Modal

kekayaan finansial
Revisi sejak 29 November 2021 14.59 oleh YogiYY (bicara | kontrib)

Modal (dari bahasa Tamil mutal, yang berarti "dasar", "kaki", "bagian bawah", "puntung") memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting. Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial. Jadi di bawah kata "modal" berarti cara produksi. Modal berbentuk uang atau barang yang dapat digunakan untuk berdagang atau melepas uang dengan tujuan menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Tujuan dari keberadaan modal adalah memperoleh keuntungan yang nilainya lebih dari barang atau uang awal yang digunakan.[1]

Struktur modal

Struktur modal adalah campuran atau kombinalsi dari pendanaan jangka panjang perusahaan yang direpresentasikan dengan hutang, saham preferen, dan saham bias. Perusahaan dapat menggunakan modal ekuitas atau hutang untuk membiayai aset mereka,  pilihan terbaik adalah campuran dari hutang dan ekuitas. Jika bunga bukanlah pengurang pajak, pemilik perusahaan akan acuh tak acuh mengenai penggunakan hutang atau ekuitas dalam memenuhi kebutuhan pendanaan, dan jika bunga adalah pengurang pajak, mereka akan memaksimalkan nilai perusahaan mereka dengan menggunakan 100% pembiayaan hutang. Struktur modal yang optimal adalah kombinasi hutang dan ekuitas yang  dapat memaksimalkan harga saham. Penggunaan dari masing masing jenis modal mempunyai pengaruh berbeda terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

[2]

Modal intelektual dapat dipahami dalam tiga hal. Pertama, keseluruhan dari apapun yang seseorangketahui di dalam perusahaan yang dapat memberikan keunggulan bersaing. Kedua, materi intelektual pengetahuan, informasi, intellectual property, pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan. Ketiga, paket pengetahuan yang bermanfaat. Modal intelektual itu termasuk ke dalam aset tidak berwujud dengan kemampuan memberi nilai kepada perusahaan dan masyarakat meliputi paten, hak atas kekayaan intelektual, hak cipta dan waralaba. Jenis modal intelektual adalah sebagai berikut.[3]

  • Modal manusia mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
  • Modal struktural merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.
  • Modal relasional merupakan hubungan yang harmonis/association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Kinerja keuangan dapat tercerminkan dari analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan perputaran aset (ROA), perputaran modal (ROE), rasio laba operasi serta price to book ratio.[3]

Modal kerja merupakan modal yang terus menerus harus tetap ada untuk menopang usaha perusahaan yang menjembatani pengeluaran dengan bahan atau jasa pada saat penerimaan hasil penjualan. Sumber modal kerja dapat diperoleh dari modal sendiri, laba perusahaan, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, penjualan obligasi, penjualan saham, pinjaman dari bank, dan kredit dari pemberi modal berupa barang. Bentuk modal kerja bisa berbentuk uang tunai, surat berharga yang mudah diuangkan (giro,cek,deposito), piutang dagang, untuk membiayai kegiatan operasi tersebut diharapkan dapat masuk kembali ke perusahaan dalam jangka waktu yang pendek, agar dana tersebut dapat dipergunakan lagi untuk kegiatan operasional.[4] Modal kerja memiliki tiga bagian yaitu kas, piutang, dan persediaan. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya yang berarti semakin besar jumlah yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul akibat dari pelaksanaan politik penjualan kredit. Persediaan merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara menerus mengalami perubahan.[5]

Rujukan

  1. ^ Laudia, Tyasari (2021-04-27). "Modal adalah Sekumpulan Harta untuk Produksi dan Meningkatkan Kekayaan, Pahami Sumbernya". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-11-02. 
  2. ^ Astuti, Kurniasih Dwi; Retnowati, Wulan; Rosyid, Ahmad (2015-08-08). "Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas". JAK (Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 49. doi:10.30656/jak.v2i1.191. ISSN 2549-5968. 
  3. ^ a b Fitriyati Is, Kamaliah dan Gusnardi (2014). "PENGARUH MODAL FISIK, MODAL FINANSIAL, DAN MODALINTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUSPADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTARDI BEI TAHUN 2009 S.D 2013)" (PDF). Jurnal Ekonomi. 22 (3): 53. 
  4. ^ Widyamukti, Erlina Yunitasari & B. Junianto Wibowo (2018). "Pengaruh Modal Kerja Terhadap Penjualan Dan LabaPerusahaan". Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Perpajakan. 1 (1): 58. ISSN 2622-612X. 
  5. ^ Sutono, Sodikin Manaf (2016). "PERAN PENTING MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN". JEMA. 23 (41): 1. ISSN 0853-8778. 

Lihat pula

Daftar