm (0,35 in) per leaf (16 bagian belakang tetap setebal 7 mm). Masih pada bulan yang sama, ujung depan dan belakang samping Schürzen ditekuk ke dalam untuk mencegahnya tersangkut dan rusak.

Pelindung periskop pengemudi yang menonjol digabungkan dengan struktur miring glacis depan tank mulai Oktober 1944. Bantalan kepala ditambahkan ke bagian palka komandan dari pada bulan yang sama. Pada saat yang sama, pelek roda jalan menggunakan teknik dikeling, bukan dibaut. Untuk mengatasi bagian depan yang berat, rasio roda gigi diturunkan dari 1:7,33 menjadi 1:8 untuk mengurangi tekanan pada roda gigi akhir mulai Januari 1945.

Lapisan baja samping setebal 20 mm (0,79 in)(sama dengan lapisan baja samping Panzer II) hanya bisa melindungi kru hanya senjata dengan kaliber yang cukup kecil, karena perlindungan difokuskan di bagian depan. Oleh karena itu, visibilitas komandan direncanakan untuk ditingkatkan dengan memasang periskop berputar di varian Jagdpanzer 38(t) "Starr" seperti Stug III dan Elefant yang juga mengembangkan sistem visibilitas segala arah. Namun, varian ini telambat datang sebelum perang selesai.

Kehadiran Jagdpanzer 38(t) melengkapi Panzerjägerabteilungen ( batalyon penghancur tank ) dalam divisi infanteri Jerman, yang cukup membantu dalam pertempuran. Setelah perang usai, Cekoslowakia tetap membuat beberapa tipe Hetzer (versi ST-I dan ST-III untuk pelatihan, sekitar 180 unit dibuat) dan mengekspor 158 kendaraan (versi G-13) ke Swiss. Sebagian besar Hetzer yang di koleksi oleh berbagai pihak saat ini berasal dari Swiss.

Atas perintah Adolf Hitler pada November 1944, sejumlah Jagdpanzer 38 dimodifikasi langsung setelah keluar dari pabrikan dengan penyembur api Koebe dan perlengkapannya untuk menggantikan meriam sebagai senjata utama. Bagian proyektor api (flame projector), dilindungi dengan lapisan baja yang sebenarnya sangat rentan terhadap serangan musuh. Varian ini dinamai dengan Flammpanzer 38(t), ada kurang dari 50 unit yang selesai dibuat sebelum perang. Varian ini digunakan secara operasional untuk melawan pasukan Sekutu di Front Barat.

 
Hetzer G-13 milik Tentara Swiss

Varian

 
Jagdpanzer 38(t) di Museum Pasukan Militer Texas, Austin, Amerika Serikat.
  • Befehlswagen 38(t) - Merupakan varian tank komando. Karena merupakan tank komando, varian ini dilengkapi dengan radio FuG 30W 8. [5] [6]
  • Flammpanzer 38(t) - Jagdpanzer 38(t) yang mengganti meriam utama dengan penyembur api Koebe. Varian ini dikerahkan di Front Barat, dengan penggunaan pertama pada Pertempuran Bulge (20 unit tank di Panzer-Flamm-Kompanies ke-352 dan ke-353 yang tergabung dalam Grup Angkatan Darat G). Tank ini diproduksi kurang dari 50 unit. [6]
  • Panzerjäger 38(t) mit 75 mm L/70 - Versi prototipe eksperimental yang menggunakan meriam 7,5 cm KwK 42 L/70 dari Panzer V Panther sebagai senjata utama. 3 prototipe berhasil dibuat, tetapi senjata yang panjang dan bobot yang berlebih menyebabkan masalah yang lebih besar saat dioperasikan. Sebuah proposal dikeluarkan oleh Krupp untuk memodifikasi Jagdpanzer 38(t) dengan suprastruktur belakang untuk menempatkan meriam, tetapi rencana ini tidak pernah ditindaklanjuti oleh Jerman. [6]
  • Jagdpanzer 38(t) Starr - Versi sederhana dari Jagdpanzer 38(t) dengan menempatkan meriam Pak 39 7,5 cm sebagai senjata utama. Varian ini dilengkapi dengan mesin diesel buatan Tatra. 10 unit berhasil dibuat, 9 unit dikonversi kembali ke versi Jagdpanzer 38(t) yang sebelumnya. Prototipe yang tersisa dihancurkan pada akhir perang. [7] [6]
  • Panzerjäger 38(t) mit 105 mm StuH 42/2 L/28 - Versi proposal prototipe Jagdpanzer 38(t) Starr yang menempatkan howitzer 10,5 cm sebagai senjata utama. [6]
  • ST-I - Varian Jagdpanzer 38(t) buatan Cekoslowakia pasca-Perang Dunia II. Ada unit 249 yang sudah digunakan, bersamaan dengan 50 unit kendaraan pelatihan mengemudi ST-III/CVP (Sasis Jagdpanzer 38(t) tanpa meriam, beberapa tetap menggunakan struktur atas). Tank ini dikembangkan menjadi prototipe yang mencakup kendaraan pemulihan lapis baja Praga VT-III dan tank penyembur api PM-I. [6]
  • G13 - Varian Jagdpanzer 38(t) pasca-perang yang dibuat untuk Swiss, dipersenjatai dengan meriam StuK 40 . [6]

