Purwokerto (kota)
Kota Purwokerto (Hanacaraka: ꦏꦸꦛꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ, Bahasa Banyumasan: Kota Purwakerta) adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 240.128 jiwa di Oktober tahun 2020 menurut data BPS kabupaten Banyumas 2020.[1][3] Julukan kota di jalur selatan Jawa Tengah ini adalah kota wisata, kota keripik, kota transit, kota pendidikan, sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan menetap di kota ini. Di kota ini pula terdapat Museum Bank Rakyat Indonesia, yang dahulu berdiri di Purwokerto dan didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja putra daerah Purwokerto.[butuh rujukan]
Kota Purwokerto | |
---|---|
Kecamatan Purwokerto (Barat, Timur, Selatan, Utara) | |
Transkripsi lain | |
• Ejaan Lama | Purwakerta |
• Hanacaraka | ꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ |
• Pegon | - |
Julukan: Kota Satria | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Banyumas |
Dinamai berdasarkan | Purwokerto |
Kecamatan | 4 |
Kelurahan | 27 |
Luas | |
• Total | 39,58 km2 (1,528 sq mi) |
Populasi (2020) | |
• Total | 240.128 |
• Kepadatan | 6.166,54/km2 (1,597,130/sq mi) |
Demonim | Banyumasan |
Demografi | |
• Suku bangsa | Jawa |
• Agama | Islam 87,98% Kristen 10,73% - Protestan 6,13% - Katolik 4,60% Hindu 0,70% Budha 0,51% Lainnya 0,07%[1] |
• Bahasa | Banyumasan Indonesia |
• Indeks Pembangunan Manusia | 81,36 (2020) Sangat Tinggi[2] |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode Pos | - |
Kode area telepon | 0281 |
Plat kendaraan | R |
Situs web | https://banyumaskab.go.id/ |
Pemerintahan
Purwokerto dianggap sebagai kota yang tak otonom karena secara de jure masih di bawah pemerintah daerah Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Terdapat wacana pembentukan Kota Purwokerto yang lepas dari Kabupaten Banyumas menjadi daerah otonom.[4]
Apabila dilihat dari sejarahnya, Purwokerto dahulu berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana sebagian kotif lain sudah menyandang status kota dengan otonomi tersendiri. Jika Purwokerto berhasil menjadi kota, minimal ada 4 kecamatan yang tergabung,[5] seperti yang terlihat di tabel berikut ini:
Nama kecamatan | Ibu kota kecamatan | Jumlah kelurahan | Jumlah penduduk s.d. Okt 2020[7] |
---|---|---|---|
Purwokerto Barat | Rejasari | 7 | 55.071 |
Purwokerto Timur | Purwokerto Wetan | 6 | 59.369 |
Purwokerto Utara | Bancarkembar | 7 | 49.434 |
Purwokerto Selatan | Karangklesem | 7 | 76.254 |
Geografi
Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Secara geografi, Purwokerto terletak di koordinat 7°26′S 109°14′E / 7.433°S 109.233°E. Selain itu, Purwokerto menjadi pusat pemerintahan karena merupakan pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III. Purwokerto berbatasan dengan Sokaraja yang terdapat Kali Pelus.
Sejarah
Pada awal abad ke-20, Purwokerto mengalami babak baru dalam tata ruang yang tengah memasuki kota tersebut. Saat itu, kota-kota di Pulau Jawa tengah mengalami lonjakan penduduk. Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali lipat.[butuh rujukan] Kota-kota tersebut pada umumnya mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah kolonial Belanda yang kelimpungan menghadapi persoalan itu sibuk mencari model pembangunan bagi kota-kota di Jawa.
