Batalyon Zeni Tempur 18
Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka atau Yon Zipur 18/YKR adalah Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) yang merupakan pengembangan dari Detasemen Zeni Tempur 9/YKR yang berkedudukan langsung di bawah Kodam IX/Udayana dengan tugas pokok menyelenggarakan konstruksi dan destruksi guna memperbesar daya gerak pasukan sendiri dan memperkecil daya gerak pasukan musuh, mempertinggi kelangsungan hidup dan kemampuan operasi satuan manuver Kodam serta kemampuan Nubika pasif.[1]Sloka Yudha Karya Raksaka berasal dari bahasa sanskerta, Yudha berarti Tempur/Perang, Karya berarti membangun, Raksaka berarti melindungi rakyat. Sehingga, Satuan ini dalam bertempur dan membangun untuk melindungi dan mengayomi rakyat.
Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka | |
---|---|
Berkas:Yonzipur 17.png | |
Dibentuk | 12 November 1977 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Satuan Bantuan Tempur |
Mayon | Jl. Ksatrian, Gianyar, Bali |
Julukan | Yonzipur 18/YKR |
Moto | Yudha Karya Raksaka |
Sejarah
Pada tahun 1977 sesuai dengan Renstra Angkatan Darat tentang validasi dan pembentukan satuan baru di Kodam XVI/Udayana, maka pada tanggal 12 Nopember 1977 terbentuklah Satuan Detasemen Zeni Tempur 9/YKR Kodam XVI/Udayana. Satuan ini diresmikan oleh Pangdam XVI/Udayana Brigadir Jenderal TNI Soeweno dengan menempati asrama ex Arhanudri di Gianyar dengan Organisasi dan Tugas Denzipur yang terdiri dari 1 Peleton Markas, 1 Peleton Pemeliharaan dan Peralatan (Harpal), 1 Peleton Bantuan dan 3 Peleton Lapangan Zeni Tempur (Tonzipur).
Pada awal pembentukan Denzipur 9 dipimpin oleh Mayor Czi Putu Sedana dengan 2 (Dua) Komandan Peleton Letda Czi I Putu Adi dan Capa Puguh Santoso dengan jumlah 62 orang Tamtama lulusan Secata Angkatan I dari Rinifdam XVI/Udayana dan 10 orang Anggota Ex Yon Zipur 10/Ampibi. Dengan personel yang sangat terbatas satuan Denzipur 9 membantu Kodam XVI/Udayana dengan daerah kekuasaan meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Timor -Timur (saat masih menjadi bagian Indonesia).
Berdasarkan Peraturan Kasad Nomor Perkasad/105/XII/2011 tentang revisi pembangunan kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force) TNI-AD Tahun 2010-2029 dengan berbagai kajian strategis dan pertimbangan yang panjang dalam menghadapi tantangan tugas Kodam IX/Udayana, Kepala Staf Angkatan Darat memandang perlu untuk mengembangkan satuan Denzipur-9/YKR menjadi Yonzipur 18/YKR yang berkedudukan di Gianyar, Bali dengan dilokasi pasukan, tersebar di beberapa wilayah, yakni Markas Batalyon di (Kabupaten Gianyar, Kompi A di Kabupaten Buleleng), Provinsi Bali, Kompi B berada di di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kompi C bermarkas di Naibonat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gelar kekuatan Yonzipur yang tersebar ini bertujuan untuk membantu tugas-tugas Kodam IX/Udayana dalam Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan prioritas tugas pengamanan VVIP dan membantu Pemerintah Daerah dalam menanggulangi akibat bencana alam dan bantuan kemanusiaan serta kegiatan Karya Bhakti dan Bhakti TNI.[2]
Komandan
Saat Menjadi Denzipur
- Mayor Czi Lalu Rudy Irham, S.T. (1999-2001)
- Mayor Czi Nurtjahyo Wibowo (2008)
- Mayor Czi Budi Pambudi (2010)
- Mayor Czi Karter Joyi Lumi, S.I.P. (2012)
- Mayor Czi Prastiwanto (2014)
Saat Menjadi Yonzipur
- Letkol Czi M. Leo Pola Ardiansa Saragi, S.H. (2014)
- Letkol Czi Djoko Rahmanto, S.I.P. (2016)
- Letkol Czi Prastiwanto, S.E., (2017)
- Letkol Czi Parlindungan, S.Sos., M.Si. (2018-Sekarang)
Riwayat Penugasan
- Operasi Seroja (1975-1990)
- Satgas Perbatasan RI-RDTL (2000 & 2002)
- Satgas Oplihkam NAD (2001-2002)
- Satgas Penanganan Bencana NAD (2004-2005)
- Satgas TMMD (2000-sekarang)
- Satgas Konga Kizi Minusca XXXVII/G di Central Africa Republic (2020)