Desain yang dibuat pada sasis tank

  • Bergepanzer 38(t) - merupakan kendaraan pemulihan kelas ringan, digunakan bersamaan dengan Jagdpanzer 38(t). Tank ini berhasil diproduksi sebanyak 170 unit. Sebuah prototipe dikembangkan agar sesuai dengan desain 2 cm Flak 38(t). [8]
  • 15 cm Schweres Infanteriegeschütz 33/2 (Sf) auf Jagdpanzer 38(t) - Senapan serbu swa-gerak yang dikembangkan dari lambung Bergepanzer 38(t) dengan senjata utama berupa meriam 15 cm sIG 33/2. Kompartemen meriam dilindungi dengan lapisan baja setebal 10 mm di bagian depan dan samping. Dikembangkan oleh Böhmisch-Mährische Maschinenfabrik (BMM) di Praha dan bertujuan sebagai pengganti howitzer swa-gerak Grille. Beberapa sumber menunjukkan bahwa kemungkinan besar varian ini diproduksi di pabrik Alkett di Berlin-Marienfelde.[9] Sekitar 30 unit tank dibuat antara Desember 1944 sampai Februari 1945. [6]
  • Vollkettenaufklärer 38(t) - Kendaraan pengintai yang dibuat dari sasis Bergepanzer 38(t). Beberapa prototipe diujicoba, dengan menempatkan Flak 38 tunggal atau kembar berkaliber 20 mm. Dalam satu kasus, senjata utamanya diganti dengan meriam 7,5 cm K51 L/24. [6]
  • Vollkettenaufklarer 38(t) Kätzchen - Kendaraan pengintai yang dibuat dari sasis Jagdpanzer 38(t). Prototipe tank ini dibuat oleh BMM dan dipesan untuk diproduksi massal, namun hal itu tidak pernah dilakukan. Prototipe yang ada diyakini telah dihancurkan oleh Jerman sebelum akhir perang. [6]
  • Flakpanzer 38(t) Kugelblitz - Proposal untuk memasang turret dari Flakpanzer IV Kugelblitz pada sasis Jagdpanzer 38(t). Tidak ada tank yang berhasil diproduksi karena situasi perang. [6]
  • Panzerjäger 38(t) dengan turet Panzer IV - Proposal yang dikeluarkan oleh Krupp dengan rencana untuk menempatkan turret Panzerkampfwagen IV pada sasis Jagdpanzer 38(t). Nantinya, versi ini menggunakan meriam 7,5 cm KwK 40 atau 8 cm PAW 600 sebagai senjata utama. Proposal tersebut tidak ditindaklanjuti oleh Jerman. [6]
  • Jagdpanzer 38(t) D - Versi yang lebih besar dari Jagdpanzer 38(t). Masih berstatus sebagai prototipe, meskipun direncanakan untuk diproduksi massal. [10]

Tank yang tersisa

 
Jagdpanzer 38(t) yang dipamerkan di Deutsches Panzermuseum Munster, Jerman.

Karena jumlah produksi yang besar, Jagdpanzer 38(t) mungkin adalah penghancur tank Jerman Nazi yang paling banyak tersisa pada saat ini. Meski begitu, Hetzer yang tersisa pasca-perang sebenarnya adalah varian G-13 Swiss. Selain berbagai tank yang dimiliki oleh berbagai museum, Jagdpanzer 38(t) yang tersisa juga dimiliki sebagai koleksi pribadi. Pada tahun 2007, sebuah Jagdpanzer 38(t) ditemukan di Laut Baltik, Jurata, Polandia. Pada tahun 2012, tank hasil temuan ini dipulihkan di Gdańsk. [11]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Doyle and Jentz, pp. 4–5
  2. ^ Axworthy, p. 229
  3. ^ Zaloga, p. 31
  4. ^ "Jagdpanzer 38(t) Hetzer". Achtungpanzer.com. Diakses tanggal 2012-06-03. 
  5. ^ Doyle and Jentz, p. 17
  6. ^ a b c d e f g h i j k l "Jagdpanzer 38(t) Hetzer". Achtungpanzer.com. Diakses tanggal 2012-06-03. 
  7. ^ Doyle and Jentz, pp. 42–43
  8. ^ Doyle and Jentz, pp. 40–42
  9. ^ Skotnicki, p. 34
  10. ^ Militärfahrzeuge, Band 11 - Die Panzer-Kampfwagen 35(t) und 38(t) und ihre Abarten page 298
  11. ^ Bocian. "Hetzer - wydobycie z morza w Juracie Bocian - Ogólnopolski miesięcznik ODKRYWCA" (dalam bahasa Polski). Odkrywca.pl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2012-06-03.