Raya and the Last Dragon
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Raya dan Naga Terakhir adalah film laga-petualangan fantasi animasi komputer Amerika Serikat tahun 2021 yang disutradarai Don Hall dan Carlos López Estrada serta diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios. Naskah film ini ditulis Qui Nguyen dan Adele Lim. Film ini terilhami oleh kebudayaan tradisional Asia Tenggara. Pengisi suara film ini terdiri dari Kelly Marie Tran, Awkwafina, Izaac Wang, Gemma Chan, Daniel Dae Kim, Benedict Wong, dan Sandra Oh. Alur film ini ialah seorang putri pendekar yang mencari naga terakhir menurut dongeng, dengan harapan untuk mengembalikan permata naga yang akan mengusir roh-roh jahat yang dikenal sebagai Druun dari tanah Kumandra.
Raya dan Naga Terakhir | |
---|---|
Sutradara | |
Produser | |
Skenario | |
Pemeran |
|
Perusahaan produksi | |
Distributor | Walt Disney Studios Motion Pictures |
Tanggal rilis |
|
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $100 Juta+ |
Pendapatan kotor | $130.3 juta |
Walt Disney Studios Motion Pictures menayangkan Raya and the Last Dragon di bioskop Indonesia pada 3 Maret 2021 dan Amerika Serikat pada 5 Maret 2021 dalam format 2D, 3D, Dolby Cinema, dan IMAX. Film ini tersedia secara serentak di Disney+ Premier Access imbas efek pandemi COVID-19 terhadap bioskop. Pada Juli 2021, tak lama setelah akses premiumnya berjalan, film ini menjadi judul aliran yang paling banyak ditonton kedua di belakang Lucifer musim kelima dari Netflix.
Hingga Agustus 2021[update], film ini meraup $122 juta di seluruh dunia dan mendapat ulasan yang sebagian besar positif dari para pengkritik, yang memuji animasi, visual, rangkaian laga, skor musik, pengisian suara, cerita, dan pesan. Bagaimanapun juga, film ini menuai kritik karena tidak mewakili aktor Asia Tenggara sebagai pengisi suaranya.
Alur
Tanah Kumandra yang bagaikan surga terusik oleh Druun, roh jahat yang mengubah manusia dan naga menjadi batu. Naga terakhir yang perkasa Sisu, melawan sekuat tenaga dengan mengubah sihirnya menjadi permata dan mengusir Druun sehingga menghidupkan kembali penduduk Kumandra tetapi anehnya tidak termasuk naga. Permata Sisu menjadi rebutan karena dianggap memberikan kesuburan, kemakmuran, serta senjata bagi suku yang memegangnya. Perebutan kekuasaan untuk mendapatkan permata tersebut membuat penduduk Kumandra terpecah menjadi lima suku. Yaitu: suku Taring, Jantung, Punggung, Cakar, dan Ekor, yang dinamai karena penempatan mereka di sepanjang sungai berbentuk naga.[1]
500 kemudian, Ketua Benja dari suku Jantung, yang tetap menjadi pemilik dan penjaga permata naga, melatih putrinya, Raya, untuk ikut melindungi permata itu. Meyakini Kumandra dapat dipersatukan kembali, Benja mengadakan pesta pertemuan kepemimpinan kelima suku sebagai bentuk perdamaian. Selama pesta, Raya berteman dengan Namaari, putri Ketua Virana dari suku Taring, yang memberi Raya sebuah liontin berbentuk naga dan menceritakan kepadanya tentang sebuah legenda yang mengatakan bahwa naga terakhir Sisu, masih ada di ujung sungai dan dapat dipanggil. Percaya dengan Namaari, Raya menunjukkan lokasi permata itu padanya. Namaari mengkhianati Raya sebagai dari bagian perencanaan suku Taring untuk mencuri permatanya. Sadar dengan penyerangan permatanya, Benja dan suku-suku lain datang memperebutkan permata lagi, karena itu permatanya pecah menjadi lima bagian dalam perkelahian. Anggota masing-masing suku mencuri sepotong permata, dan Druun kembali bangun, menyebar ke seluruh negeri. Mengamati keengganan Druun terhadap air, Benja menyelamatkan Raya dengan melemparkannya ke sungai sebelum dia menjadi batu.
Selama enam tahun berikutnya, Raya melakukan perjalanan melintasi sungai-sungai Kumandra mencari Sisu agar Ia membuat permata lain dan mengusir Druun sekali lagi. Dia berhasil memanggil Sisu di sebuah kapal karam di ujung sungai negeri Ekor; Sisu mengakui bahwa dia tidak menciptakan permata itu, tetapi menggunakannya atas kepercayaan keempat saudara kandungnya, yang masing-masing menyumbangkan sihir mereka membuat permata itu. Dengan sedikit ragu, Raya akhirnya memutuskan untuk mengambil kembali empat keping permata yang dicuri, untuk dipasang kembali dan digunakan untuk melawan Druun.
