Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Burhanuddin Harahap

Pengusul: Juxlos (b • k • l)
Status:    Dalam diskusi

Bagi para penyunting yang pernah melewati masa SMP: ingat kembali pelajaran PKN. Ujian besok, anda harus menghafalkan para Perdana Menteri Indonesia, sejumlah nama tanpa cerita dan tanpa wajah yang katanya dulu pernah menjadi perdana menteri selama jaman kakek/nenek anda masih kecil. Pokoknya hafalkan saja urutannya: Sjahrir, Amir, Hatta, Natsir, Sukiman, Wilopo, Ali Sastroamidjojo, lalu...

Burhanuddin Harahap merupakan salah satu anggota dari daftar tersebut. Tidak seperti banyak tokoh lainnya, Burhanuddin baru muncul dalam pergolakan politik Indonesia setelah perang kemerdekaan selesai, dan naik cepat sampai menjadi perdana menteri di tahun 1955 saat masih berusia 38 tahun. Seperti semua perdana menteri lainnya di masa itu, konflik terus-terusan antara PNI, Masyumi/PSI, PKI, dan NU hasilnya merupakan kabinet yang tahan setahun saja susah. Setidaknya Burhanuddin masih menjalankan pemilu secara adil meskipun melemahkan pemerintahannya sendiri. Dan seperti tokoh-tokoh liberal Masyumi lainnya, Demokrasi Terpimpin Sukarno sudah kelewat batas dan para regionalis ini turun bergerilya melawan pemerintah yang mereka jalankan belum lima tahun sebelumnya.

Artikel ini saya awalnya kembangkan di Wikipedia bahasa Inggris seperti biasa, dengan "penerjemahan" yang berdasarkan makna, bukan langsung. Apabila ada yang punya hard copy dari buku Boerhanoeddin Harahap: Pilar Demokrasi mohon diinfokan, karena saya menggunakan snippet view meskipun buku itu mungkin masih ada konten yang bisa diambil.

Juxlos (bicara) 16 Mei 2022 12.47 (UTC)[balas]

Komentar Medelam

Minor saja, ya.

  • Banyak penulisan yang menggunakan "Sukarno" alih-alih "Soekarno", agar bisa distandarkan.
  •   Selesai
  • Tentang menjatuhkan Kabinet Wilopo, bisa dijelaskan sejauh mana peran ybs.?
  • Apa perlu di bagian pembuka? Di paragrafnya sendiri dijelaskan dalam satu kalimat saja (karena urusan normalisasi hubungan dengan Uni Soviet)

Terima kasih. Medelam (bicara) 28 Mei 2022 01.49 (UTC)[balas]

Komentar dwadieff

Terus terang, terjemahannya sangat tidak halus sekali.

