Project Multatuli

Revisi sejak 3 Mei 2022 07.06 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus Project_Multatuli.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: No permission since 25 April 2022.)

Project Multatuli [1]adalah organisasi jurnalisme nonprofit, pelayan publik yang fokus memberi suara pada mereka yang dipinggirkan, komunitas-komunitas yang diabaikan, dan isu-isu mendasar yang disisihkan. Menyajikan laporan mendalam berbasis riset dan data, dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kerja-kerjanya menekankan kolaborasi antarmedia maupun dengan berbagai organisasi yang meyakini nilai-nilai yang sama dengan: demokrasi, kemanusiaan, keadilan sosial, keberlanjutan bumi, dan kesetaraan hak.

Project Multatuli
TipeOrganisasi non-profit
TujuanMelayani publik dengan mengangkat suara-suara dipinggirkan, komunitas-komunitas yang diabaikan, dan isu-isu mendasar yang disisihkan.
Kantor pusatKota Jakarta Selatan
Lokasi
Wilayah layanan
Indonesia
Bahasa resmi
Indonesia,English
Founder
Ahmad Arif, Ary Hermawan, Evi Mariani, Fahri Salam
Situs webprojectmultatuli.org

Adanya investasi dan kepemilikan media oleh elit politik nasional menyebabkan independensi media besar Indonesia terancam, Intervensi tersebut terlihat ketika media memberitakan berbagai kepentingan elit politik untuk menyampaikan agenda politiknya.

Sejak November 2021, Project Multatuli[2] meluncurkan program membership yang disebut dengan Kawan M. Program ini melibatkan pembaca dan pendukung Project Multatuli agar gerakan jurnalisme publik yang diusung lebih tajam dan berdampak. Lebih dari sekadar transaksi antarmedia dan pelanggan, program membership memungkinkan Project Multatuli menjadi media inklusif dan tumbuh bersama pembaca.

Project Multatuli mencantumkan lima alasan menjadi Kawan M, yaitu:

  • Kamu punya peran penting dalam jurnalisme.
  • Menjembatani jarak antara publik dan media sekaligus mengembalikan kepercayaan publik kepada media sebagai elemen demokrasi.
  • Memisahkan diri dari pengaruh oligarki agar memperkuat independensi.
  • Menjaga kualitas laporan dengan tidak menjadikan jumlah klik dan algoritma (yang dikendalikan big tech) sebagai ukuran utama.
  • Inklusif. Tiada sekat kecuali kesetiaan pada fakta dan publik.

Nama Project Multatuli sendiri diambil dari bahasa Latin, artinya: “Saya banyak menderita”. Multatuli dikenal sebagai nama pena Eduard Douwes Dekker, penulis Max Havelaar.

Pada Oktober 2021, Situs web Project Multatuli pernah mengalami peretasan usai menerbitkan sebuah artikel yang berjudul [3][4][5]"Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan"

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Multatuli, Project. "Gerakan Jurnalisme Publik". Project Multatuli. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  2. ^ Multatuli, Project. "Kami Butuh Kamu Jadi Kawan M". Project Multatuli. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  3. ^ Rusdianto, Eko (2021-10-07). "Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan". VICE. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  4. ^ Indra, Radhiyya (2021-10-07). "Project Multatuli digitally attacked after reporting on police inaction in rape case". TheJakartaPost. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  5. ^ Anggrainy, Firda Cynthia (2021-10-08). "AJI Kecam Peretasan Situs Project Multatuli Usai Tulis Kasus Pemerkosaan Anak". detikNews. Diakses tanggal 2022-04-05.