Project Multatuli
Project Multatuli [1]adalah organisasi jurnalisme nonprofit, pelayan publik yang fokus memberi suara pada mereka yang dipinggirkan, komunitas-komunitas yang diabaikan, dan isu-isu mendasar yang disisihkan. Menyajikan laporan mendalam berbasis riset dan data, dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kerja-kerjanya menekankan kolaborasi antarmedia maupun dengan berbagai organisasi yang meyakini nilai-nilai yang sama dengan: demokrasi, kemanusiaan, keadilan sosial, keberlanjutan bumi, dan kesetaraan hak.
Berkas:Project Multatuli.jpg | |
Tipe | Organisasi non-profit |
---|---|
Tujuan | Melayani publik dengan mengangkat suara-suara dipinggirkan, komunitas-komunitas yang diabaikan, dan isu-isu mendasar yang disisihkan. |
Kantor pusat | Kota Jakarta Selatan |
Lokasi | |
Wilayah layanan | Indonesia |
Bahasa resmi | Indonesia |
Situs web | projectmultatuli |
Adanya investasi dan kepemilikan media oleh elit politik nasional menyebabkan independensi media besar Indonesia terancam, Intervensi tersebut terlihat ketika media memberitakan berbagai kepentingan elit politik untuk menyampaikan agenda politiknya.
Sejak November 2021, Project Multatuli[2] telah meluncurkan program keanggotaan yang disebut “Kawan M” program keanggotaan tersebut merupakan bentuk dukungan untuk Gerakan Jurnalisme Publik di Indonesia dan untuk mengundang warga yang peduli berpartisipasi pada satu elemen penting dalam demokrasi.
Project Multatuli mencantumkan lima alasan menjadi Kawan M, yaitu:
- Kamu punya peran penting dalam jurnalisme.
- Menjembatani jarak antara publik dan media sekaligus mengembalikan kepercayaan publik kepada media sebagai elemen demokrasi.
- Memisahkan diri dari pengaruh oligarki agar memperkuat independensi.
- Menjaga kualitas laporan dengan tidak menjadikan jumlah klik dan algoritma (yang dikendalikan big tech) sebagai ukuran utama.
- Inklusif. Tiada sekat kecuali kesetiaan pada fakta dan publik.
Nama Project Multatuli sendiri diambil dari bahasa Latin, artinya: “Saya banyak menderita”. Multatuli dikenal sebagai nama pena Eduard Douwes Dekker, penulis Max Havelaar.
Pada Oktober 2021, Situs web Project Multatuli pernah mengalami peretasan usai menerbitkan sebuah artikel yang berjudul [3][4][5]"Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan"
Pranala luar
Referensi
- ^ Multatuli, Project. "Gerakan Jurnalisme Publik". Project Multatuli. Diakses tanggal 2022-04-05.
- ^ Multatuli, Project. "Kami Butuh Kamu Jadi Kawan M". Project Multatuli. Diakses tanggal 2022-04-05.
- ^ Rusdianto, Eko (2021-10-07). "Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan". VICE. Diakses tanggal 2022-04-05.
- ^ Indra, Radhiyya (2021-10-07). "Project Multatuli digitally attacked after reporting on police inaction in rape case". TheJakartaPost. Diakses tanggal 2022-04-05.
- ^ Anggrainy, Firda Cynthia (2021-10-08). "AJI Kecam Peretasan Situs Project Multatuli Usai Tulis Kasus Pemerkosaan Anak". detikNews. Diakses tanggal 2022-04-05.