  • "Kabinetnya memerintah antara": lebih pas "Ia memimpin kabinet yang memerintah antara".
  •   Selesai
  • "sebelum menjadi mahasiswa di RHS Batavia": RHS Batavia adalah sekolah hukum, jadi sebaiknya dijelaskan ia kuliah apa ("sebelum mengambil studi ilmu hukum di RHS Batavia") kalau sekolahnya tidak ingin disingkat ("sebelum berkuliah di Sekolah Tinggi Hukum Batavia").
  •   Selesai
  • "Burhanuddin menjalankan liberalisasi ekonomi": mungkin lebih cocok "menjalankan kebijakan ekonomi yang berhaluan liberal, berseberangan dengan Ali yang lebih cenderung [kebijakan Ali apa?]".
  •   Selesai Kebijakan Ali tidak saya masukkan di bagian ini karena tidak begitu saya jelaskan juga dalam artikel.
  • "Pasca-kegagalan Masyumi memenangkan pemilihan umum 1955": lebih halus "setelah Masyumi gagal memenangkan pemilihan umum 1955".
  •   Selesai
  • "yang tidak setuju dengan kebijakan negosiasi dengan Belanda untuk menyelesaikan sengketa Irian Barat": lebih halus "yang tidak sepakat dengan pilihan Burhanuddin untuk bernegosiasi dengan Belanda dalam penyelesaian masalah Irian Barat".
  •   Selesai
  • " isinya mendukung nasionalisme yang berbasis agama Islam": lebih halus "nasionalisme yang berlandaskan Islam".
  •   Selesai
  • "Konflik kepemimpinan dalam partai tersebut membuat Burhanuddin aktif dalam struktur internal partai": agak membingungkan. Mungkin "terjadinya konflik kepemimpinan dalam partai tersebut memberikan peluang Burhanuddin untuk muncul dan mengambil peran dalam struktur internal"?
  • "tetapi karena pertidaksetujuan": lebih cocok "ketidaksetujuan" atau "ketidaksepakatan"?
  • "Burhanuddin turut berperan dalam jatuhnya Kabinet Wilopo pada akhir 1953, disebabkan keputusannya untuk menarik dukungan Masyumi dari pemerintah setelah keputusan untuk menjalin hubungan diplomatis dengan Uni Soviet; PNI beserta anggota koalisi lainnya sepakat untuk mendirikan kedutaan besar di Moskwa, namun Burhanuddin mengancam untuk menarik Masyumi dari koalisi apabila rencana tersebut dijalankan": kalimat sangat tidak efektif.... mungkin "pada akhir 1953, Burhanuddin dan Masyumi berseberangan pandangan dengan PNI dan anggota koalisi Wilopo lainnya dalam hal pembukaan hubungan diplomatik dengan Uni Soviet; ia mengancam untuk membawa Masyumi keluar dari koalisi, yang pada akhirnya ia lakuka dan menyebabkan koalisi tersebut bubar."
  • "Burhanuddin ditunjuk menjadi formatur kabinet oleh Presiden Soekarno": formatur kabinet ini jabatan tidak resmi meski memang ada beberapa kali dalam sejarah. Mungkin "Presiden Soekarno menunjuk Burhanuddin untuk membentuk kabinet"?
  • "Nonaktivasi Hatta tidak dapat diterima oleh tokoh-tokoh Masyumi": lebih halus "para tokoh Masyumi tidak setuju dengan usul agar Hatta mengundurkan diri".
  • "yang memiliki hubungan famili": mungkin "yang masih berkerabat dengan"?
  • "Burhanuddin mencoba berkompromi dengan PNI dan kedua pihak setuju alokasi kursi menteri masing-masing, tetapi titik mufakat dalam menunjuk tokoh-tokoh menteri gagal tercapai": mungkin "Burhanuddin berusaha berunding dengan PNI, dan berhasil berkompromi dalam hal jumlah alokasi kursi menteri untuk masing-masing partai, namun tidak mencapai mufakat dalam pengangkatan nama-nama yang akan menjadi menteri"?
  • "meloloskan Undang-Undang Pemilu": undang-undang tidak lolos seperti maling kabur. Gunakan "mengesahkan".
  • "Ada beberapa menteri di dalam kabinetnya yang ingin pemilihan umum diundur, tetapi Burhanuddin memutuskan bahwa tanggal yang sudah dijadwalkan (29 September 1955) tetap berlaku": mungkin "Meskipun beberapa menteri dalam kabinetnya menginginkan pengunduran tanggal, Burhanuddin menetapkan 29 September 1955 sebagai tanggal pelaksanaan pemilu"?
  • "Masyumi akan menang pemilu": gunakan "memenangkan".
  • "Sejumlah partai kecil di dalam koalisi Masyumi": maksudnya organisasi istimewa di dalam Masyumi, atau partai yang mengikatkan diri pada koalisi Burhanuddin?
  • "Burhanuddin membatalkan undang-undang anti-korupsi kontroversial yang sudah diveto oleh Presiden Soekarno.": kalau sudah diveto, kenapa masih perlu dibatalkan? Maksudnya bagaimana?
  • "peminjaman dana pemerintah": pemerintah yang meminjam atau dipinjam?
  • "aksi militer pemerintah pusat sudah mendorong PRRI keluar dari kota-kota besar di Sumatera": mungkin "operasi militer TNI berhasil mendesak PRRI ke luar dari kota-kota besar Sumatera"?
  • Sumatra vs Sumatera perlu dibuat konsisten.
  • "KSAD Abdul Haris Nasution meluncurkan program amnesti sembari berunding dengan para perwira militer": perwira militer siapa? TNI? PRRI?
  • "Setelah runtuhnya PRRI, Burhanuddin awalnya tinggal di Medan sebagai warga bebas": mungkin "setelah PRRI berakhir, Burhanuddin berdomisili di Medan sebagai seorang warga yang merdeka"?
  • "Burhanuddin ikut menjadi penandatangan Petisi 50": mungkin "Burhanuddin ikut menandatangani"?
  • "meskipun belum memiliki cucu": tidak relevan, hapus saja.

dwadieff 11 Juni 2022 11.08 (UTC)[balas]