Haryati Soebadio

Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan V
Revisi sejak 9 Februari 2022 14.16 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: Bot: Perubahan kosmetika)

Haryati Soebadio (24 Juni 1928 – 30 April 2007) adalah Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan V pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Selain itu, alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra dan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[1]

Haryati Soebadio
Berkas:Haryatisoebadio.jpg
Menteri Sosial Indonesia ke-21
Masa jabatan
21 Maret 1988 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1928-06-24)24 Juni 1928
Indonesia Jakarta, Indonesia
Meninggal30 April 2007(2007-04-30) (umur 78)
Indonesia Jakarta, Indonesia
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanMenteri Sosial
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan Awal

Haryati lahir di Jakarta, pada tanggal 24 Juni 1928. Ia lahir dari pasangan Mr. Raden Panji Notosoebagyo dan istrinya Retnodoemilah Djojoadiningrat. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya wanita. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa ia adalah cucu tiri R.A. Kartini. Ayahnya dan saudara ayahnya adalah lulusan sekolah hukum Belanda dan bekerja sebagai hakim yang sering berpindah-pindah tugas. Maka dari itu Haryati menjalani pendidikan di beberapa tempat yakni Jakarta dan Madiun. Haryati lahir dari keluarga yang berkecukupan. Dan orang tua Haryati mengusahakan yang sebaik-baiknya untuk pendidikan anak-anaknya. Ayah dan ibunya selalu menganjurkan semangat membaca kepada anak-anaknya sehingga Haryati yang dipanggil Nunuk oleh orang tuanya ini pun sangat gemar membaca.[2]

Haryati yang dibesarkan dalam budaya Jawa lalu tertarik untuk masuk ke dunia Sastra Jawa, setelah ibunya menunjukkan sebuah kitab Jawa Kuno kepadanya. Padahal sebelumnya, ia mempunyai cita-cita sebagai dokter, dan ayahnya mengharapkan dirinya mengikuti jejak sang ayah sebagai orang hukum. Selepas lulus HBS pada tahun 1950, Haryati yang menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Prancis, Belanda dan Jerman lalu melanjutkan pendidikannya ke jurusan Sanskerta Gemeentelijke Universteit di Amsterdam.[2]

Riwayat pendidikan

Karier

Ia mengawali karier sebagai staf pengajar Universitas Indonesia pada dekade 1960-an. Lalu pada tahun 1971, ia kembali ke Belanda untuk program gelar doktoral yang akhirnya bisa diraih pada 1975. Saat kembali ke UI, ia mendapatkan gelar profesornya. Ia lalu diangkat sebagai Dekan Fakultas Sastra menggantikan Harsja W. Bachtiar.[3] Kemudian pada periode 1978-1987 ia menjabat sebagai Dirjen Kebudayaan Departemen P & K.

"Jangan korbankan nilai budaya untuk menghasilkan devisa yang sebanyak-banyaknya"

Hingga akhirnya pada tahun 1988 ia dipercaya untuk menduduki jabatan Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan V. Ditengah kesibukkan-kesibukkannya ini ia sangat gemar menulis, dimana beberapa karya novel dan cerpen dengan nama pena Aryanti pernah ditulisnya.[2]

Pernikahan

Haryati menikah di Belanda dengan Soebadio yang merupakan seorang sarjana matematika dan guru ilmu pastinya saat SLP dan SLA.[3] Pasangan ini lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1957. Namun pada tahun 1961, suaminya ini mendadak jatuh sakit lalu meninggal dunia. Ditinggallah Haryati dan tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Pada dekade 1980-an, putranya yang kedua, Admin juga meninggal dunia, meyisakan putri sulung dan putri bungsu, Lukna Hariani dan R. Windiarti atau Windy. [2]

Penghargaan

Ia pernah mendapatkan beberapa penghargaan, seperti Knight Commander's Cross dari Republik Federal Jerman. Dan juga pernah diangkat sebagai "ibu masyarakat Banten".[3]

Karya

Ditengah kesibukkan-kesibukkannya saat itu ia sangat gemar menulis. Dengan nama pena Aryanti beberapa karya novel dan cerpen pernah ditulisnya. Beberapa karyanya ini adalah:

  • Inanasiddhanta, tata bahasa Sanskerta ringkas (1985)
  • Selembut Bunga[3]
  • Getaran-getaran (2002).

Referensi

  1. ^ Haryati Soebadio Diarsipkan 2004-11-24 di Wayback Machine., diakses pada tanggal 18 Agustus 2009
  2. ^ a b c d Majalah Kartini, 17 April 1988. "Orang-orang baru di kabinet bercerita tentang masa kecil mereka: Dari yang menjadi komandan gembala sampai mata-mata cilik"
  3. ^ a b c d e (Indonesia) Profil Haryati Soebadio di ahmad.web.id Diarsipkan 2017-04-23 di Wayback Machine.

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Nani Soedarsono
Menteri Sosial Indonesia
1988 – 1993
Diteruskan oleh:
Endang Kusuma Inten Soeweno