Raya dan Sisu melakukan perjalanan melalui negeri Ekor, Cakar, dan Punggung, mendapatkan kembali potongan-potongan permata dan menemukan teman baru; pemilik pengusaha restoran muda Boun, penipu balita bernama Noi, Ongis-ongis, dan prajurit Tong. Semuanya telah kehilangan orang-orang terkasih karena Druun. Raya, tidak sepenuhnya mempercayai teman barunya, bersikeras Sisu tetap menyamar sebagai manusia dari kekuatan saudarinya tapi akhirnya Sisu mengungkapkan dirinya untuk menyelamatkan Raya dari Namaari di Spine. Namaari mengejar Raya, berharap mendapatkan pecahan-pecahan permata tersebut untuk suku Taring.
Saat berada di negeri Taring, Sisu membujuk Raya untuk mencoba bersekutu dengan Namaari daripada mencuri permata yang terakhir. Sebagai tanda kepercayaan, Raya mengembalikan liontin yang diberikan Namaari bertahun-tahun yang lalu. Namaari, terbelah antara tanggung-jawabnya kepada suku atau keinginannya untuk membantu mengalahkan Druun, mengancam mereka dengan busur silang. Sisu mencoba menenangkan Namaari, tetapi Raya karena khawatir Namaari menembakan panah pada Sisu, tak sengaja menyerang dengan pedangnya, menyebabkan Namaari kaget, melepas tembakan, dan membunuh Sisu.
Kematian Sisu menyebabkan air menghilang dari saluran pelindung negeri Taring, akhirnya memungkinkan Druun menguasai wilayah tersebut. Raya dengan penuh kemarahan mengejar Namaari, yang dia temukan pada saat berduka karena Ketua Virana yang menjadi batu. Raya dan Namaari bertarung sementara yang lain menggunakan kepingan-kepingan permata untuk mengevakuasi penduduk Taring. Raya mengalahkan dan bersiap untuk membunuh Namaari, tetapi berhenti setelah menyadari perannya sendiri dalam kematian Sisu karena ketidakmampuannya untuk mempercayai orang lain. Raya dan Namaari pergi untuk membantu yang lain. Druun semakin bertambah dan mengancam kelompoknya, Raya ingat bagaimana kepercayaan memungkinkan Sisu untuk menyelamatkan dunia. Dia mendesak yang lain untuk bersatu dan memasang kembali permata yang mulai redup, menunjukkan keyakinannya pada Namaari dengan menyerahkan potongan permatanya dan membiarkan Druun mengambil jiwanya dan menjadi batu. Sisanya hanya mengikuti dan Namaari memasang kembali permata agar menjadi utuh sebelum Druun membuatnya jadi batu juga. Permata naga dipasang kembali dan Druun dikalahkan. Semua korban Druun, termasuk naga, yang tidak bisa dibangkitian Sisu dulu, hidup kembali. Kelompok itu bersatu kembali dengan orang-orang terkasih mereka yang hilang, termasuk Raya dan ayahnya. Raya mengabulkan permintaan ayahnya untuk semua suku-suku damai berkumpul di negeri Jantung untuk bersatu kembali sebagai Kumandra.
