Frasa preposisi

Revisi sejak 20 April 2022 11.40 oleh YuwanaPere (bicara | kontrib) (Penambahan kategori)

Frasa preposisi atau frasa preposisional adalah gabungan preposisi dengan pelengkapnya. Preposisi merupakan predikat peringkat rendah atau predikat sekunder yang disubordinasikan pada predikat utama yang dinyatakan oleh verba. Dalam hubungan itu, preposisi bertugas menyatakan secara eksplisit apa peran nomina pelengkapnya pada predikat yang lebih tinggi. [1][2]

Fungsi

Makna yang terkandung dalam preposisi (dalam frasa preposisional) merupakan makna hubungan yang ada antara pelengkapnya dengan predikat klausa. Dalam menentukan makna frasa preposisi hal yang perlu diperhatikan adalah jenis preposisi yang yang digunakan. Lebih jelas, berikut contoh fungsi frasa preposisional.[1]

Tempat

Frasa preposisi yang menunjukkan tempat atau posisi. Biasanya menggunakan kata depan di, ke, dan dari.

Contoh kalimat:

Dia menyimpan uangnya di bank.

Dia memasukkan bawaannya ke dalam lemari.

Ia muncul dari belakang.

Alat

Frasa preposisional yang menunjukkan alat biasanya muncul dengan kata depan berkat dan dengan.

Contoh kalimat:

Dia berhasil menyelesaikan proyek besarnya berkat dorongan para senior.

Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Pelaku

Frasa preposisional yang menandai pelaku biasanya diawali kata depan oleh.

Contoh kalimat:

Perhatiannya terganggu oleh orang yang lalu-lalang di depannya.

Akibat

Frasa preposisi juga dapat menandai akibat yang biasanya menggunakan preposisi sampai dan hingga.

Contoh kalimat:

Dia terpaksa bekerja dari pagi sampai malam.

Pesta itu berlangsung hingga larut malam.

Fungsi

Frasa preposisional memiliki dua fungsi.

Umum

Struktur internal frasa preposisional ditentukan oleh dua fungsi. Fungsi tersebut diantaranya preposisional dan komplemen preposisional.[3]

  • Preposisional atau prepositional adalah fungsi yang wajib hadir dalam struktur frasa preposisional. Isinya berupa kategori dari preposisi itu sendiri, terdiri dari satu kata (simpel) atau lebih dari satu kata (kompleks).
  • Komplemen preposisional atau prepositional complement akan muncul setelah preposisional. Fungsinya dapat direalisasikan sebagai frasa nomina, penekanan adverbia, klausa WH- dan klausa -ing (dalam bahasa Inggris), frasa verba (terutamauntuk frasa berbentuk present participles), frasa preposisional, dan frasa adverbia.

Kalimat

Aarts dan Aarts[3] menambahkan fungsi frasa preposisional dalam kalimat, diantaranya sebagai berikut.

  1. Frasa preposisional sebagai subjek dalam sebuah kalimat, biasanya menunjukkan waktu atau tempat. Contohnya: After the fifteenth of February would suit me better. “Setelah tanggal 15 Februari akan membuat saya lebih baik.”[3]
  2. Frasa Preposisional sebagai atribut subjek, dapat direalisasikan sebagai atribut subjek dalam sebuah kalimat. Contohnya: Harry was in high spirits. “Harry sangat bersemangat tadinya.”[3]
  3. Frasa Peposisional sebagai atribut objek, dapat berfungsi atribut objek dalam sebuah kalimat. Contohnya: She tied a ribbon into a bow. “Ia mengikat pita menjadi simpul."[3]
  4. Frasa Preposisional sebagai pelengkap predikator, dapat berfungsi sebagai pelengkap predikator dalam sebuah kalimat. Contohnya: The scene reminded me of my days in the army. “Adegan itu mengingatkanku akan hari-hariku di angkatan darat.”
  5. Frasa Preposisional sebagai adverbia, berfungsi sebagai adverbia. Contohnya: John was washing his car in the garage. “John sedang mencuci mobilnya tadi.”[3]

Referensi

  1. ^ a b Lapoliwa, Hans (1992). Frasa preposisi dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 979-459-204-8. OCLC 27821217. 
  2. ^ Stockwell, Robert P (1997). Foundations of Syntactic Theory. Englewood, Cliffs: Prentice-Hall. 
  3. ^ a b c d e f Aarts, F and Aarts, J. (1982). English Syntactic Structures. London: Oxford Pergamon Press. hlm. 44,78,164. ISBN 978-0080286341.