Konstruksionisme sosial

Revisi sejak 2 Februari 2022 15.12 oleh Icha Ufaira (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Sosiologi menggunakan HotCat)

Konstruksionisme sosial adalah teori yang terdapat dalam rumpun ilmu sosiologi dan ilmu komunikasi. Teori ini menyatakan bahwa orang mengembangkan pemahamannya tentang dunia dan realitas yang ada dibangun berdasarkan asumsi bersama. Teori konstruksionisme sosial diperkenalkan oleh Berger dan Luckmen melalui buku berjudul The Social Construction of Reality (1967).[1] Dalam ilmu komunikasi, hal ini berkaitan dengan interaksionisme simbolik dari Mead dan Blumer (1969).

Aliran teori konstruksionisme sosial juga dikenal dengan nama konstruksi sosial realita, teori yang mengasumsikan orang-orang berbagi sebuah pemahaman mengenai realitas yang kemudian disepakati bersama, sehingga menghasilkan makna terhadap sesuatu. Makna tersebut akan terus mengalami pengembangan persetujuan yang berkelanjutan.[2]

Ikhtisar

Konstruksi atau konstruksi sosial adalah makna, gagasan, atau konotasi yang disematkan pada suatu objek atau peristiwa oleh suatu masyarakat, dan digunakan oleh masyarakat sehubungan dengan cara mereka memandang atau menghadapi objek atau peristiwa tersebut.[3]

Kaitannya dengan media, konstruksi sosial dapat dibangun dari makna yang ditawarkan oleh media. Namun, masyarakat tidak serta-merta dapat menerima karena makna tersebut dapat dinegosiasikan atau ditolak.[1]

Referensi

  1. ^ a b McQuail, Denis (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika. hlm. 110. ISBN 978-602-8555-32-6. 
  2. ^ Baran, Stanley J.; Davis, Dennis K. (2010). Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika. hlm. 383. ISBN 978-981-4319-09-6. 
  3. ^ Social Constructionism | Encyclopedia.com. www.encyclopedia.com. Diakses 2 Februari 2022.