Mathla'ul Anwar

organisasi keagamaan di Indonesia
Revisi sejak 18 November 2021 08.00 oleh MarDumai (bicara | kontrib)

Mathla'ul Anwar, disingkat MA, adalah organisasi massa Islam dari Banten. Mathla'ul Anwar sebagai lembaga pendidikan didirikan pada 10 Juli 1916 melalui musyawarah ulama di Menes. Lembaga ini kini memiliki cabang di seluruh Indonesia.

Mathla'ul Anwar
SingkatanMA
PendahuluNU Banten
Tanggal pendirian
  • 10 Juli 1916 (madrasah)
  • 10 Juli 1952 (ormas)
Didirikan diMenes, Pandeglang
TipeOrganisasi massa Islam
TujuanPendidikan, dakwah, dan sosial
Kantor pusatJl. Raya Bogor no. 4, Ciracas, Jakarta Timur
Ketua Umum
K.H. Embay Mulya Syarief
Situs webSitus web resmi

Sejarah

Sebagai lembaga pendidikan

Mathla'ul Anwar pertama kali muncul dari usulan K.H. Entol Mohamad Yasin kepada K.H. Tubagus Mohamad Sholeh untuk membentuk lembaga pendidikan Islam di Menes. Setelah melalui diskusi dengan ulama-ulama di Menes, K.H. Entol Mohamad Yasin memanggil pulang K.H. Mas Abdurrahman yang baru selesai belajar di Makkah untuk melakukan pembaharuan pendidikan Islam di Pandeglang dalam bentuk madrasah. Pada 10 Ramadan 1334 atau 10 Juli 1916, para ulama Menes mulai meresmikan madrasah MA dengan K.H. Mas Abdurrahman sebagai mudir dan K.H. Entol Mohamad Yasin sebagai bestuurpresident. Musyawarah tersebut dihadiri oleh beberapa ulama Pandeglang seperti K.H. Tubagus Mohamad Sholeh, K.H. Tegal, K.H. Abdul Mu'ti, H. Soleman Cibinglu, H. Daud, H. Rusydi, H. Mustagfiri, dan H. Danawi.[1]

Sampai 1936, MA sudah memiliki 40 madrasah yang tersebar di Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Bogor, Karawang, dan Lampung. MA juga sudah memiliki madrasah khusus perempuan yang berdiri di Menes sejak 1929. Pada 1940, MA mendirikan Madrasah Arabiah yang didirikan sebagai sekolah bahasa Arab.[1]

Pada 1937, K.H. Entol Mohamad Yasin wafat. Jabatan bestuurpresident diserahkan kepada wakilnya, K.H. Abdul Mu'ti sampai pada muktamar ketiga yang dilangsungkan pada 1939. Muktamar ketiga tersebut menghasilkan K.H. Uwes Abubakar sebagai bestuurpresident MA.[1]

Sebagai organisasi massa

Mathla'ul Anwar menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama sejak 1928, dua tahun setelah pembentukan NU. K.H. Mas Abdurrahman sendiri merupakan salah satu pendiri NU. Bergabungnya MA ke NU menjadikan sebagian pengurus NU di Banten diisi oleh para ulama MA. K.H. Uwes Abubakar yang menjabat sebagai Ketua MA sejak 1939 juga merangkap jabatan sebagai Ketua NU Pandeglang. Ketika NU bergabung ke Masyumi pada 1943, tokoh-tokoh MA juga aktif berpolitik di Masyumi.[2][3]

Pada 1952, muktamar NU di Palembang menghasilkan keputusan untuk membuat partai politik terpisah dari Masyumi. K.H. Uwes Abubakar tidak menerima hasil musyawarah tersebut dan memutuskan untuk memisahkan MA dari NU. Sikap K.H. Uwes Abubakar tersebut mendapat pertentangan dari sebagian ulama yang ingin MA tetap berada di NU, kemudian dikenal sebagai Mathla'ul Anwar Li Nahdlatil Ulama (MALNU). Perpecahan ini memuncak pada Muktamar VIII Mathla'ul Anwar di Ciampea pada tahun yang sama, ketika kubu K.H. Uwes Abubakar meresmikan Mathla'ul Anwar sebagai organisasi massa terpisah dari Nahdlatul Ulama.[1][3]

Mathla'ul Anwar menjadi basis utama Masyumi di Banten pada Pemilu 1955. K.H. Uwes Abubakar terpilih sebagai anggota DPR mewakili Masyumi pada 1956-1959. Setelah Masyumi dibubarkan pada 1960, pilihan politik MA beralih ke Parmusi.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c d "Sejarah Perkembangan Mathla'ul Anwar". Situs Resmi Mathla'ul Anwar. Diakses tanggal 28 Oktober 2021. 
  2. ^ a b Muttaqin, Zainal; Nurlia, Elly (2016). Nalar Politik Aswaja: Telaah atas Pemikiran Politik KH Uwes Abubakar (1912-1973). Jakarta: Pengurus Besar Mathla'ul Anwar. 
  3. ^ a b "Sejarah Berdirinya Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama di Banten". NU Online. 29 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 November 2021.