Substansi
Sudut pandang pengertian
Sudut pandang filsafat
Para filsuf memberikan pengertian terhadap substansi sebagai esensi yang berada di alam semesta yang tidak memerlukan perwujudan yang tidak membutuhkan esensi. Substansi ini merupakan suatu makna yang sifatnya universal. Segala sesuatu yang termasuk substansi akan menjadi suatu subjek yang tidak memiliki ketergantungan dengan sesuatu apapun. Substansi adalah segala sesuatu yang keberadaannya akibat dari dirinya sendiri. Keberadaan substansi tidak memiliki kebergantungan dengan keberadaan dari sesuatu yang lain.[2]
Sudut pandang ahli kalam
Dalam sudut pandang ahli kalam, pengertian substansi berkaitan dengan konsep kebertempatan. Substansi diartikan sebagai sesuatu yang bertempat, tetapi kebertempatannya tidak berkaitan dengan kebertempatan sesuatu yang lain. Kebertempatan pada substansi terjadi karena dirinya sendiri.[3]
Konsep dasar
Esensi
Substansi selalu dikaitkan dengan esensi. Esensi diartikan sebagai sebuah pemaknaan universal dalam memberikan jawaban mengenai 'apa itu' dari sesuatu. Esensi juga diartikan sebagai sesuatu yang karena keberadaannya menjadikan sesuatu yang lain untuk menjadi dirinya sendiri.[4]
Wujud
Konsep mengenai wujud diperlukan untuk memahami substansi yang berkaitan dengan kebertempatan dan keberadaan. Wujud diartikan sebagai sesuatu yang ditempati. Keberadaannya ada karena dirinya sendiri dan keberadaannya membuat sesuatu yang lain dapat berada dalam dirinya sendiri.[4]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Nuruddin 2021, hlm. 39.
- ^ Nuruddin 2021, hlm. 39-40.
- ^ Nuruddin 2021, hlm. 40.
- ^ a b Nuruddin 2021, hlm. 40-41.
Daftar pustaka
- Nuruddin, Muhammad (2021). Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan FIlsafat. Depok: Keira. ISBN 978-623-7754-24-4.