Pengisi suara
- Kelly Marie Tran sebagai Raya,[2] prajurit putri Kepala Suku Jantung yang garang dan pemberani yang telah dilatih untuk menjadi Penjaga Permata Naga. Untuk memulihkan kedamaian Kumandra, dia memulai pencarian naga terakhir. [1]
- Awkwafina sebagai Sisu,[3] naga terakhir yang pernah ada. Ia memiliki kepribadian yang konyol dan agak tidak percaya diri, tetapi dia juga berani, baik hati, dan bijaksana. [4]
- Izaac Wang sebagai Boun,[5] seorang pengusaha muda karismatik berusia 10 tahun yang berasal dari suku Ekor dan kehilangan keluarganya karena Druun. [6]
- Gemma Chan sebagai Namaari, prajurit putri Kepala Suku Taring dan saingan kelompok Raya. [7]
- Daniel Dae Kim sebagai Kepala Suku Benja, Ayah Raya dan pemimpin suku Jantung. [10]
- Benedict Wong sebagai Tong, prajurit yang tangguh, tinggi besar, dan baik hati dari suku Punggung yang kehilangan keluarga dan sesama penduduk desa karena Druun. [10]
- Sandra Oh sebagai Virana, ibu Namaari dan Kepala Suku Taring.[9]
- Thalia Tran sebagai Noi, balita penipu dari suku Cakar yang kehilangan ibunya karena Druun. [10]
- Lucille Soong sebagai Dang Hu, Kepala Suku Cakar.[11]
- Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk, sahabat Raya dan tunggangan terpercaya yang merupakan campuran pill bug, trenggiling, dan anjing pug. [11]
Tambahan, Dichen Lachman pengisi suara Jenderal Atittaya dari suku Taring dan seorang pejuang dari suku Punggung; Patti Harrison mengisi suara Kepala Suku Ekor ;[12] Jon Park pengisi suara Chai, seorang pria bunga; Sung Kang pengisi suara Dang Hai, mantan Kepala Suku Cakar ; Sierra Katow mengisi suara baik pedagang suku Cakar dan petugas suku Taring ; Ross Butler pengisi suara Kepala Suku Punggung; François Chau mengisi suara Wahn; Gordon Ip dan Paul Yen sebagai pengisi-pengisi suara pedagang suku Cakar .[10][13]
Produksi
Pengembangan
Pada Oktober 2018, Deadline Hollywood melaporkan Disney sedang mengembangkan film animasi fantasi. Disney mengungkapkan bahwa film ini akan ditulis oleh Adele Lim dan diproduseri oleh Osnat Shurer dengan debut penyutradaraan tambahan oleh Paul Briggs dan Dean Wellins, yang sebagian besar dari mereka telah terlibat dalam film Disney lainnya termasuk Frozen (2013), Moana (2016), dan Zootopia (2016). Film ini tidak diberi judul pada saat itu sebagai bagian dari kerahasiaan pengembangan yang lebih besar dalam garis waktu dan watak, tetapi rincian pekerjaannya mengisyaratkan film ini akan melibatkan protagonis wanita berdarah Asia.[14] Pada Agustus 2019, Disney resmi mengumumkan film ini semasa panel presentasi D23 Expo Walt Disney Animation Studios. Disney juga mengumumkan Cassie Steele akan berperan sebagai Raya dan Awkwafina akan berperan sebagai Sisu.[15][16]
Pada August 2020, Disney mengganti sejumlah anggota kru. Don Hall, sutradara Winnie the Pooh (2011) dan Big Hero 6 (2014), serta Carlos López Estrada, yang telah bergabung di Disney Animation pada tahun 2019, took over as directors at an unexpected invitation upon impressed by his directorial work on comedy-drama film Blindspotting (2018). Briggs joined John Ripa as one of the screenwriters, having been demoted from his initial position as co-director.[17] In addition, Qui Nguyen joined Lim as co-writer and Peter Del Vecho joined Shurer as producer.[18][19][20] Steele was also replaced by Kelly Marie Tran due to changes in characters and plot. Shurer said the cast must embody the same spirits as the character and that Tran was better suited for the role.[21]
According to Hall, Disney recast the role because Raya was originally a "stoic loner" but the team began to infuse her with elements of "levity" and "swagger" similar to the character of Star-Lord in Marvel's Guardians of the Galaxy (2014).[22] The Hollywood Reporter said Tran was selected for her "lightness and buoyancy, but also badassery".[22] Tran had to learn to trust the production team because she had unsuccessfully auditioned for the role of Raya. By January 2020, when Tran replaced Steele as Raya, she was aware Disney Animation had already rejected her and replaced another female actor.[23]
Disney's casting choices on Raya and the Last Dragon were kept secret from the cast members; Disney hired each of them separately and had them record their lines individually. The cast, however, accidentally discovered each other's involvement before Disney officially revealed the cast list.[24]
The film is set in a fantasy land called Kumandra, inspired by the Southeast Asian cultures of Brunei, Singapore, Laos, Thailand, Timor-Leste, Cambodia, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Indonesia, and the Philippines.[25] To do background research, the filmmakers and production team traveled to Thailand, Vietnam, Cambodia, Indonesia, the Philippines, and Laos.[26] The filmmakers formed the Southeast Asia Story Trust, a collective of cultural consultants for the film which included Dr. Steve Arounsack, an associate professor of Lao Anthropology at California State University, Stanislaus.[27] Thai artist Fawn Veerasunthorn served as the head of story for the film.[28]
