Kerajaan Molo
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kerajaan Molo merupakan kerajaan yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1915 di pulau Timor yang sebelumnya wilayah Molo, Miomafo dan Fatuleu merupakan wilayah Oenam kekuasaan Kaiser Raja Sobe Sonbay III. Kerajaan/swapraja Molo adalah Midden Timor berpusat di Kapan sedangkan kerajaan Amanatun dan kerajaan Amanuban adalah Zuid Midden Timor berpusat di Niki-niki dalam tata pemerintahan Hindia Belanda.
Kerajaan Molo bersama kerajaan Miomafo dan kerajaan Fatuleu merupakan kerajaan baru di Timor en Onderhoorigheden pulau Timor yang di bentuk oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1915 dimana sebelumnya wilayah Molo, Miomafo dan Fatuleu merupakan wilayah Oenam kekuasaan Kaiser Raja Sobe Sonbai III. Swapraja ini yang dibentuk oleh Belanda dan dijadikan berdaulat dengan alat pemerintahan sendiri yang terjadinya karena melepaskan dan atau membagi kekuasaan kerajaan utama Oenam. Pemerintah Hindia Belanda mengakui kerajaan2 dan menamakannya sebagai Zelfbestuur Landshapen atau Swapraja Istilah Molo berasal dari istilah yang di kenakan pada gunung Molo yang berarti kuning emas/ emas dan yang mula-mula mendapatkan gunung ini adalah keluarga Lasa di Manubay.
Kerajaan/swapraja Molo adalah Midden Timor berpusat di Kapan sedangkan kerajaan Amanatun (Onam) dan kerajaan Amanuban (Banam) adalah Zuid Midden Timor berpusat di Niki-niki dalam tata pemerintahan Hindia Belanda.
Raja pertama kerajaan swapraja Mollo bernama Lay Akun Tabelak Oematan/Welem Frederick Henderik Oematan yang adalah anak angkat juga kemenakan dari vettor Tho Koleh Lukemtasa Oematan.Raja Tabelak sendiri bernama asli Lay A Koen (anak dari bi Eka Pat saudari perempuan To Lukemtasa Oematan yang kawin dengan seorang keturunan Cina bernama Lay Jing Seang (Seang Lay).RajaLai Akun Tabelak Oematan Lahir pada 29 September 1883. Penobatan Lay A Koen sebagai raja Mollo saat berusia dua belas tahun dilakukan di Gunung Molo selama tujuh hari disepakati oleh fetor Nun Bena, fetor Netpala, fetor Bes-Ana dan fetor Tobu.
Tho Koleh Lukemtasa Oematan tidak pernah jadi Raja Molo tapi hanya jadi vetor Netpala bagian dari kekuasaan Raja Sonbai hingga 1905. Oematan mendapat kedudukan vetor di Nun'bena (minta segala sesuatu) dengan amaf - amaf nya di Nunbena yaitu Boko dan Bay yang datang sejaman dengan Lasa. Banani dan Lassa a sen uki ma asen tefu, Tafui dan Sunbanu tui nasi tua kin , suil toko tua kin Tafui mnuke , Sunbanu Mnuke dan Oematan Tobu ajaobe klalon ma beske klalon Toto Tanesib. Sebelum itu oleh Tho Koleh Lukemtasa Oematan vettor Netpala bersama Alekamusu vettor Nunbena, Neno Kono vettor Amakono, dan Nai Fai Taiboko vettor Takaip perna juga menandatangani pernyataan pendek pada 2 juni 1897 (Timor archipel 1904 almanah). Tho Lukemtasa Oematan vetor Netpala wafat tahun 1911 dan baru dimakamkan tahun 1914.Penobatan Raja Lai Akun Tabelak dilaksanakan setelah jasad Vettor Netpala Tho Lukemtasa Oematan yang wafat tahun 1911 dan disemayamkan selama tiga tahun kemudian dimakamkan.
Raja Tabelak mempunyai anak: Theodorus Welem Fredrik Henderik Oematan, Welem Cornelis Henderik Oematan (mantan Bupati Kupang pertama) dan Semuel Soleman Henderik Oematan (mantan Camat Mollo Utara pertama).Tahun 1915 LAI AKUN TABELAK OEMATAN (WFH OEMATAN) di nobatkan jadi raja MOLO pertama dan sebagai Bestuur Landscap Molo menandatangani Korte Verklareng (perjanjianpendek) 10 Mai 1916 berjanji akan menaati semua peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Raja Lay Akun Tabelak Oematan / Welem Frederick Henderik Oematan memerintah di Kerajaan Swapraja Molo 1915-1930. Sonaf/istana Raja Lai Akun Tabelak Oematan dibangun tahun 1906 dengan beratap rumput (alang-alang) dan kemudian pada tahun 1911 atap sonaf diganti dengan seng. Desain sonaf Ajobaki Molo ini seperti istana sonaf tana hau raja Sabu. Dibaptis jadi kristen oleh pendeta van Aalts tahun 1916.
