Grafologi

sains semu yang mempelajari tulisan tangan
Revisi sejak 10 Desember 2021 20.43 oleh PutraHP (bicara | kontrib) (menambahkan gambar)


Grafologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang tulisan. Ada dua jenis grafologi, yakni grafologi yang bernaung di bawah psikologi[1][2] dan grafologi yang ada dalam bidang linguistik.[3] Dalam psikologi, grafologi adalah tentang analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang.[1] Secara umum, grafologi dikategorikan sebagai ilmu semu.[4][5][6]

Tulisan tangan yang digunakan dalam analisis grafologi, yang diduga menunjukkan perilaku gegabah dan ketidakseriusan pemilik tulisan

Berbeda dengan bidang psikologi yang mengurusi kejiwaan, grafologi di linguistik adalah penyetaraan dengan fonologi dalam kajian bunyi bahasa manusia.[7][8] Satuan dalam grafologi disebut grafem, yang setara dengan fonem.[7][8] Selain itu, ada pula grafetik yang setara dengan fonetik sehingga satuannya pun disusun setara, yakni graf yang setara dengan fon (fona).[7][8]

Dalam bidang grafologi juga dibicarakan beberapa sistem tulisan seperti:[3]

  • ortografi yaitu sistem ejaan yang disepakati untuk sebuah bahasa;
  • stenografi yaitu sistem menulis secara singkat dan cepat;
  • kriptografi yaitu sistem menuliskan pesan-pesan rahasia;
  • paedografi yaitu sistem menulis yang didesain khusus untuk membantu anak-anak belajar membaca; dan
  • teknografi yaitu sistem menuliskan hal-hal khusus untuk kepentingan ilmu pengetahuan seperti aksara fonetik untuk para linguis, simbol-simbol khusus untuk bidang kimia, simbol-simbol khusus kartografi untuk membuat peta, atau bahkan simbol-simbol khusus untuk pemrograman komputer.

Grafologi telah menjadi topik kontroversial selama lebih dari satu abad.[butuh rujukan] Meskipun grafologi dianggap memiliki dampak dalam evaluasi kepribadian oleh para pendukungnya, secara empiris tidak dapat dibuktikan keabsahannya.[2][9]

Etimologi

Grafologi berasal dari kata grapho- (bahasa Yunani: γραφή, bahasa Indonesia: menulis) dan logos (bahasa Yunani: λόγος, bahasa Indonesia: kata).[10]

Sejarah

Buku tentang tulisan tangan pertama kali ditulis oleh Camillo Baldi, seorang doktor berkebangsaan Italia dari Bologna, pada tahun 1622 berjudul How to Recognise from a Letter the Nature and Quality of a Writer. Namun, penggunaan tulisan untuk menilai seseorang sudah dilakukan oleh Confucius pada tahun 500 sebelum masehi, dengan mengatakan "Berhati-hatilah terhadap orang yang tulisannya terayun seperti alang-alang diterpa angin." Pengetahuan tentang tulisan tangan juga digunakan oleh Kaisar Nero untuk menentukan orang kepercayaannya. Pada tahun 1741-1801, Johann Kaspar Lavater, seorang pastor asal Swiss, membuat laporan tentang tulisan tangan yang lebih sistematis, tetapi bersifat umum. Laporan Lavanter ini dikembangkan lebih lanjut oleh Louis Hocquart, Kardinal Regnier, Uskup Agung Cambrai, dan Uskup Boudinet. Oleh Abbe Jean Hyppolite Michon, seorang arkeolog dan pendeta berkebangsaan Prancis, laporan-laporan yang telah ada sebelumnya dihimpun ke dalam satu katalog dengan tanda-tanda grafis yang lebih teratur. Michon jugalah yang memberikan istilah grafologi untuk pertama kalinya pada 18 November 1871 di dalam jurnal berjudul "La Graphologie".[11][12][13][14][15]

 
Jean-Hippolyte Michon

Michon mempelajari ribuan tulisan tangan orang dengan karakter yang telah dia ketahui. Hal itulah yang membawanya pada kesimpulan bahwa orang-orang dengan karakteristik tulisan yang sama juga memiliki kepribadian yang mirip satu sama lain. Meskipun demikian, Michon menyebutkan grafologi sebagai satu bentuk seni.[11][16]

