Dyah Lembu Tal

Panglima Perang Singosari
Revisi sejak 4 Februari 2022 01.38 oleh Vinrama (bicara | kontrib)

Dyah Lembu Tal adalah nama orang tua Raden Wijaya, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit.

Lembu Tal dalam Nagarakretagama

Lain halnya dengan Nagarakretagama. Menurut naskah ini, Dyah Lembu Tal bukan seorang perempuan, melainkan seorang laki-laki. Disebutkan bahwa, Ayah Raden Wijaya bernama Lembu Tal, putra Narasinghamurti. Hal ini juga diperkuat dalam Prasasti Kudadu dalam kalimat narasinghamūrttisutātmaja. Lembu Tal dikisahkan sebagai seorang perwira yuda yang gagah berani. Naskah Nagarakretagama ini juga merupakan sumber primer yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Memory of the World Register for Asia/Pasific.

Di antara naskah-naskah di atas, kiranya Nagarakretagama yang paling dapat dipercaya, karena naskah ini ditulis tahun 1365, hanya berselang 56 tahun setelah kematian Raden Wijaya.

Dari penafsiran kata, Dyah Lembu Tal menunjukkan Laki-laki, dimana Kata Dyah menunjukkan kebangsawanan laki -laki atau sepadan dengan Raden seperti Dyah Ranawijaya & Dyah Hayam Wuruk. Begitupula dengan kata Lembu yang lazim digunakan oleh laki-laki seperti Lembu Sora, Lembu Peteng & Lembu Ijo.

Berita dalam Nagarakretagama diperkuat oleh prasasti Balawi yang diterbitkan langsung oleh Raden Wijaya sendiri tahun 1305. Dalam prasasti itu Raden Wijaya mengaku sebagai anggota asli Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang menurut Pararaton didirikan oleh Ken Arok, penguasa pertama Kerajaan Singhasari.