To choose the protagonist's name, the filmmakers reviewed dozens of suggestions recommended by experts from Disney's Southeast Asia Story Trust. Screenwriter Adele Lim had an emotional reaction when she first heard the name "Raya", which means "celebration" in Malay.[27] To prevent further spread of the SARS CoV-2 virus during the COVID-19 pandemic, the filmmakers practiced social distancing, working from home using digital communication software such as Zoom.[29]
Pemeranan
Pada 2 Agustus 2019, selama D23 Expo , Awkwafina dan Cassie Steele diumumkan masing-masing akan berperan dalam film sebagai Sisu dan Raya. [16] Pada 27 Agustus 2020, terungkap bahwa Steele telah meninggalkan proyek, dengan Kelly Marie Tran mengisi suara Raya sebagai gantinya. [20] Pada 26 Januari 2021 diumumkan bahwa Gemma Chan , Daniel Dae Kim , Sandra Oh , Benedict Wong , Izaac Wang, Thalia Tran, Alan Tudyk , Lucille Soong , Patti Harrison , dan Ross Butler semuanya memiliki bagian dalam film tersebut.[30]
Animasi
Film ini berlatarkan negeri fantasi fiksi bernama Kumandra, yang terinspirasi oleh budaya Asia Tenggara dari Indonesia , Thailand , Kamboja , Vietnam , Myanmar , Malaysia , Laos , dan Filipina . [31][32][33] Untuk melakukan penelitian, pembuat film dan tim produksi melakukan perjalanan ke semua negara yang disebutkan di atas, kecuali Myanmar dan Malaysia. [34][35][36][37]
Musik
James Newton Howard akan menyusun skor untuk Raya dan Naga Terakhir .[38] Film ini menandai keempat kalinya dia mencetak film animasi oleh Walt Disney Animation Studios , yang sebelumnya mengarang untuk Dinosaur , Atlantis: The Lost Empire , dan Treasure Planet. Jhené Aiko menulis dan menampilkan lagu untuk kredit akhir, berjudul "Lead the Way".[39] Di Indonesia, lagu ini dinyanyikan oleh Via Vallen dalam Bahasa Indonesia yang berjudul "Kita Bisa".[40]
Penayangan
Film Raya and the Last Dragon awalnya dijadwalkan akan ditayangkan pada 25 November 2020 di Amerika Serikat.[41] Namun, dengan adanya pandemi COVID-19 dan banyaknya film yang dijadwalkan ulang pada akhir tahun 2020 maka Walt Disney Pictures menunda penayangannya hingga 12 Maret 2021.[42]
Rujukan
- ^ a b Loayza, Beatrice (March 4, 2021). "'Raya and the Last Dragon' Review: Fool Me Once". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Saad, Nardine (August 27, 2021). "Kelly Marie Tran lands lead role in Disney's animated 'Raya and the Last Dragon'". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 28, 2020. Diakses tanggal June 8, 2020.
- ^ Alexander, Bryan (March 2, 2021). "'We got a tent in the living room!' How Awkwafina recorded her 'Last Dragon' during the pandemic". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 18, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Clark, Nicole (March 1, 2021). "Raya and the Last Dragon: Bringing Sisu the Water Dragon to Life". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Yang, Rachel (January 8, 2021). "Raya and the Last Dragon reveals first image of action scene in land of Talon". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 10, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Wasserman, Ben (February 23, 2021). "Raya and the Last Dragon Shares a New Look Ahead of Premiere". Comic Book Resources. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ O'Sullivan, Michael (March 2, 2021). "Disney's 'Raya and the Last Dragon' dazzles and delights the senses". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 8, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Renfro, Kim (March 5, 2021). "See what the cast of Disney's new animated movie 'Raya and the Last Dragon' looks like in real life". Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 8, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ a b Renfro, Kim (March 5, 2021). "See what the cast of Disney's new animated movie 'Raya and the Last Dragon' looks like in real life". Yahoo! News. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 10, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ a b c d Yang, Rachel (January 26, 2021). "Watch Awkwafina's Sisu in action in new Raya and the Last Dragon trailer". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 10, 2021. Diakses tanggal January 26, 2021.
- ^ a b Ashton, Will (March 5, 2021). "Raya And The Last Dragon Voice Cast: Who's Voicing Each Character". CinemaBlend. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 10, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Kim, Michelle (March 8, 2021). "Patti Harrison Is the First Known Trans Actor Cast in a Disney Animated Movie". Them. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 29, 2021.
- ^ "Walt Disney Animation Debuts a Special Look at 'Raya and the Last Dragon'". The Walt Disney Company. February 28, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 5, 2021. Diakses tanggal February 21, 2021.
- ^ Wiseman, Andreas (October 9, 2018). "Disney Sets 'Crazy Rich Asians' Scribe Adele Lim & 'Moana' Producer Osnat Shurer For Animated Pic". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 11, 2021. Diakses tanggal December 23, 2019.
