Mak Lampir
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
'Mak Lampir, dengan nama sebenarnya adalah ratna Ambar mustika merupakan legenda yang berasal dari Sumatra Barat. Ada beberapa kisah dari legenda Mak Lampir yang beredar di tengah masyarakat Indonesia. Awal mula kisah Mak Lampir berasal dari sebuah legenda di Sumatera Barat yang di sana terdapat Gunung Marapi namun diadaptasi hingga menjadi cerita Jawa. Cerita dari sosok ini sangat berkaitan dengan kisah tujuh manusia harimau yang juga legenda yang berasal dari Minangkabau.[1]
Sejarah
Siti Lampir Maemunah yang dikenal dengan sebuatan Mak Lampir merupakan seorang putri dari kerajaan kuno yaitu Champa yang diambil dari bahasa Vietnam yaitu Chiem Thanh dengan arti kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam Tengah dan Selatan diperkirakan antara abad ke 7 sampai dengan tahun 1832. Mak Lampir merupakan seorang perempuan cantik jelita dari juga putri dari sebuah kerajaan. Alasan berubahnya tuan putri jadi Mak Lampir dikarenakan ada rasa sakit hati yang disebakan oleh hubungannya dengan pria yang ia sukai dan tidak direstui oleh keluarga. Pria tersebut bernama Datuk Panglima Kumbang,[2]
Karena sakit hati, maka sang putri pergi bertapa ke gunung marapi dan ia bertemu seorang yang amat sakti yang kemudian menjadi gurunya. Orang tersebut juga membagikan ilmunya pada tuan putri sehingga ia pun menjadi sama saktinya. Putri tersebut lalu mendapatkan sebutan Mak Lampir dari warga sekitar gunung yang ketakutan mendengarkan namanya. Disisi lain, walaupun tidak mendapat restu dari orangtua Datuk Panglima Kumbang, Mak Lampir tetap saja mencari pujaan hatinya tersebut. Akan tetapi ia tidak pernah bertemu. Hingga pada suatu hari Mak Lampir dan Datuk Panglima Kumbang akhirnya bertemu, tetapi mereka bertemu dalam medan pertempuran. Dan sayangnya Datuk Panglima Kumbang tewas dalam pertempuran tersebut.[3]
Karena peristiwa tersebut Mak Lampir pun merasa sedih dan berusaha mencoba untuk menghidupkan kembali orang yang dia sayangi namun dengan satu syarat wajahnya akan berubah menjadi buruk rupa. Karena harapan untuk bisa bersatu dengan Datuk panglima Kumbang, dia pun memutuskan untuk melakukannya. Namun, setelah melakukan pertapaan untuk menghidupkan kembali Datuk panglima Kumbang, Mak Lampir justru sangat menyesal. Datuk panglima tidak mengenalinya dan justru mengatakan bahwa wanita buruk rupa tersebut adalah sosok setan yang menebarkan masalah dan malapetaka di desa. Dari kisah tersebut Mak Lampir benar-benar menjadi sosok yang jahat dan memerangi kebaikan.
Sinetron Mak Lampir
Sinetron Misteri Gunung Merapi yang diperankan oleh Farida Pasha sukses menghidupkan sosok Mak Lampir dengan suara tertawanya yag serak dan menakutkan. Suaranya tawa Mak Lampir menjadi legenda dari radio hingga layar kaca. Sinetron unggulan Indosiar ini selalu mendapatkan rating tinggi di setiap episodenya. Lewat tangan dingin sutradara M.Abnar Romli dan ED.Pesta Sirait, Mak Lampir menyapa penonton di 261 episode.[4]
Pemeran Mak Lampir
- Asriati sebagai seiyu Mak Lampir. Semua pemeran Mak Lampir selalu memakai suaranya untuk adegan tertawa, kecuali dalam film XXL-Double Extra Large, karena tokoh Mak Lampir dalam film tersebut tidak tertawa sama sekali.
- Farida Pasha (Misteri Gunung Merapi) 1989-1990 (film), 1998-2006 (sinetron)
- Tessy (XXL-Double Extra Large) 2009
- Leily Sagita (Misteri Nini Pelet 2002, Tutur Tinular 2011 2011-2012, Si Buta dari Lembah Hantu 2013)
- Sally Marcelina (Dendam Dari Gunung Merapi) 2015
- Varissa Camelia (Misteri Gunung Merapi MNCTV) 2018
- Rita Hasan (Kembalinya Raden Kian Santang) 2020
Lihat pula
Referensi
- ^ Mitologi Mak Lampir, Si Jelita yang Menjadi Buruk Rupa Karena Memburu Cinta. goodnewsfromindonesia.id
- ^ Inilah Cerita Sebenarnya Tentang Mak Lampir, Ternyata Ia Adalah Seorang Putri Yang .. palembang.tribunnews.com
- ^ Asal Usul Mak Lampir blog.misteraladin.com
- ^ Film 90-an, Sinetron Misteri Gunung Merapi Meneror Penonton.fimela.com.