Malik bin Hubairah as-Sakuni

Malik bin Hubairah As-Sakuni Al-Kindi (bahasa Arab: مالك بن هبيرة السكوني الكندي) adalah seorang sahabat Nabi dan salah satu jenderal pasukan Umayyah.

Malik bin Hubairah as-Sakuni
Meninggal 685
Beit Ras
Orang tua Hubairah bin Khalid
Nama panggilan Abu Sa'id, Abu Sulaiman
Dikenal sebagai Sahabat Nabi, periwayat hadis, jenderal, pemuka kabilah, gubernur Hims

Silsilah

Terjadi perbedaan pendapat tentang silsilah Malik bin Hubairah:

  • Abu al-Qasim al-Baghawi menyebutkan bahwa silsilahnya adalah Malik bin Hubairah bin Khalid bin Muslim bin Al-Harits bin Bakar bin Tsa'labah bin Uqbah bin As-Sakran.[1]
  • Ibnu Manzhur menyebutkan silsilahnya adalah Malik bin Hubairah bin Khalid bin Muslim bin Al-Harits bin Al-Mukhashaf bin Haj, nama Haj adalah Malik bin Al-Harits bin Bakar bin Tsa'labah bin Uqbah bin As-Sakun.[2]
  • Ibnu Qani' menyebutkan silsilahnya adalah Malik bin Hubairah bin Khalid bin Muslim bin Al-Harits bin Bakar bin Tsa'labah bin Khalid bin Maslamah bin Al-Harits bin As-Sakun.[3]

Tetapi disepakati bahwa ia berasal dari kabilah Bani As-Sakun dari Bani Asyras bin Bani Kindah.[4] Sementara nama panggilannya adalah Abu Sa'id, dan pendapat lain mengatakan nama panggilannya adalah Abu Sulaiman As-Sakuni.[2]

Biografi

Malik bin Hubairah termasuk di antara sahabat Nabi dan mendengarkan hadis darinya.[5] Setelah Nabi wafat, ia berpartisipasi dalam Penaklukan Hims, Penaklukan Mesir, Pertempuran Shiffin dan ia adalah jenderal pasukan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam melawan Bizantium.[6] Ia juga pernah menjabat sebagai gubernur Hims pada masa kekhalifahan Muawiyah.[7]

Di Syam, Malik menjadi pemuka kabilahnya[5] dan termasuk di antara tokoh berpengaruh.[8] Pada tahun 47 H (667 M) di masa kekhalifahan Muawiyah, Malik memimpin pasukan dalam menyerang Bizantium lewat jalur darat pada musim dingin.[9]

Setelah wafatnya Muawiyah bin Yazid, Malik bin Hubairah hadir dalam Muktamar Al-Jabiyah. Pertemuan ini menentukan tentang pembaiatan dan kekhalifahan.[8] Ia lebih mendukung Khalid bin Yazid sebagai khalifah, sementara Al-Hushain bin Numair (yang juga berasal dari Bani Kindah seperti Malik) lebih memilih Marwan bin al-Hakam sebagai khalifah ketimbang Khalid dengan alasan bahwa mereka tidak ingin membawakan seorang anak (yaitu Khalid) kepada orang Arab, sementara orang Arab membawakan seorang lelaki tua (yaitu Ibnu az-Zubair) kepada mereka.[10] Setelah terjadi perbedaan pendapat, pertemuan tersebut kemudian diakhiri dengan pembaiatan terhadap Marwan bin al-Hakam, Khalid bin Yazid sebagai penerusnya, dan Amr bin Sa'id bin al-Ash sebagai penerus Khalid.[8]

Setelah masalah pembaiatan selesai, Malik menghadiri Pertempuran Marj Rahith bersama Marwan dalam melawan penentangnya.[2] Ia kemudian turut serta bersama Marwan dan pasukannya untuk merebut Mesir dari pengaruh Ibnu az-Zubair. Terjadilah pertempuran antara pendukung Ibnu az-Zubair yang dipimpin oleh Ibnu Jahdam dan pendukung Marwan. Akhirnya Mesir berhasil direbut oleh Marwan pada bulan Jumadil Akhirah tahun 65 H dan Ibnu Jahdam kembali ke Makkah setelah diampuni.[11] Malik kemudian kembali dan meninggal di Beit Ras[2] pada tahun 685 M / 65 H.[5]

Periwayatan hadis

Di antara ulama tabi'in yang meriwayatkan hadis darinya adalah Martsad bin Abdullah Al-Yazani[12] dan Al-Mughirah bin Farwah Ad-Dimasyqi.[13] Malik meriwayatkan hadis tentang pembagian shaf salat jenazah menjadi tiga shaf.[12]

Referensi

  1. ^ Abu al-Qasim al-Baghawi. "Kitab Mu'jam Ash-Shahabah oleh al-Baghawi - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 212. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-29. Diakses tanggal 2022-07-29. 
  2. ^ a b c d Ibnu Manzhur. "Mukhtashar Tarikh Dimasyq". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-29. Diakses tanggal 2022-07-29. 
  3. ^ Ibnu Qani'. "Kitab Mu'jam Ash-Shahabah oleh Ibnu Qani' - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 43. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-29. Diakses tanggal 2022-07-29. 
  4. ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-12. 
  5. ^ a b c Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Malik bin Hubairah - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 267. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 2022-08-16. 
  6. ^ Asad al-Ghabah fi Ma'rifat ash-Shahabah - (Juz 3 / Hal. 48)
  7. ^ Al-Ishabah Juz 5 Hal. 561
  8. ^ a b c Manshur Abdul Hakim. Hajjaj bin Yusuf Algojo Bani Umayyah (Buku elektronik). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 37–38. ISBN 9789795929444, 9795929445. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-12. 
  9. ^ Az-Zuhairi, Syaikh Abdul Aziz. Khairuddin Barbarossa: Pahlawan Islam Penguasa Lautan. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 118. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-30. Diakses tanggal 2021-11-29. 
  10. ^ Ibnul Atsir. "Al-Kamil fi at-Tarikh". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-13. 
  11. ^ Manshur Abdul Hakim, hlm. 39–40.
  12. ^ a b Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani (Oktober 2018). Ikhlas Hikmatiar, ed. Tata Cara Mengurus Jenazah Praktis dan Lengkap Sesuai Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. (Sampul keras). Qisthi Press. hlm. 128. ISBN 9789791303781, 9791303789. 
  13. ^ Syamsuddin adz-Dzahabi. "Kitab Tarikh al-Islam - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 320.