Stadion Madya Gelora Bung Karno
Stadion Madya Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion sekunder di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno dengan kapasitas 9,170 penonton.[1] Stadion ini digunakan terutama bagi latihan dan pertandingan nomor trek dan lapangan (lari, lempar dan lompat) pada cabang olahraga atletik. Stadion ini terletak di sebelah barat laut Stadion Utama.[2] Stadion Madya sebelumnya merupakan markas Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sekaligus menjadi tempat pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet atletik nomor-nomor lari jarak pendek, tersebut berada di sisi Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat. Meski berstatus tempat latihan, Stadion Madya memiliki tribun penonton, bahkan dengan kapasitas terbesar kedua di area Gelora Bung Karno.[3]
Stadion Madya Gelora Bung Karno | |
---|---|
Informasi stadion | |
Nama lama | Stadion Hoki Senayan Stadion Terbuka Senayan Small Training Football Field Stadion Madya Senayan |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Operator | Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) |
Lokasi | |
Lokasi | Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia |
Koordinat | 6°13′1″S 106°47′57″E / 6.21694°S 106.79917°E |
Transportasi umum | MRT Jakarta: Stasiun Istora Mandiri Transjakarta: Gelora Bung Karno Senayan JCC KA Commuter Jabodetabek: Stasiun Palmerah |
Konstruksi | |
Mulai pembangunan | 8 Februari 1960 |
Dibuka | Desember 1961 |
Direnovasi | 2016–2018 |
Data teknis | |
Permukaan | Rumput manila |
Kapasitas | 9,170[1] |
Situs web | gbk |
Stadion ini digunakan sebagai lokasi Upacara Penutupan Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 pada 13 Oktober 2018,[4] juga sebagai venue pertandingan final Liga Sepak Bola (Gala) Siswa Indonesia tingkat nasional untuk final dan perebutan juara ketiga pada tanggal 20 Oktober 2018.[5] Stadion ini juga digunakan untuk konser Justin Bieber pada November 2022
Renovasi
Menjelang Pesta Olahraga Asia 2018, Stadion Madya turut direnovasi, bersama dengan sejumlah fasilitas olahraga lainnya di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, meskipun stadion ini tidak dijadikan sebagai arena pertandingan. Renovasi Stadion Madya tetap mengakomodasi permintaan Dewan Olimpiade Asia (OCA) agar stadion tersebut berstandar internasional.[6] Di antaranya, Stadion Madya dapat digunakan untuk latihan malam dengan didukung lampu 1.000 lux dari semula tidak sampai 300 lux, serta tribun penonton satu-kursi dan beratap.[7]
Dari luar, Stadion Madya tak banyak mengalami perubahan terkait dengan status bangunan tersebut yang merupakan bangunan cagar budaya, di mana Stadion Madya tersebut awalnya didirikan bersamaan dengan Stadion Utama untuk menyambut Pesta Olahraga Asia 1962.[8]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b "E-Booking Stadion Madya GBK". gbk.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 September 2018.
- ^ Raya, Mercy (13 Oktober 2017). "Stadion Madya: Dulu Hanya untuk Atletik, Kini Rumput Lapangannya Setara SUGBK". detikSport. Diakses tanggal 14 Oktober 2017.
- ^ Wirahadi, Jenny (15 Maret 2018). Hari Prasetyo, ed. "Stadion Madya: Dari Ajang Greyhound Jadi Stadion Atletik PASI". Tempo.co. Diakses tanggal 16 Maret 2018.
- ^ "Penutupan Asian Para Games 2018 Digelar di Stadion Madya". Warta Kota. 19 September 2018. Diakses tanggal 5 Oktober 2018.
- ^ "Ada 64 Pertandingan pada Gala Siswa Tingkat Nasional". Kompas.com. 8 Oktober 2018. Diakses tanggal 18 Oktober 2018.
- ^ Adinata, Martinus (14 April 2016). "OCA Sebut Stadion Madya Buruk untuk Citra Indonesia". CNN Indonesia. Diakses tanggal 15 April 2016.
- ^ Rahman, Muhammad Luthfi (7 Mei 2016). "Jelang Asian Games 2018, Stadion Madya Senayan direnovasi". Merdeka.com. Diakses tanggal 8 Mei 2016.
- ^ Nailufar, Nibras Nada (10 Juli 2018). Robertus Belarminus, ed. "Riwayat Stadion Utama GBK dan Ambisi Soekarno". Kompas.com. Diakses tanggal 11 Juli 2018.