Stapler, pengokot, cekrekan atau jegrekan[1] adalah alat untuk menyatukan sejumlah kertas dengan cara memasukkan staples berbentuk huruf "U" yang terlipat di bagian bawah kertas bila panjang kedua ujung melebihi tebal kertas.

Stapler
Kertas yang disatukan dengan stapler

Di Indonesia, stapler bisa dijumpai di mana-mana, di kantor, sekolah, kios fotokopi, rumah tangga, hingga di rumah makan dan penjual makanan. Stapler begitu populer hingga memiliki banyak nama tidak resmi yang berasal dari suara yang dikeluarkan alat ini, seperti: jekrekan, jepretan, atau cekrekan. Stapler sering digunakan di Indonesia untuk membungkus makanan. Plastik dilipat agar isi tidak keluar dan diselesaikan dengan jepitan stapler.

Asal-usul

Stapler pertama menurut catatan tertulis berasal dari abad ke-18 di Prancis. Menurut legenda, mesin stapler yang dioperasikan dengan tangan sudah dibuat untuk Raja Louis XIV dari Prancis pada 1700-an. Setiap mesin yang ada diberi lambang kerajaan.

Pemakaian kertas selanjutnya semakin meluas pada abad ke-19 dan membutuhkan alat penjilid kertas yang lebih praktis. Seorang penemu bernama Samuel Slocum memperoleh paten untuk alat penjilid kertas modern pada 30 September 1841. Berdasarkan gambar paten dan penjelasannya, alat ini belum bisa disebut stapler.

Alat ciptaan Slocum hanya menyatukan kertas dengan semacam paku supaya lebih mudah dikemas dalam jumlah banyak. Penciptanya memang mengabdikan seumur hidupnya untuk menjual paku sambil menyempurnakan desain paku. Alat tersebut diciptakan semata-mata untuk memasarkan paku yang diproduksinya.

Pada 7 Agustus 1866, alat bernama Novelty Paper Fastener dipatenkan oleh perusahaan bernama Patent Novelty Mfg Co. Alat ini hanya dapat diisi dengan satu staples, bisa digunakan untuk menjilid kertas, buku, hingga memaku karpet, mebel, atau kotak. Staples dibuat dalam berbagai ukuran, yaitu 3/16 inci, 1/4 inci, 3/8 inci, dan 1/2 inci.

Pada 24 Juli 1866, George W. McGill memperoleh U.S. Patent No. 56,587 untuk prototipe stapler modern berupa penyatu kertas dari kuningan yang bisa dibengkokkan. Pada tahun berikutnya, tepatnya tanggal 13 Agustus 1867, George W. McGill kembali menerima U.S. Patent No. 67,665 untuk alat tekan yang bisa memasukkan staples ke dalam kertas.

Alat ini ikut dipamerkan di Centennial Exhibition tahun 1867 yang diselenggarakan di Philadelphia. McGill terus bekerja menyempurnakan berbagai alat stapler dan isinya hingga tahun 1880-an. Pada 18 Februari 1879, hak paten No. 212,316 diterima McGill dari kantor paten Amerika Serikat untuk alat tekan memasukkan staples yang disebut McGill Single-Stroke Staple Press. Alat ini beratnya 1,1 kilogram dan bisa diisi dengan satu staples ukuran 1/2 inci untuk satu kali pengisian. Staples itu bisa menembus beberapa lembar kertas sekaligus.

Beberapa alat untuk menjilid atau mengikat kertas saat itu sebenarnya tidak menggunakan klip, paku, kokot, atau staples. Kertas hanya dilubangi dan dilipat, sehingga sejumlah kertas bisa dijilid sekaligus. Sebagian di antaranya bahkan sudah mendapat hak paten, termasuk alat yang disebut Clipless Stand Machine. Alat tersebut dibuat di Newton, Iowa dan dijual antara tahun 1880-an hingga tahun 1920-an.

Kertas hanya dilubangi membentuk bagian kertas seperti lidah yang bisa dilipat di bagian belakang kertas. Cara kerja yang sama juga digunakan alat yang disebut Bump’s New Model Paper Fastener.[2][3]

Fungsi

Stapler seringkali digunakan mempermudah berbagai pekerjaan. Alat ini umumnya digunakan untuk menggabungkan beberapa lembar kertas, misalnya membungkus makanan agar isinya tidak keluar. Selain itu, alat ini ternyata juga mampu menggabungkan benda-benda dengan permukaan keras dan tebal, seperti taplak meja, jok kendaraan, dan lain sebagainya. Kita dapat menggunakan gun tacker  untuk kegunaan tersebut.