Jules Crepieu-Jamin mengembangkan sistem tanda-tanda dominan di dalam tulisan yang lebih baik daripada Michon. Crepieu-Jamin membagi unsur penulisan ke dalam 7 eleman yaitu: kecepatan, tekanan, bentuk, dimensi, kontinuitas, arah, dan kerapian tulisan.[11]

Dua tokoh kunci untuk perkembangan grafologi adalah Dr. Georg Meyer dan Dr. Ludwig Klages. Mereka berdua adalah kontributor untuk Hans Busse yang menerjemahkan tulisan Crepieu-Jamin. Klages adalah orang pertama yang mengidentifikasi bahwa tulisan tangan kemungkinan merupakan refleksi kepribadian seseorang dan membuat pendekatan secara sistematis.[13][14]

Max Pulver (1889-1956), seorang grafologis dari Universitas Zurich, Swiss, menerbitkan tiga buku tentang grafologi dan merupakan tokoh pertama yang mengenalkan psikonalisis tulisan tangan. Pulver juga mengenalkan tiga dimensi tulisan tangan yaitu vertikal, horizontal, dan kedalamannya. Selain Pulver, Robert Saudek, grafologis dari Ceko, mengembangkan tulisan Klages dan menerbitkan buku The Psychology of Handwriting.[17][18]

Seorang profesor bidang fisiologi dari Jerman, William Preyer, menyebutkan bahwa proses menulis merupakan kerja otak, oleh karena itu dia menyebutnya sebagai "brain writing".[15]

Francis Hilliger, murid Dr. Eric Singer yang merupakan grafologis dari Austria, mendirikan British Institute of Graphology (BIG) pada tahun 1983. Sistem Hilliger kemudian digunakan sebagai dasar yang dipakai di BIG.[15][19]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Longman Dictionary of Psychology and Psychiatry, Longman Group United Kingdom, 1983 
  2. ^ a b Furnham, Adrian; Barrie Gunter (1987), "Graphology and Personality: Another Failure to Validate Graphological Analysis.", Personality and Individual Differences, 8 (3): 433–435, doi:10.1016/0191-8869(87)90045-6. 
  3. ^ a b 1948-, Gunawan, Fitri,; Untung,, Yuwono,; T.,, Lauder, Multamia R. M. Pesona bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta. ISBN 9789792216813. OCLC 156874430. 
  4. ^ Nevo, B Scientific Aspects Of Graphology: A Handbook Springfield, IL: Thomas: 1986
  5. ^ James, Barry (3 August 1993). "Graphology Is Serious Business in France : You Are What You Write?". New York Times. Diakses tanggal 18 September 2010. 
  6. ^ Dunning, Brian. "All About Graphology". Skeptoid.com. Diakses tanggal 2 September 2016. 
  7. ^ a b c Crystal, David (25 Januari 2013). "Graphology". www.davidcrystal.com. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  8. ^ a b c Crystal, David (2008). A Dictionary of Linguistics and Phonetics. BLACKWELL PUBLISHING. ISBN 978-1-4051-5297-6. 
  9. ^ Driver, Russel H.; Buckley, M. Ronald; Frink, Dwight D. (April 1996), "Should We Write Off Graphology?", International Journal of Selection and Assessment, Blackwell Publishing Ltd, 4 (2): 78–86, doi:10.1111/j.1468-2389.1996.tb00062.x, ISSN 1468-2389. 
  10. ^ "Fine Dictionary". Diakses tanggal 22 September 2014. 
  11. ^ a b c Mishra, Amarnath (17 Januari 2017). "Forensic Graphology: Assessment of Personality" (PDF). Forensic Research & Criminology International Journal (dalam bahasa English). Volume 4 (Issue 1). doi:10.15406/frcij.2017.04.00097. ISSN 2469-2794. 
  12. ^ "The History of Graphology". The British Institute of Graphologists. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  13. ^ a b "History of Graphology". International Handwriting Analysis Society. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  14. ^ a b Prasetyono, Dwi Sunar (2018). Seni Belajar Grafologi. Yogyakarta: Laksana. hlm. 12–5. ISBN 9786024074715. 
  15. ^ a b c Watts, Michael. "The Historical Evolution of Graphology". Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  16. ^ Landau, Shaike. "Michon and The Birth of Scientific Graphology" (PDF). britishgraphology.org. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  17. ^ "The British Academy of Graphology: Crépieux-Jamin & Pulver". baog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-10. 
  18. ^ "The History of Handwriting Analysis" (PDF). www.pens.co.uk. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  19. ^ "About the British Institute of Graphologists". The British Institute of Graphologists. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 

Pranala luar