Saat kesibukan meliputi Pemerintah Kolonial Belanda, Herman Thomas Kartsen menjejakkan kaki di Semarang pada 1914. Kota yang juga tengah mengalami persoalan pertambahan penduduk. Dalam catatan W.F. Wertheim melalui buku Masyarakat Indonesia dalam Transisi, pertambahan penduduk di kota itu hampir mencapai seratus persen. Di kota tersebut, Kartsen menemui Henri Maclaine Pont. Pont adalah teman Kartsen semasa kuliah di Insitut Teknologi Delf, Amsterdam, Belanda. Di Semarang, Pont mendirikan biro arsitek. Melalui Pont, Kartsen mendapat banyak informasi tentang keadaan Semarang dan kota lainnya. Kedatangan Kartsen di Semarang adalah guna merancang Kota Semarang dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, termasuk Purwokerto.[butuh rujukan]
Pada masa Hindia Belanda, di sekitar kota Purwokerto dibangun juga beberapa pabrik gula seperti Pabrik Gula Kalibagor, Purwokerto dan Kalirejo.[8]
Ekonomi
Dalam sejarahnya, Purwokerto bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri jarang ditemukan di Purwokerto. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektare. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja, seperti industri rokok rumahan, industri mi atau soun kering, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam, dan industri oleh-oleh yang hanya ramai pada musim lebaran. Purwokerto tidak memiliki aktivitas perdagangan dalam skala besar dan tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, dahulu kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.
Awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan kota pelajar. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun 2000-an, yakni saat kota ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, terutama di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun berkembang. Usaha indekos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Usaha barang dan jasa didirikan untuk melayani kebutuhan mahasiswa. Kondisi ini membuat perekonomian kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.
Di akhir tahun 2011, telah berdiri hotel bintang lima Aston Imperium Hotel dengan 12 lantai. Pada pertengahan tahun 2012, dibangun Rita Supermall, dengan 16 lantai dan 2 lantai bawah tanah, yang berlokasi di selatan Alun-Alun Purwokerto dan pemekaran Moro Mall menjadi mal besar dengan 3 bangunan menara.
Bahasa dan budaya
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Purwokerto adalah bahasa Jawa dialek Banyumasan. Wikipedia juga turut melestarikan bahasa banyumasan ini dengan menerbitkan Wikipedia bahasa Banyumasan.
Kenthongan atau musik thek-thek adalah seni musik Purwokerto yang dimainkan dengan alat musik bambu dan dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaaannya.
Pariwisata
Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam berskala nasional berupa gua, air terjun dan wanawisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain: Baturraden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua Sarabadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest,[9]
Wisata yang terbaru adalah Kebun Raya Baturraden yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri pada Desember 2015 yang merupakan salah kebun raya yang dimiliki Indonesia setelah Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat.
Pendidikan
Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa karena memiliki beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
Perguruan tinggi
Purwokerto umum dikenal sebagai Kota Pelajar karena letak yang strategis untuk menimba ilmu dan biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Perguruan tinggi yang terdapat di Purwokerto antara lain: Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Islam Negeri Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma, Universitas Amikom Purwokerto, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah, Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP), Politeknik Ma'arif Purwokerto, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Kampus Purwokerto, Sekolah Tinggi Ilu Kesehatan Bina Cipta Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria, Politeknik Pratama, Akademi Manajemen Rumah Sakit Kusuma Husada, Akademi Kebidanan YLPP Karang Klesem, Akademi Pariwisata Eka Sakti, Akademi Keperawatan Yakpermas, Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Purwokerto, Akademi Farmasi Kusuma Husada,Politeknik Ma'arif NU Purwokerto Akademi Kebidanan Perwira Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso (Stikomyos).
Olahraga
Olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah atlet cabang bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada dua stadion besar di Purwokerto, yakni GOR Satria (milik Pemerintah Kabupaten Banyumas) dan GOR Soesilo Soedarman Unsoed yang sering dijadikan homebase Pelatnas Atletik karena memiliki trek lari yang berstandar Internasional. Purwokerto pernah melahirkan pelari nasional Poernomo yang menjadi pelari jarak pendek Indonesia pertama yang mengikuti Olimpiade. Pebulu tangkis Christian Hadinata dan Fung Permadi juga atlet kelahiran Purwokerto yang telah meraih berbagai macam penghargaan tingkat internasional, lalu Meitri Widya Pangastika adalah atlet renang putri andalan nasional di zamannya.