Saking populernya alat ini, sampai-sampai peralatan tersebut memiliki banyak nama tak resmi yang berasal dari suara yang dikeluarkannya, seperti pengokot, jegrekan, jepretan, atau cekrekan.

Meski populer, banyak yang tidak memperhatikan satu bagian tersembunyi dari stapler, yaitu pelat logam kecil yang terletak di bagian bawah alat ini. Rupanya, bagian ini mempunyai fungsi tersendiri dalam penggunaan stapler.

Pelat logam kecil pada alat ini tersebut berfungsi untuk memperpanjang lebar dari staples. Jadi, ketika menyatukan sejumlah kertas kalian dapat dengan mudah mengatur mau seberapa lebar staples yang akan kalian cekrekan.

Jika kalian ingin melakukan pekerjaan dekorasi, produk stapler ini sangat membantu dalam pemasangan kertas dekorasi, karpet, hingga hiasan dinding. Selain itu, bagi kalian yang ingin memasang jok di kendaraan, stapler juga bisa menjadi solusi yang membantu kalian karena sangat praktis dan mudah digunakan.

Ukuran

Alat ini terdiri atas beberapa ukuran yang menggunakan staples yang berbeda-beda, yaitu:

  • Ukuran kecil, memakai isi ukuran No.10 (standar Japanese Industrial Standards) atau No.23 (standar Eropa-Amerika), bisa menjilid kertas fotokopi hingga 20 lembar;
  • Ukuran sedang, memakai isi ukuran No.3 atau No.35, menjilid kertas fotokopi 30 hingga 75 lembar bergantung kepada panjang kokot atau tangkai;
  • Ukuran besar, memakai isi ukuran No.1 atau No.12, bisa menjilid kertas fotokopi dari 50 hingga sekitar 250 lembar bergantung kepada panjang kokot. Tidak bisa digunakan untuk menjilid kertas dalam jumlah sedikit, karena bagian kokot yang keluar dari kertas terlalu panjang.

Metode stapler

 
Stapler ukuran besar, bisa menjilid sampai 150 lembar kertas
 
Stapler untuk menjilid majalah
 
Stapler listrik

Stapler permanen

Cara ini merupakan cara kerja yang paling sering digunakan. Bahan yang ingin dijilid disatukan dengan staples. Tekanan dari lengan bagian atas stapler melipat ujung staples yang melebihi tebal kertas. Staples yang mengunci di bagian belakang kertas bisa berbentuk standar atau datar sesuai dengan pola yang ada di lengan bagian bawah stapler. Pola standar membuat staples yang terlipat di bagian belakang kertas menjadi agak melengkung. Sedangkan pola datar membuat staples terlipat dengan rata, sehingga tumpukan kertas yang sudah dijilid bisa terlihat lebih rapi.

Pembuka staples adalah alat sederhana yang digunakan untuk membuka staples yang tertanam di dalam kertas. Alat ini berbentuk seperti kait ganda yang menarik bagian staples yang terlipat dan meluruskannya.

Stapler pemaku

Stapler bisa digunakan memaku poster atau kertas tebal di dinding atau papan pengumuman. Stapler jenis ini sering disebut Tacker. Sebagian stapler kantor memiliki lengan bagian bawah yang bisa dilipat keluar, sehingga lengan stapler bagian atas bisa dipakai untuk memaku. Pekerja konstruksi menggunakan stapler khusus yang disebut pistol staples (staple gun) untuk memaku permadani, kayu lapis, dan sebagainya.

Stapler penjilid majalah

Stapler penjilid majalah mempunyai lengan bagian bawah yang tetap dan lengan bagian atas yang bisa digeser-geserkan. Lembaran kertas yang hendak dijilid menjadi majalah atau brosur harus dijilid di lipatan bagian tengah yang tidak bisa dicapai stapler biasa.

Stapler listrik

Stapler berdaya listrik sering digunakan di kantor yang berhubungan dengan penjilidan, penerbitan, dan pengemasan. Penjilidan kertas bisa dilakukan secara cepat dan akurat dengan stapler otomatis. Mesin fotokopi model mutakhir yang dilengkapi penjilid otomatis bisa mengeluarkan salinan yang sudah dijilid dengan stapler secara otomatis.

