Gerbangkertosusila
Gerbangkertosusila (akronim dari Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan) adalah sebuah kawasan metropolitan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pembentukan Satuan wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa Timur No.4/1996 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No.47/1996 tentang RTRW Nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar Daerah.[1] Wilayah Gerbangkertosusila yang berpusat di Surabaya ini merupakan wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabekpunjur yang berpusat di Jakarta.
Kawasan Metropolitan Surabaya
Gerbangkertosusila Gerbangkertosusilo (bahasa Jawa) Surabaya Raya | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kota inti | Surabaya |
Daerah penyangga | Kabupaten Gresik Kabupaten Bangkalan Kabupaten Mojokerto Kota Mojokerto Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Lamongan |
Tanggal peresmian | 1996 |
Dasar hukum | Perpres No. 80 Tahun 2019 |
Luas | |
• Total | 5.925,86 km2 (228,799 sq mi) |
Populasi (2015) | |
• Total | 10.818.385 |
• Kepadatan | 18/km2 (47/sq mi) |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 31 (Surabaya, Sidoarjo, Daratan Gresik, dan Bangkalan) +62 321 (Mojokerto) +62 322 (Lamongan) +62 325 (Pulau Bawean) |
Definisi
Gerbangkertosusila mencakup 7 wilayah administrasi, 6 di antaranya berada di Pulau Jawa, satu di Pulau Madura, dan satu pulau tersendiri yang berada di bawah administrasi Kabupaten Gresik, yakni Pulau Bawean.
Demografi
Sebagai kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jabodetabekpunjur, Gerbangkertosusila mempunyai penduduk terbanyak kedua setelah Jabodetabekpunjur.
Daerah Administratif | Luas (km²) 2015 | Jumlah penduduk 2015 | Kepadatan penduduk (/km² 2015) |
---|---|---|---|
Kabupaten Gresik | 1.192 | 1.577.042 | 1.087,45 |
Kabupaten Bangkalan | 1.144 | 1.109.761 | 792,62 |
Kabupaten Mojokerto | 835,93 | 1.291.443 | 1.426,71 |
Kota Mojokerto | 16,46 | 169.196 | 8.002,3 |
Kota Surabaya | 373,08 | 3.199.487 | 8.703,19 |
Kabupaten Sidoarjo | 591,59 | 2.281.497 | 3.589,83 |
Kabupaten Lamongan | 1.812,80 | 1.189.959 | 680,4 |
Total | 5.925,86 | 10.818.385 | 1.738,3 |
Sumber: *Statistik Indonesia[2]
Dinamika
Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi dari wilayah urban metropolitan Gerbangkertosusila, maka munculah berbagai wacana untuk mengembangkan wilayah sendiri menjadi Daerah Khusus Metro Surabaya, setingkat dengan provinsi dan terpisah dari wilayah Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh seorang gubernur. Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara Gerbangkertosusila dengan daerah lainnya di Jawa Timur, terlebih telah ditunjang dengan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan (Madura), maka makin banyak pula pihak yang menginginkan wilayah metropolitan Gerbangkertosusila sebagai wilayah provinsi sendiri dengan segera. Namun, wacana ini masih banyak yang memperdebatkannya, terutama di kalangan DPRD Jawa Timur, dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam dan akurat di bidang sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang membutuhkan dana yang sangat besar. Maka, Pakde Karwo sebagai gubernur Jawa Timur periode 2009 - 2014 menganggap pemekaran wilayah tidak mempunyai alasan kuat dan hanya akan menambah beban rakyat untuk biaya pemerintahan saja.
Dalam menyusun rencana tata ruang (RTR), pemerintah mendapatkan bantuan dari pemerintah Jepang melalui JICA Study Team K. yang dipimpin oleh Nagayama. Pada pertemuan untuk melakukan penyusunan rencana tata ruang Gerbangkertosusila Deputi Kepala Bappenas bidang pengembangan regional dan otonomi daerah, Max Pohan, mengemukakan betapa pentingnya melakukan pembagian peran dan fungsi terhadap kota-kota satelit di Kawasan Gerbangkertosusila serta perlu dibuat green belt antara kota inti yaitu Surabaya dengan kota-kota satelitnya. Hal tersebut sangat penting agar dapat mencegah konurbasi seperti yang sekarang terjadi di Jabodetabekpunjur. Dalam melakukan pembagian peran dan fungsi, pemerintah tetap berusaha untuk memperhatikan kesesuaian RTR Kawasan Gerbangkertosusila dengan RTRW provinsi/kabupaten/kota yang ada wilayah tersebut, terutama yang telah diperdakan, serta masalah kelembagaan. Seperti halnya Surabaya yang telah menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, pendidikan kawasan Indonesia Timur dan mempunyai rumah sakit rujukan sekawasan Indonesia Timur yaitu RSUD dr. Soetomo Diarsipkan 2021-02-24 di Wayback Machine.
