Kilir lidah

Revisi sejak 30 November 2021 13.56 oleh Blindlemonade (bicara | kontrib) (menambahkan paragraf)

Kilir lidah atau selip lidah (dalam bahasa Inggris slip of the tongue) merupakan kondisi pengucapan yang keliru antara hasil produksi tuturan dengan apa yang sebenarnya ingin diucapkan dan dimaksudkan. Ada kesulitan atau ketidaklancaran dalam berbahasa. Kilir lidah termasuk dalam kekeliruan berbahasa atau kekeliruan wicara karena penutur tidak memproduksi kata yang sebenarnya dikehendaki.[1] Ketika penutur menyadari kekeliruan yang diperbuat, biasanya mereka melakukan perbaikan, senyap sebentar, melanjutkan tuturannya lagi, atau terkadang menambahkan komentar atas kekeliruan yang telah diucapkan tersebut.

Definisi menurut para ahli

  • Menurut Jaeger (2005), kilir lidah adalah suatu kekeliruan dalam perencanaan produksi tuturan, yakni ketika pembicara ingin menuturkan beberapa kata, frasa, atau kalimat, dan selama proses perencanaan berlangsung terjadi sesuatu yang keliru sehingga produksinya tidak sesuai perencanaannya.[2]
  • Menurut Darwowidjojo (2008), kekeliruan dalam bertutur dapat disebabkan oleh kilir lidah atau penyakit afasia. Kilir lidah adalah kekeliruan karena tidak memproduksi kata yang sebenarnya dikehendaki sedangkan kekeliruan afrasik muncul karena otak terganggu sehingga penutur tidak mampu untuk menuturkan kata yang sebenarnya diinginkan. Penyakit ini umumnya muncul karena penutur mengalami stroke, yakni kurangnya oksigen di sebagian otak sehingga bagian tersebut menjadi cacat.
  • Menurut Aitchison (2008), proses mental yang terjadi saat berujar ada dua, yaitu senyapan (pause) dan kekeliruan (errors).
  • Berkaitan dengan senyap, Darwowidjojo (2008) menyebutkan alasan munculnya senyap dalam berujar, yaitu (1) orang senyap karena telanjur mulai dengan ujarannya, tetapi sebenarnya belum siap untuk seluruh kalimat itu; (2) lupa akan kata-kata yang diperlukan; (3) berhati-hati dalam memilih kata. Senyap terjadi ketika penutur mengambil jeda untuk bernapas atau mengalami keraguan dalam berujar. Senyap terbagi menjadi dua jenis, yaitu (1) senyapan diam, ketika penutur berhenti sejenak dan diam saja. Kalimat akan dilanjutkan kembali setelah menemukan kata-kata yang dicari; (2) senyapan terisi, merupakan senyapan yang diisi dengan sesuatu.

Jenis kilir lidah

Ada dua macam kilir lidah, yaiitu kekeliruan seleksi dan kekeliruan assembling. Kekeliruan seleksi meliputi kekeliruan semantik, kekeliruan malapropism, campur kata, dan transposisi. Sementara itu, kekeliruan assembling meliputi kekeliruan antisipasi dan preservasi.[3]

Penyebab kilir lidah

Kilir lidah terjadi karena penutur mengalami efek psikologis tertentu, seperti tergesa-gesa, grogi (gugup, gelisah, takut salah, khawatir), humor lelucon, tidak sengaja dan tidak konsentrasi.

Unit-unit kilir lidah

Kekeliruan segmen fonetik

Kekeliruan suku kata

Kekeliruan kata

Referensi

  1. ^ 1938-, Dardjowidjojo, Soenjono, (2007). Psikolinguistik : memahami asas pemerolehan bahasa. PTS Professional Publishing. ISBN 978-983-3586-30-1. OCLC 317899887. 
  2. ^ Kids’ Slips as Evidence for Language Development 1.1. Slips of the Tongue and Language Development. Psychology Press. 2004-12-13. hlm. 18–66. 
  3. ^ Pangesti, Fida (2019-01-31). "SENYAPAN DAN KILIR LIDAH BERDAMPINGAN DALAM PRODUKSI UJARAN". Hasta Wiyata. 2 (1): 8–17. doi:10.21776/ub.hastawiyata.2018.002.01.02. ISSN 2615-1200.