Nursyah Kartakusuma

Revisi sejak 21 November 2021 18.17 oleh Powerraider (bicara | kontrib)

Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira Rachmat Kartakusuma

Berkas:Peletakkan batu pertama Graha Purna Yudha.1964.jpg
Hj. Nursyah Kartakusuma
Berkas:Peletakkan batu pertama Graha Purna Yudha.1964.jpg
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat LVRI
Masa jabatan
2012–2017
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo
Anggota MPRS
Masa jabatan
1967–1972
PresidenSoeharto
Dewan Pimpinan Wanita Golkar
Masa jabatan
1973–1980
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir27 Agustus 1927 (umur 97)
Belanda Sumatera Barat, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikGolongan Karya
Suami/istriM.M.R. Kartakusuma
HubunganIbrahim Datuak Sangguno Dirajo (kakek)
AnakTisnaya Irawan Kartakusuma,Galinar Kartakusuma,Dana A. Kartakusuma,Ranti Kartakusuma,Hera Kartakusuma,Chairil K. Kartakusuma
Tempat tinggalMenteng, Jakarta Pusat
AlmamaterCentre Esetique de Visagisme Jean D'Estree, Paris (1960)

SGKP (1949) SKP (1944)

HIS, PGI (1941)
ProfesiAktivis

Pejuang Kemerdekaan

Pengusaha
Penghargaan sipil- Honorary Degree, PHT Fort Leavenworth, AS, 1953

- Penghargaan atas jasa-jasa di KBRI Bangkok, 1969 - Penghargaan dalam pemilihan Miss University, Jakarta, 1970 - Anggota Kehormatan Yayasan Pemeliharaan Anak-Anak Cacat Pusat Surakarta) 1972 - Penghargaan dalam pemilihan Ratu Kebaya, 1974 - Penghargaan atas bantuan tenaga dan pikiran pada Kongress-II PIVERA, 1974 - Penghargaan untuk jasa-jasa pembangunan gedung Veteran Graha Purna Yudha, 1975 - Penghargaan dalam Pameran Tekstil Indonesia, Sepanjang Masa, 1976 - Penghargaan atas Dharma Bhaktinya demi kemajuan dan perkembangan Legiun Veteran Republik Indonesia - Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI, 1983

- Bintang Legiun Veteran RI, 1988
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunugan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan, “Di samping itu," katanya, “saya juga berusaha membujuk dan menyadarkan orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda agar memperlakukan tawanan dengan baik, karena mereka itu adalah bangsa dia juga, bangsa Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa yang diabdinya. Dia juga dikenal sebagai wanita yang aktif di berbagai organsasi. Pada waktu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, dia selaku Ketua Persatuan Istri Veteran dan Karyawan memimpin organisasi Dharma Pertiwi ke daerah pedalaman Kalimantan Tengah untuk memberikan dukungan moril bagi prajurit yang berada di Long Bawang, yaitu perbatasan Indonesia Malaysia, Namun sejak lama Nursyah pun dikenal sebagai seorang wanita pengusaha.“Saya hanya berusaha membantu meringankan beban suami, 'kata ibu enam orang anak ini”. “Saya wanita pengusaha tapi tak menangani secara langsung, sampai sekarang, Usaha saya dijalankan oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional. Maklumlah saya tidak belajar ekonomi, tidak belajar apa-apa, dia berkata merendah.



Referensi

https://books.google.co.id/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA398&lpg=PA398&dq=nursyah+kartakusuma&source=bl&ots=YPHtk8RJdc&sig=ACfU3U25pgX8MHUM5pWF3m7wGuuHgZWtMg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjw_8nlgKr0AhXl6XMBHZnVBB4Q6AF6BAgfEAM#v=onepage&q=nursyah%20kartakusuma&f=false

https://books.google.co.id/books/about/Kisahku_sebagai_isteri_prajurit_pejuang.html?id=VA_WZwEACAAJ&redir_esc=y

https://www.veteranri.go.id/index.php/lvri/index/1413513664