Ledakan gas Kaohsiung 2014

Revisi sejak 30 Maret 2021 00.38 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Ledakan gas Kaohsiung 2014 (Hanzi: 2014年高雄氣爆事故; Pinyin: 2014 Nián Gāoxióng Qìbào Shìgù) adalah rangkaian ledakan gas di Distrik Cianjhen dan Distrik Lingya, Kaohsiung, Taiwan yang terjadi pada tengah malam 31 Juli 2014 setelah sebelumnya dilaporkan terjadi kebocoran gas mulai pukul 20:46 waktu setempat.[5] Kejadian ini menewaskan 32 jiwa dan 321 orang terluka.[6]

Ledakan gas Kaohsiung 2014
Keadaan pasca ledakan pada salah satu ruas jalan di Kaohsiung
Tanggal31 Juli 2014 (2014-07-31)
Waktu20:46 (UTC+8)[1]
Lokasi22°36′39″N 120°19′8″E / 22.61083°N 120.31889°E / 22.61083; 120.31889
Kaohsiung, Taiwan
PenyebabKebocoran gas
Tewas32[2][3][4]
Cedera321[2]
Area ledakan gas di Kaohsiung

Kejadian

Ledakan terjadi pada Kamis malam pada 31 Juli 2014, dilaporkan para saksi mata melihat letupan bola api menjulang ke angkasa. Ledakannya membelah jalan-jalan, membalikan mobil-mobil dan menyebabkan listrik padam. Dilaporkan ledakannya membuat mobil-mobil dan motor-motor terlempar ke udara, beberapa kendaraan bahkan dijumpai terlempar hingga ke atas atap bangunan berlantai tiga atau empat.[7] Sebuah jalan terbelah dua mengikuti jalur ledakan, mobil pemadam kebakaran dan mobil-mobil lainnya terjerembab kedalamnya. Pada Jumat pagi, kebanyakan titik api telah sepenuhnya dipadamkan atau mati sendiri, hanya tersisa sedikit yang masih terbakar.[8]

Perdana menteri Jiang Yi-huah menyatakan bahwa telah terjadi lima ledakan berbeda di dalam kota.[9] Ledakan memutus suplai gas ke 23.600 rumah, aliran listrik ke 12.000 rumah dan pasokan air ke 8.000 rumah.[10]

Pemadam kebakaran dari Kota Kaohsioung dan kota tetangga Tainan dan Kabupaten Pingtung bergegas menuju TKP untuk memadamkan api. Namun, empat petugas pemadam tewas dalam peristiwa tersebut. Selain itu juga melukai 22 petugas penolong darurat.[11] Pada Jumat malam, Paramedis dengan anjing pelacak milik tim SAR menyisir area untuk mencari korban selamat.[12]

Sebanyak sepuluh penampungan darurat dibangun di sekolah-sekolah dan pusat kultur untuk menampung 12.000 jiwa yang telah dievakuasi. Hotel-hotel di area tersebut juga penuh disewa.[13][14]

Referensi