Begitu melekatnya cabang aletik di Purwokerto sehingga SMAN 3 Purwokerto mengkhususkan satu kelasnya untuk menjadi atlet.[butuh rujukan]. Persibas Banyumas merupakan klub sepak bola daerah ini. Pendukungnya disebut "Bombastik".[butuh rujukan]
Kuliner
Makanan khas dari kota ini adalah:
- Mendoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis, kemudian dibalur tepung bumbu dan digoreng setengah matang
- Tahu brontak, makanan yang terbuat dari tahu yang ditepungi, dibumbui, dan digoreng. Istilah "brontak" berasal dari sayuran yang keluar dari tahu ketika digoreng
- Keripik tempe, Kota Keripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto
- Sroto, adalah sup yang umum dikenal di daerah lain sebagai soto
- Getuk goreng, pusat pembuatannya adalah Kecamatan Sokaraja di pinggir Kota Purwokerto
- Kraca, adalah keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu pedas
- Dage, kudapan mirip kue berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan dengan tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit
- Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang. Makanan yang menjadi simbol kemelaratan ini sudah sulit ditemukan.
- Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening. Tegean umumnya terdiri atas bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam. yang dibumbui bawang merah, bawang putih, dan kencur
- Empal basah, adalah masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah sensasi gatal yang ditimbulkan oleh campuran serunding. Empal basah umumnya dimakan bersama ketupat berkulit janur
- Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung
- Nopia, adalah kudapan manis asal Banyumas yang terdiri atas isian gula merah disalut kulit mirip pastri
Infrastruktur dan transportasi
Kereta api
Stasiun Purwokerto merupakan stasiun besar di Kabupaten Banyumas dan merupakan bagian dari Daerah Operasi V Purwokerto KAI. Per 2021, jalur ganda Jakarta-Purwokerto-Kroya sudah sepenuhnya beroperasi sehingga mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto rata-rata 4.5 jam hingga 5 jam perjalanan.[butuh rujukan]
Stasiun Purwokerto melayani semua kelas kereta api tujuan Jakarta, Bandung, Cibatu, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Jember, Malang , Kediri, Madiun dan tujuan-tujuan lainnya di Pulau Jawa.
Kereta api nonaktif
Purwokerto juga memiliki jalur rel kereta api yang nonaktif, yakni Jalur kereta api Purwokerto Wonosobo yang dahulunya merupakan milik Serajoedal Stoomtram Maatschappij, membentang dari Stasiun Purwokerto Ke Stasiun Purwokerto Timur dekat Underpass Jenderal Besar Soedirman.
Berikut adalah stasiun kereta api yang nonaktif di Purwokerto
- Stasiun Purwokerto Timur (kode PKT)
- Pasar Wage (kode PWE)
- Sakalputung (kode SPT)
- Stasiun Sokaraja (kode SOK)
- Banjarsari Banyumas (kode BJR)
Bus antar kota
Terminal Bulupitu merupakan terminal bus tipe A di Purwokerto yang melayani tranportasi antarkota di Pulau Jawa.
Angkutan antar jemput
Selain kereta api dan bus, tersedia juga layanan antar jemput atau lebih dikenal dengan istilah travel. Perusahaan travel di Purwokerto bervariasi dan menyediakan rute ke beberapa kota di Pulau Jawa. Beberapa perusahaan travel akan memperluas trayeknya hingga Pulau Sumatra dan Pulau Bali yang masih dalam proses pengembangan.[perinci lagi]
Angkutan dalam kota
Tersedia transportasi taksi dengan berbagai kelas dan dengan harga yang melayani 24 jam dan angkutan kota (angkot) dengan jam layanan dari pagi hingga sore hari.