Sedangkan Gunung Mutis yang dipimpin oleh seorang kolnel dan merupakan bagian dari empat bersaudara dari satu clan Sonbai .Eki Tuselak adalah raja gunung Mutis dan diakui oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai wilayah terpisah sendiri dari tahun 1908-1915. Ketika Gunung Mutis digabungkan secara resmi dengan Kerajaan baru Molo pada tahun 1916 pimpinan Raja Lai Akun Tabelak Oematan maka Gunung Mutis telah mempunyai tiga temukung. Gunung Mutis kemudian menjadi salah satu vettor di kerajaan Molo bersama dengan Netpala dan Nunbena. Raja Lai Akun Tabelak Oematan/Welem Frederick Henderik Oematan kemudian diadili oleh pengadilan Hindia Belanda dan dikenakan hukuman penjara serta diasingkan ke Ende Flores. Atas persetujuan countroleur zuid midden Timor Raja Tua Sonbai dari Fatumnutu kemudian menggantikan Raja Lai Akun Tabelak Oematan sebagai raja kerajaan Molo. Raja Lai Akun Tabelak Oematan alias Raja Wilem Fredryk Hendrikh Oematan wafat pada 17 Juli 1937 dan dimakamkan di kota Kapan Sonaf Ajobaki/sonaf mes okan.
Raja kedua kerajaan swapraja Molo bernama Tua Sonba’i (memerintah dari 30-10-1933 – 12-04-1959), Sebelum menjadi raja Mollo Tua Sonbai adalah temukung besar di Fatumnutu (batu runcing) Memerintah Mollo selama 26 tahun. Raja Tua Sonbay memiliki banyak istri 16 orang yang berasal dari amaf-amaf. Raja Tua Sonbai menandatangani acte van verband tanggal 30 oktober 1933 di SoE. Berkuasa di kerajaan/swapraja Molo Raja Tua Sonbai mempunyai perhatian besar untuk kelestarian lingkungan kesejahteraan rakyat, pembangunan sarana pendidikan, jalan, pertanian, dan mengembangkan lagi dua kefetoran Bes' ana dan Pae'neno. Di kerajaan swapraja Molo terdapat enam kevetoran dan 59 ketemukungan besar yakni di Netpala 30 temukung besar , Nunbena 10 temukung besar, Mutis 4 temukung besar, Bijeli 9 temukung besar, Bes'ana 2 tamuku besar, Pae neno 5 temukung besar. Raja Tua Sonbai juga tergabung bersama-sama Raja Timor lainnya dalam Dewan Raja-Raja Timor dan taklukannya Pada tanggal 21 Oktober 1946 Raja-Raja seluruh keresidenan Timor mengadakan sidang konferensi di Kota Kefamenanu guna membentuk Timor Eiland Federatieatau (gabungan kerajaan afdelling Timor - Dewan Raja-raja Timor 21 Oktober 1946 Raja-Raja seluruh keresidenan Timor mengadakan sidang konferensi di Kota Kefamenanu guna membentuk Timor Eiland Federatie atau gabungan kerajaan afdelling Timor - Dewan Raja-raja Timor.Raja Tua Sonbai wafat pada 12 april 1959, di makamkan di sonaf Fatumnutu.
Raja-Raja Kerajaan Molo
- Raja Lai Akun Tabelak Oematan alias Raja Wilem Fredryk Hendrikh (1915-1930)
- Raja Tua Sonba’i (1933 –1959).
Referensi
- Doko,I.H (1973) Nusa Tenggara Timur Dalam Kencah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Masa Baru Bandung.
- H.G. Schulte Nordholt (1971) The Political System of Atoni Timor, The Hague M Nijholff.
- Jacob Wadu, dkk (2003) Sejarah Pemerintahan Kabupaten TTS. Penfui LIPI UNDANA.
- Middelkoop,P (1960) A Timorese Myth and Theree Fabels.KITLV.
- Parera,A.D.M (1994) Sejarah Pemerintahan Raja-raja Timor. Sinar Harapan.
- Seran.S.T (2007) Sistem Pemerintahan Tradisional di Timor Tengah Selatan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. UPTD arkeologi Propinsi NTT.