Dekolonialitas

Revisi sejak 25 Oktober 2021 15.19 oleh Johnstad Di Maria (bicara | kontrib) (Perbaikan ejaan/tata bahasa/tanda baca/tipografi)

Dekolonialitas merupakan aliran pemikiran yang digaungkan oleh gerakan sosial-politik Amerika Latin yang berfokus untuk memproduksi ulang gagasan keilmuan yang seringkali epistemologinya masih sangat Eurosentris. Ia mengkritik penerimaan secara universal keilmuan Barat dan juga superioritas budaya Barat yang menghegemoni sebagai dasar dari imperialisme Barat. [1]

Konteks Keilmuan

Pandangan dekolonial sendiri mencakup berbagai macam bentuk teori kritis, dan dalam keilmuan akademis ia mempelajari dan menganalisis tentang disparitas kelas, studi gender, studi etnis dan ras, serta studi wilayah. Dekolonialitas juga dianggap mempelajari aspek analitik dan praktis dari "opsi-opsi untuk mengonfrontasi dan memutus rantai keterikatan dari [...] matriks kekuatan kolonial[2] atau "matriks modernitas" yang acapkali berakar dari kolonialisme. Pandangan dekolonialitas juga mempercayai bahwa walaupun secara formal praktik kolonisasi telah berakhir dengan dekolonisasi Amerika pada abad ke-18 dan ke-19, serta dekolonisasi massal di negara-negara Selatan pasca Perang Dunia II, imperialisme Barat dan globalisasi masih melanggengkan kesenjangan antara negara-negara adidaya dan negara-negara berkembang.

Menurut Quijano, matriks kekuatan kolonial negara-negara Barat menciptakan kesenjangan dan marjinalisasi sosial dalam konteks ras, etnisitas, nasionalitas, sosial, serta sejarah sehingga dekolonialitas selalu sinonim dengan upaya pelepasan dari produksi ilmu yang Eurosentris. Dekolonialitas juga merujuk pada pendekatan analitikal terhadap faktor-faktor seperti praktik-praktik sosioekonomi dan politik yang jauh dari praktik dan pandangan Eurosentrik.

Sebagai gerakan sosial, dekolonialitas juga dipandang sebagai gerakan untuk melepaskan diri dari pemikiran, praktik, norma, nilai, dan etika warisan kolonialisme untuk mencapai sebuah masyarakat yang "terbebas dari kesenjangan, diskriminasi, eksploitasi, serta dominasi."

Referensi

  1. ^ Quijano, Aníbal (2007-03-01). "Coloniality and Modernity/Rationality". Cultural Studies. 21 (2-3): 168–178. doi:10.1080/09502380601164353. ISSN 0950-2386. 
  2. ^ "coaccess". apps.crossref.org. doi:10.1215/9780822394501. Diakses tanggal 2021-10-25.