Terdapat dua angkutan massal berbasis jalan (BRT), yaitu Trans Jateng yang dikelola oleh Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Tengah[10] dan Trans Banyumas yang dikelola oleh Teman Bus.[11]
Koridor | Asal | Tujuan | Jam Operasional | Pertama Kali
Dioperasikan |
---|---|---|---|---|
Trans Banyumas | ||||
K1BM | Pasar Pon | Terminal Ajibarang | 05.00-21.00 WIB | 18 Desember 2021 |
K2BM | Terminal Notog | Terminal Baturraden | 05.00-21.00 WIB | 16 Januari 2022 |
K3BM | Terminal Bulupitu | Terminal Kebondalem | 05.00-21.00 WIB | 5 November 2021 |
Trans Jateng | ||||
B1 | Terminal Bulupitu | Terminal Bukateja | 05.30-19.00 WIB | 13 Agustus 2018 |
Becak
Becak dapat dengan mudah ditemui hampir di semua sudut kota Purwokerto. Kendaraan ini masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Purwokerto karena harganya yang relatif terjangkau.
Dokar
Dokar adalah kendaraan yang dijalankan dengan tenaga kuda. Saat ini kendaraan tersebut tidak lagi digunakan sebagai sarana transportasi utama. Dokar lebih sering digunakan untuk keperluan rekreasi yang umum dijumpai di sekitar kawasan GOR Satria, Taman Satria, dan Alun-Alun Purwokerto pada hari-hari tertentu seperti hari Minggu atau perayaan tertentu.
Taksi
Layanan taksi yang beroperasi di Purwokerto adalah Kobata Taxi dan Satria Taxi dengan tiga operator taksi resmi dan armada 170 unit.[butuh rujukan]
Pusat perbelanjaan
Purwokerto memiliki sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional, mal, dan plaza.
- Rita Supermall and CGV Cinema
- Shinta Fashion Mart
- Moro Mall
- Living Plaza (ACE Hardware, Informa, Chatime)
- Kebondalem Plaza (Matahari Department Store)
- Rita Pasaraya Kebon Dalem
- Rita Pasaraya Store Isola
- Rita Pasaraya Alun-Alun
- Rita Pasaraya Sokaraja
- Duta Mode
- P&D Aroma
- Cherry Fresh Fruit Market
- Purwokerto City Walk
- pasar tradisional: Pasar Banjoemas, Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Sokaraja Pasar Kliwon, Pasar Pon.
- Depo Pelita Sokaraja
Akomodasi
Purwokerto menyediakan banyak pilihan tempat menginap dari mulai losmen, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Akomodasi yang tersedia di Purwokerto antara lain:[12]
- Aston Imperium Hotel Purwokerto ****
- Java Heritage Hotel Purwokerto ****
- Calista Hotel **** (U/C) - 9 lantai
- Santika Hotel Purwokerto ***
- Astro Hotel Purwokerto ***
- Green Valley Resort Baturaden ***
- Queen Garden Hotel Baturaden ***
- Rosenda Cottages Baturaden ***
- The Atrium Resort ***
- Serela *** (U/C) by Kagum Group - 8 lantai
- COR Hotel *** - 6 lantai
- Meotel by Dafam **
- Hotel Dominic ** - 8 lantai
- Wisata Niaga Hotel **
- Puri Wisata Hotel Baturaden **
- Borobudur Hotel and Restaurant **
- Tiara Hotel and Cottage **
- Prima Resort Baturaden **
- Hotel Darajati **
- Villa Sylva *
- Hotel Moro Seneng *
- Hotel Anggrek *
- Royal Wonder - 5 lantai
Media lokal
Televisi
Purwokerto memiliki stasiun televisi lokal BMS TV, waktu mengudara adalah pukul 06.00 sampai 23.00. BMS TV memproduksi acara sendiri dan karya rumah produksi lokal dengan muatan gaya Banyumasan yang kental. Pada jam-jam tertentu juga me-relay stasiun televisi Kompas TV. Banyumas TV berlokasi di Jl. Prof. Dr. HR. Bunyamin. Selain BMS TV, Purwokerto juga memiliki Satelit TV yang beralamat di Jl. Dr. Angka No. 79, Glempang, Bancarkembar, Purwokerto Utara.
