Blustru,[1] belustru, petola[2] atau ketola[3] (Luffa aegyptiaca) adalah tumbuhan merambat sejenis mentimun, buah yang masih muda dapat disayur, kulit buah yang tua dapat dijadikan spons.[1]

Blustru
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Takson tak dikenal (perbaiki): Blustru
Spesies:
Nama binomial
Template:Taxonomy/BlustruBlustru
Subspecies
  • Luffa aegyptiaca

Mill.

Sinonim
  • Cucurbita luffa hort.
  • Luffa cylindrica M.Roem.
  • Luffa aegyptica (lapsus)
  • Luffa pentandra Roxb.
  • Momordica cylindrica L.
  • Momordica luffa L.

Penanaman

Penanamannya biasanya di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Blustru ini pun biasa tumbuh liar di semak, tepi sungai dan pantai.[4] Blustru biasanya dipanen ketika buahnya masak dan dimanfaatkan sebagai spons mandi. Buahnya yang masih muda juga bisa dimakan seperti gambas (Luffa acutangula), kerabatnya. Beberapa pihak menyebutnya sebagai luffa.

Nama lain

Di Indonesia, belustru mempunyai nama-nama seperti blustru (Melayu), hurung jawa, ketolang, dan timput (Palembang). Di Jawa, dikenal dengan sebutan-sebutan seperti lopang, oyong (Sunda), bestru,[5] blestru, dan blustru. Di Maluku, dikenal dengan nama-nama seperti: dodahala (Halmahera), petola cina dan petola panjang.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata blustru pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-11-9. 
  2. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata petola pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-11-11. 
  3. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata ketola pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-11-11. 
  4. ^ Tanaman Obat Tradisional. PT. Sarana Pancakarya Nusa. 2018. hlm. 11. ISBN 978-979-678-935-1. 
  5. ^ Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia] (dalam bahasa Inggris). hal.46 – 47. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.
  6. ^ Dalimartha, Setiawan (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 2:17 – 24. Jakarta: Trubus Agriwidya. ISBN 979-661-065-5.