Cara pemakaian

  1. Buka stapler. Sebagian besar alat memiliki model top load. Untuk membuka alat tersebut, pegang bagian dasar alat, lalu tarik bagian atasnya sampai terbuka penuh dan penampung staples terlihat. Adapun stapler model back load biasanya memiliki tombol di bagian belakang. Untuk membukanya, tekan tombol tersebut sampai penampung staples sedikit. Setelah itu, tarik wadah sampai benar-benar keluar.
  2. Masukkan isi staples. Masukkan staples yang direkomendasikan dengan mengarahkan bagian yang runcing ke dasar wadahnya. Untuk menutup stapler model top load, cukup tekan bagian atas stapler ke bawah sampai terpasang kuat ke tempatnya. Untuk model back load, tekan penampung staples ke dalam untuk menutupnya.
  3. Kumpulkan 20 lembar kertas. Ini adalah jumlah rata-rata kertas yang bisa disatukan dengan stapler manual dan elektrik, tetapi stapler besar bisa menyatukan hingga lebih dari 100 lembar kertas. Pastikan kertas menghadap ke arah yang sama dan berada dalam urutan yang benar sebelum menyatukannya.
  4. Posisikan bagian pojok kiri atas dari tumpukan kertas di mulut stapler. Staples akan keluar dari celah pelontar stapler (terletak di bagian penampung staples paling ujung). Jadi, letakkan bagian yang ingin disatukan di bawah celah tersebut. Jika kalian memakai stapler elektrik, staples akan langsung keluar. Namun, apabila stapler elektrik tidak menembak kokot secara langsung, tekan kertas ke belakang dan pastikan alat tersebut sudah dicolokkan. Kalian selanjutnya akan mendengar stapler elektrik berbunyi “klik” saat kertas disatukan.

Perbedaan dengan staples

Salah satu fenomena yang membingungkan mengenai istilah dalam dunia percetakan adalah kata “staples” dan “stapler”. Keduanya terdengar sama, tetapi sebenarnya merupakan benda yang berbeda. Dikarenakan memiliki tatanan huruf yang hampir sama, masyarakat sering menganggap keduanya adalah benda yang sama.

Lalu apakah yang dimaksud dengan staples dan stapler? Apakah ada perbedaan di antara keduanya, atau memang merupakan istilah yang sama untuk satu jenis benda saja?

Perlu diperhatikan pula jika besar dan tebal staples juga memengaruhi kekuatannya untuk menggabungkan media. Sebagai patokan, sebuah staples dikatakan mampu merekatkan kumpulan media dengan baik jika panjang kedua ujungnya melebihi tebal media. Namun, jika ujungnya tidak terlihat terlipat, disarankan untuk mencari staples dengan ukuran yang lebih besar dan tebal, supaya penggabungan media bisa merekat dengan kuat dan maksimal.

Staples, kokot, atau isi staples adalah sebuah pengencang dua arah, biasanya terbuat dari metal dan berbentuk seperti “U” yang digunakan untuk menyatukan dua atau beberapa material. Adapun staples yang berukuran besar bisa digunakan bersama dengan palu atau staple gun untuk menyatukan atap, kayu, kardus dan kegunaan kelas berat lain.

Staples yang lebih kecil biasanya dipasangkan dengan stapler untuk menyatukan lembaran-lembaran kertas. Tidak seperti klip atau penjepit kertas, kertas yang disatukan dengan staples lebih kuat dan permanen.

Ivan Lanin (aktivis yang menganjurkan penggunaan bahasa Indonesia baku) menjelaskan jika stapler adalah alat untuk menjepit kertas dengan staples. Alat ini kadang disebut hekter (dari bahasa Belanda haakje), jekrekan, ceklekan, atau pengokot. Adapun staples adalah potongan logam berbentuk “U” untuk menjepit kertas; pengisi stapler; kokot pemaut.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui pranala berikut.

Jika staples merupakan isi stapler, pengertian paling sederhana atas stapler adalah alat yang digunakan untuk menyimpan staples. Secara lengkap, pengertian staples adalah alat atau mesin yang merekatkan isi staples ke media yang diinginkan, seperti kertas dan berfungsi menyatukan kumpulan media tersebut dengan cara memasukkan staples yang terlipat di sisi bawah media.

Nah, sekarang berarti sudah jelas ya untuk perbedaan staples dan stapler. Stapler adalah alat yang digunakan untuk membantu memasukkan isi staples dan menggabungkan media, sedangkan staples adalah isi yang berada di dalam stapler, berupa potongan metal kecil dan ramping.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ "What is the most interesting word in Bahasa Indonesia that few people know?". Diakses tanggal 21-10-2017. 
  2. ^ "The History of the Stapler". Diakses tanggal 2006-03-10. 
  3. ^ "Antique Staplers & Other Paper Fasteners". Diakses tanggal 2006-03-10. 

Pranala luar