Berikut ini adalah daftar stasiun televisi yang bisa disaksikan di Purwokerto dan sekitarnya:
Analog (PAL)
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Nama Perusahaan | Pemilik | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
22 | 479.25 MHz | UHF | NET. | PT Media Televisi Purwokerto | Net Visi Media | Nasional |
24 | 495.25 MHz | RTV | PT Tak Pernah Padam Harapanku | Rajawali Corpora | ||
26 | 511.25 MHz | Satelit TV | PT Satelit Televisi Nusantara | Satelit Post | Lokal | |
27 | 519.25 MHz | Ampu TV | Perkumpulan Televisi Amikom Purwokerto | Universitas Amikom Purwokerto | Komunitas | |
29 | 535.25 MHz | iNews | PT Urban Televisi | Media Nusantara Citra | Nasional | |
37 | 599.25 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya | Visi Media Asia | ||
39 | 615.25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Semarang Televisi | Surya Citra Media | ||
41 | 631.25 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | Media Nusantara Citra | ||
43 | 647.25 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | |||
45 | 663.25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Wisesa | Surya Citra Media | ||
46 | 671.25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Purwokerto Situbondo | Trans Media | ||
49 | 695.25 MHz | BMS TV | PT Banyumas Citra Televisi | Bina Sarana Informatika | Lokal |
Digital (DVB-T2)
Meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes.
Kanal (UHF) | Frekuensi | Multipleksing | Virtual | Kualitas Gambar | Logo | Nama | Nama Perusahaan | Jaringan | Pemilik |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
22 | 482 MHz | GAMA TV Gandrung (Cilacap)[a] | HD | GAMA TV Gandrung | Perkumpulan Televisi Komunitas Masyarakat Kecamatan Gandrungmangu dan Sekitarnya | Independen (komunitas) | |||
28 | 530 MHz | TVRI Gunung Depok (Banyumas) dan TVRI Baribis (Brebes) | 1 | HD | TVRI | LPP TVRI Stasiun Jawa Tengah | TVRI | LPP Televisi Republik Indonesia | |
2 | TVRI Jawa Tengah | ||||||||
3 | TVRI World | ||||||||
4 | TVRI Sport | ||||||||
5 | Kebumen TV | LPP Lokal Kebumen TV | Independen | Publik | |||||
6 | SD | Satelit TV | PT Satelit Televisi Nusantara | Independen | Satelit Media | ||||
7 | HD | BMS TV | PT Banyumas Citra Televisi | Independen | Bina Sarana Informatika | ||||
25 | RTV Purwokerto | PT Tak Pernah Padam Harapanku | RTV | Rajawali Corpora | |||||
19 | SD | NET. Purwokerto | PT Media Televisi Purwokerto[b] | NET. | Net Visi Media | ||||
31 | 554 MHz | Indosiar Banyumas | 24 | HD | Indosiar Purwokerto | PT Indosiar Semarang Televisi | Indosiar | Surya Citra Media | |
23 | SCTV Purwokerto | PT Surya Citra Wisesa | SCTV | ||||||
123 | Moji | Moji | |||||||
124 | Mentari TV | Mentari TV | |||||||
34 | 578 MHz | MetroTV Banyumas | 22 | MetroTV Jateng & DIY | PT Media Televisi Semarang | MetroTV | Media Group | ||
100 | Nusantara TV Tegal (Magna Channel Jawa Tengah)[c][d] | Magna Channel dan Nusantara TV | Media Group dan NT Corp | ||||||
101 | BN Channel | BN Channel | Media Group | ||||||
Garuda TV Banyumas | PT Televisi Amikom Purwokerto | Garuda TV | Digdaya Media Nusantara | ||||||
37 | 602 MHz | tvOne Banyumas | 27 | tvOne | tvOne | Visi Media Asia | |||
