Kala Malam Bulan Mengambang
Kala Malam Bulan Mengambang merupakan sebuah film bertipe hitam putih yang menekankan penceritaan yang berkaitan dengan kriminalitas, gangster, detektif dan misteri. Yang paling unik lagi, film ini disampaikan dalam bentuk ‘Neo-Noir’(hitam putih) untuk menyesuaikan kronologi penceritaan film yang berlatarkan kehidupan pada tahun 1950-an.[1] Sutradara sengaja membuatnya dalam format warna hitam putih dengan tujuan menghargai para pembuat film veteran dari zaman Studio Jalan Ampas hingga Studio Merdeka.[2] Film ini telah mendapatkan penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Malaysia ke-21.
Kala Malam Bulan Mengambang | |
---|---|
Sutradara | Mamat Khalid |
Produser | Tayangan Unggul Sdn. Bhd. |
Ditulis oleh | Mamat Khalid |
Pemeran | Rosyam Nor Umie Aida Farid Kamil David Teo Soffi Jikan |
Distributor | Hazil Izham Ismail |
Tanggal rilis | 10 Januari 2008 |
Negara | Malaysia |
Bahasa | Bahasa Melayu |
Sinopsis
‘Kala Malam Bulan Mengambang’ adalah sebuah film hitam putih yang menceritakan tentang misteri hilangnya seorang pemuda di pasar Senduduk Rimbun pada setiap kali bulan purnama. Misteri bermula jika ban kereta Saleh, seorang wartawan yang ditusuk sesuatu yang menyerupai kerangka tangan sedang memegang ukiran kuno berbentuk keris. Ban kereta yang bocor menyebabkan Saleh terpaksa membawa keretanya ke bengkel Jongkidin dan bermalam di pasar itu. Selama berada di pasar Senduduk Rimbun, Saleh menyadari bahwa penghuni pasar itu seakan-akan memaksanya pergi dari situ. Semakin lama Saleh tinggal di pasar itu, semakin banyak peristiwa misteri terjadi. Ada orang bertangan merah! Ada jembalang! Ada keris! Walaupun telah diberhentikan tugasnya sebagai wartawan tetapi naluri kewartawanan yang sangat kuat dalam dirinya menyebabkan Saleh bertekad mencatat setiap kejadian misteri yang terjadi di pasar Senduduk Rimbun. Menantikan kemunculan ‘Kala Malam Bulan Mengambang’, sebuah karya film bertipe hitam putih berlatarkan tahun 1950-an yang dibintangi oleh Rosyam Nor, Umie Aida, Farid Kamil, Avaa Vanja, Corinne Adrienne, Bront Palarae, Kuswadinata, David Teo, Mohd Hitler Zami, Sofi Jikan dan Corrie Lee.
Trivia
Semasa kru film ini sedang menjalani penggambaran di sebuah banglo lama di Klang, salah satu pemain film tersebut, Corrie pernah diganggu oleh makhlus halus.[3]
Penghargaan
Festival Film Malaysia Ke-21,12 pencalonan:
- Film Terbaik(Pemenang)
- Sutradara Terbaik-Mamat Khalid(Pemenang)
- Pemain Laki-laki Terbaik-Rosyam Nor(Pemenang)
- Pembuat Busana/Kostum Terbaik -Nasirah Ramlan(Pemenang)
- Pembuatan Seni Terbaik-Nazrul Ashraff (Pemenang)
- Pemain Pembantu Laki-laki Terbaik-Farid Kamil
- Kualitas Musik Asal Terbaik-Ahmad Kamal Baharudin
- Pemain Harapan Wanita-Avaa Vanja
- Penyuntingan Terbaik -Affandi Jamaludin
- Penataan Bunyi Terbaik-Azman Hassan
- Cerita Asal Terbaik-Mamat Khalid
- Pembuat Layar Terbaik-Mamat Khalid[4]
Referensi
- ^ http://www.gua.com.my/Entertainment/ReviewsMoviesDetail.aspx?ArticleID=926
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-19. Diakses tanggal 2010-09-01.
- ^ http://www.gua.com.my/Entertainment/ReviewsMoviesDetail.aspx?ArticleID=926
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-31. Diakses tanggal 2010-09-01.