Kini, dalam menanggapi perubahan, perkembangan dan tuntutan zaman, membuat pemerintah mulai memikirkan lagi kemampuan kawasan Gerbangkertosusila dalam memenuhi tugas yang bertujuan pemerataan pembangunan antar daerah khususnya di Jawa Timur dan umumnya kawasan Indonesia Timur. Demi meningkatkan kemampuan kawasan tersebut, pada tahun 2011, pemerintah sedang dalam proses menggagas Gerbangkertosusila Plus (GKS PLUS). Pemerintah memandang perlu adanya kawasan pendukung baru yaitu GKS PLUS demi meningkatkan daya dukung atau menyokong kebutuhan dari kota inti. Dalam usaha merealisaikan gagasan ini, maka proses penggagasan ini telah dipublikasikan oleh Sistem Informasi Tata Ruang Jawa Timur Diarsipkan 2012-07-06 di Wayback Machine.
Transportasi
Transportasi Udara
Sebagai kawasan pusat perekonomian terbesar kedua di Indonesia, Gerbangkertosusila mempunyai dua bandar udara yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo dan Bandara Harun Thohir di Kabupaten Gresik.
Bandar Udara | Kode IATA | Kode ICAO | Kabupaten/Kota | Provinsi |
---|---|---|---|---|
Bandar Udara Internasional Juanda | SUB | WARR | Kabupaten Sidoarjo | Jawa Timur |
Bandar Udara Harun Thohir | BXW | - | Kabupaten Gresik | Jawa Timur |
Transportasi Laut
- Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)
- Pelabuhan Ujung (Surabaya)
- Pelabuhan Kamal (Bangkalan)
- Pelabuhan Gresik
- Pelabuhan Bawean (Gresik)
Transportasi Darat
- Bus:
- Terminal Purabaya (Terminal Bungurasih): Merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
- Terminal Tambak Osowilangon: Melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.
- Suroboyo Bus: Sistem bus kota di Surabaya yang diluncurkan pada tanggal 7 April 2018 untuk melayani titik-titik penting di seluruh penjuru kota. Sistem pembayarannya yang unik yakni dengan menggunakan sampah plastik menjadikannya sebagai transportasi publik kedua di dunia yang menggunakan sistem ini setelah kereta bawah tanah di Beijing pada tahun 2014.
- Trans Semanggi Suroboyo: Sistem Bus Rapid Transit di Surabaya yang diluncurkan pada 1 Februari 2022 dalam skema Buy The Service oleh Kementrian Perhubungan ini untuk melayani daerah-daerah penting di seluruh kota. Bus ini hanya berhenti di halte tertentu tanpa jalur khusus layaknya Transjakarta.
- Trans Sidoarjo: Di Kabupaten Sidoarjo juga terdapat Trans Sidoarjo yang merupakan pengembangan sistem transportasi darat Bus Rapid Transit. Bus ini hanya berhenti di shelter tertentu tanpa jalur khusus layaknya Transjakarta. Rute Trans Sidoarjo adalah Terminal Porong-Terminal Purabaya.
- Jalan Tol:
- Jalan Nasional:
- Jalan By Pass: Jalan Raya By Pass Bandara Juanda, Jalan Raya By Pass Krian, Jalan Raya By Pass Mojokerto, dll.
- Jalan Lingkar: Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya, Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya, Jalan Lingkar Dalam Barat Surabaya, Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya, Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jalan Lingkar Barat Sidoarjo, Jalan Lingkar Utara Lamongan, Jalan Lingkar Barat Mojokerto, Jalan Lingkar Pulau Bawean, dll.
- Transportasi Rel:
- Kereta Api: Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar (Stasiun Wonokromo, Stasiun Gubeng, Stasiun Surabaya Kota, dan Stasiun Pasar Turi) dan Mojokerto dengan Stasiun Mojokerto dan terhubung dengan stasiun besar lainnya yang ada di Gerbangkertosusila.
- Jalur Antar kota/daerah:
- Surabaya–Semarang–Jakarta (Lintas Utara)
- Surabaya–Solo–Yogyakarta–Purwokerto–Jakarta (Lintas Selatan (via jalur utama))
- Surabaya–Solo–Yogyakarta–Bandung (Lintas Selatan (via jalur percabangan menuju Bandung))
- Jalur Komuter:
- Sulam (Surabaya Pasarturi–Lamongan)
- Sindro (Sidoarjo–Indro (Gresik))
- Subang (Surabaya Kota–Bangil)
- Supas (Surabaya Kota–Pasuruan)
- Jenggala (Surabaya Kota–Mojokerto)
- Jenggala (Sidoarjo–Mojokerto)
- Jalur Bandara Surabaya Gubeng-Bandara Internasional Juanda (tahap perencanaan).
- LRT Gerbangkertosusila: Di kawasan ini direncanakan pengembangan LRT yang menghubungkan antar kota di kawasan Gerbangkertosusila.
- Jalur Antar kota/daerah:
Catatan kaki
- ^ Analisis Kesenjangan Wilayah di Gerbangkertosusila Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan[pranala nonaktif permanen], diakses pada 12 Agustus 2011
- ^ Statistics Indonesia Diarsipkan 2011-10-28 di Wayback Machine., diakses pada 12 Agustus 2011
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Balai Informasi Penataan Ruang Diarsipkan 2015-06-09 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Sistem Informasi Tata Ruang Jawa Timur Diarsipkan 2012-07-06 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Kota Surabaya
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Gresik Diarsipkan 2011-08-15 di WebCite
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Bangkalan
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Mojokerto Diarsipkan 2010-12-22 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Kota Mojokerto
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Sidoarjo Diarsipkan 2020-10-27 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Lamongan