26 | antv | antv | |||||||
VTV | VTV | ||||||||
40 | 626 MHz | Trans TV Banyumas | 20 | Trans TV Purwokerto | PT Trans TV Purwokerto Situbondo | Trans TV | Trans Media | ||
21 | Trans7 Purwokerto | PT Trans7 Purwokerto Situbondo | Trans7 | ||||||
40 | CNN Indonesia | CNN Indonesia | |||||||
41 | CNBC Indonesia | CNBC Indonesia | |||||||
43 | 650 MHz | GTV Banyumas | 30 | GTV Purwokerto | PT GTV Purwokerto | GTV | MNC Media | ||
28 | RCTI Network Jawa Tengah | PT RCTI Dua | RCTI | ||||||
29 | MNCTV Jawa Tengah | PT TPI Dua | MNCTV | ||||||
31 | iNews Purwokerto | PT Urban Televisi | iNews |
- Catatan
- ^ Satu-satunya stasiun televisi komunitas yang memiliki multipleksing sendiri, khusus di wilayah Kabupaten Cilacap, tepatnya di Kecamatan Gandrungmangu dan sekitarnya.
- ^ Kepemilikan NET. di Purwokerto (Banyumas) melalui PT Mitra Media Purwokerto.
- ^ Nusantara TV di Banyumas bersiaran 24/7 tanpa ada sisa alokasi relai Magna Channel. Sementara Magna Channel hanya tampil sebagai logo on-air.
- ^ Kepemilikan Nusantara TV di Banyumas melalui PT Nusantara Media Mandiri Jateng.
Surat kabar
Surat kabar yang beredar di Purwokerto antara lain:
- Harian Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Suara Merdeka Semarang;
- Radar Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Jawa Pos Surabaya;
- SatelitPost;
- Banyumasi adalah koran rakyat yang dikelola oleh pengusaha lokal sejak Mei 2006 di Purwokerto;
- Ancas, Majalah berita populer berbahasa Jawa dialek Banyumasan yang didirikan oleh Ahmad Tohari pada 6 April 2010;[13]
- SuaraPurwokerto.com, adalah media pertama di Purwokerto yang fokus pada portal daring;
- , iNewsPurwokerto.id adalah portal berita jaringan iNews.id, bagian dari MNC Portal Indonesia (MPI) perwakilan Jateng-DIY yang berkantor di Jalan Prof. M. Yamin, Karangklesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas;
- Tribunbanyumas.com adalah berita koran media daring Banyumas Raya yang berkantor di Purwokerto.
Radio
Stasiun radio yang ada di Purwokerto diantaranya adalah RRI, Mitra FM, Metro FM, Paduka FM, Dian Swara FM, Yasika FM, POP FM, Sonora Purwokerto FM, Suara Purwokerto FM, Amikom FM, Raden Mas FM, Gradiosta FM, dan SBC Sokaraja.
Musik
Purwokerto telah menyumbang beberapa warganya di pentas nasional, antara lain Titik Sandora yang cukup terkenal pada tahun 70-an, Mayangsari yang terkenal kontroversial[butuh klarifikasi], Eric yang menyanyi bersama Melly Goeslaw untuk film AADC. Dalam bidang musik independen (indi), Purwokerto menghasilkan musisi seperti: Tunas Bangsa Simphony, band independen yang merambah ke nasional: Supernova yang tengah naik daun dan sedang merambah ke industri musik nasional. Supernova merupakan satu-satunya band Purwokerto, sampai saat ini[per kapan?] berhasil meraih penghargaan Double Platinum RBT Awards untuk aktivasi RBT lebih dari 2 juta unduhan.[butuh rujukan]
Musisi asal Purwokerto, Danar Widianto, merupakan salah satu peserta dalam ajang pencarian bakat, X Factor Indonesia musim ketiga dan berhasil meraih juara ketiga. Sebelum maju sebagai peserta dalam ajang tersebut, Danar Widianto merupakan anggota dalam grup vokal Putra Banyumas.
Tokoh terkenal
- Jenderal Gatot Subroto, wakil kepala staf Angkatan Darat dan penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
- Ahmad Tohari, sastrawan penulis trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dalam dan luar negeri.
- Boedhiansyah, penyair, MC, penyanyi, penyusun, dan komposer legendaris Purwokerto
- S. Bagio, pelawak yang terkenal pada tahun '80-an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI.
- Sugino Siswocarito, dalang Banyumasan.
- Sugito Purbocarito, dalang Banyumasan.
- Surya Esa,Teatrawan.
- Pangky Suwito, artis film.
- Riska Amelia Putri, penyanyi, anggota JKT48.
- Bambang Set, sastrawan.
- Dharmadi, sastrawan.
- Darto Helm, pelawak yang terkenal pada era '80-an bersama dengan S. Bagyo
- Soesilo Soedarman, mantan menteri pada era Orde Baru.
- Achmad Mubarok, Politikus Partai Demokrat .
- Soeparjo Roestam, mantan menteri pada era Orde Baru
- Purnomo, pelari tercepat di Asia pada tahun 80-an
- M. Koderi, budayawan penulis buku-buku Banyumasan
- Jenderal Surono Reksodimedjo, mantan Menko Polkam
- Slamet Effendi Yusuf, politikus Partai Golkar
- Sutedja, komponis, seniman
- Margono Soekarjo, profesor ahli bedah pertama Indonesia
- Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia
- Christian Hadinata, pemain bulu tangkis
- Henri Adolphe van de Velde, politikus Belanda
- Dolf Nijhoff, pejuang Belanda di masa PD II
- Sri Anggono Widagdo, mahasiswa pelestari aksara Jawa.
- Imam B. Prasodjo, sosiolog.
- Ahmad Tontowi, pemain bulu tangkis.
- Kuntoro Mangkusobroto, Kepala UKP4 Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
- Mayangsari, Penyanyi Artis asal Purwokerto
Kota kembar
Referensi
- ^ a b c "Kabupaten Banyumas Dalam Angka 2020" (pdf). www.banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Agustus 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021.
- ^ "2018 population estimates in banyumas regency". banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 2020-4-8.
- ^ Media, Kompas Cyber (2020-10-21). "Kabupaten Banyumas Akan Dimekarkan Jadi 3 Daerah Otonom". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-03-21.
- ^ http://info-purwokerto-jateng.blogspot.com/2010/07/pemekaran-banyumas-menguat.html
- ^ http://www.banyumaskab.go.id/files/data%20umum/bank%20data/BMSDA_2011.pdf[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://dindukcapil.banyumaskab.go.id/read/32627/data-profil-kependudukan-bulan-oktober-2020#.X9QBZtgzbIV[pranala nonaktif permanen]
- ^ "www.unsoed.ac.id/cmsunsoed/detail/cat/sttcid/id1s/17/id2s/68/purwokerto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-30. Diakses tanggal 2011-02-08.
- ^ Baturraden Adventure Forest Website Baturraden Adventure Forest
- ^ Anugrah, Arbi. "BRT Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalinga Diluncurkan". detiknews. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ "Bus Trans Banyumas Resmi Beroperasi, Satu Bulan Masih Gratis". iNews.ID. 2021-12-05. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ [1]
- ^ "Suara merdeka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 2011-02-09.