- ^ Scott, Ryan (August 24, 2019). "Disney Animation Announces Raya and the Last Dragon at D23". MovieWeb. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 25, 2019. Diakses tanggal July 6, 2021.
- ^ a b Sun, Rebecca (March 3, 2021). "The Resurrection of Kelly Marie Tran: On Surviving 'Star Wars' Bullying, the Pressures of Representation, and 'Raya and the Last Dragon'". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 5, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Thomas, Millicent (August 28, 2020). "Disney changes Raya and the Last Dragon directors, writer, and leading actress". GamesRadar+. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 25, 2020. Diakses tanggal July 6, 2021.
- ^ Yang, Rachel (August 27, 2020). "Get a first look at Disney's Raya and the Last Dragon starring Kelly Marie Tran". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 5, 2021. Diakses tanggal August 27, 2020.
- ^ Burt, Kayti (March 2, 2021). "How Blindspotting Led Carlos López Estrada to Raya and the Last Dragon". Den of Geek. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2021. Diakses tanggal July 6, 2021.
- ^ a b Rubin, Rebecca (August 27, 2020). "Disney's 'Raya and the Last Dragon' Recasts Kelly Marie Tran as Lead". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2021. Diakses tanggal June 8, 2021.
- ^ Libbey, Dirk (January 26, 2021). "Why Kelly Marie Tran Replaced The Original Raya And The Last Dragon Voice Actress". CinemaBlend. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 6, 2021. Diakses tanggal February 6, 2021.
- ^ a b Sun, Rebecca (March 3, 2021). "The Resurrection of Kelly Marie Tran: On Surviving 'Star Wars' Bullying, the Pressures of Representation, and 'Raya and the Last Dragon'". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 20, 2021. Diakses tanggal March 5, 2021.
- ^ Robinson, Joanna (March 3, 2021). "Kelly Marie Tran on the Empowering Anger of Raya and the Last Dragon". Vanity Fair. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 21, 2021.
- ^ Yang, Rachel (March 5, 2021). "Daniel Dae Kim, Awkwafina on 'secrecy' behind Raya and the Last Dragon casting, resemblance to their characters". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2021. Diakses tanggal June 16, 2021.
- ^ Rachel, Yang (August 27, 2020). "Get a first look at Disney's Raya and the Last Dragon starring Kelly Marie Tran". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 5, 2021.
- ^ "Raya and the Last Dragon: Lands of Kumandra inspired by Southeast Asian cultures". Devdiscourse. January 20, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 20, 2021. Diakses tanggal July 5, 2021.
- ^ a b Clark, Nicole (February 4, 2021). "Raya and the Last Dragon: Creating Disney's First Southeast Asian-Centered Movie". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 21, 2021. Diakses tanggal February 6, 2021.
- ^ Hullender, Tatiana (January 27, 2021). "Fawn Veerasunthorn Interview: Raya and the Last Dragon". Screen Rant. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 31, 2021. Diakses tanggal February 6, 2021.
- ^ Tuttle, Brittani (March 5, 2021). "Cast and crew of 'Raya and the Last Dragon' talk about the challenges of making a movie from home". Attractions Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2021. Diakses tanggal July 2, 2021.
- ^ January 26, Skyler Shuler on; 2021 (2021-01-26). "New Poster and Trailer For 'Raya and the Last Dragon' Released". The DisInsider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-26.
- ^ "Get a first look at Disney's Raya and the Last Dragon starring Kelly Marie Tran". Entertainment Weekly (dalam bahasa Inggris). 2020-08-27.
- ^ "Everything We Learned About Disney's Upcoming Movies: Frozen 2, Cruella, Pixar's Soul, and More". io9 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-26.
- ^ "D23: Disney Animation Reveals Raya and the Last Dragon". ComingSoon.net (dalam bahasa Inggris). 2019-08-24. Diakses tanggal 2020-07-26.
- ^ Hughes, Brad (August 4, 2019). "New Disney Animated Film Announced – Raya and the Last Dragon (Full Details)". Inside the Magic. Diakses tanggal July 23, 2020.
- ^ Sirani, Jordan (August 26, 2019). "Raya and the Last Dragon: New Walt Disney Animation Studios Movie Announced at D23". IGN. Diakses tanggal July 24, 2020.
- ^ "D23 EXPO: THE ART OF DISNEY STORYTELLING (COMPLETE PANEL) - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ "Watch: 'Raya and the Last Dragon' is a melting pot of Southeast Asian culture". Speed Magazine. October 23, 2020. Diakses tanggal October 23, 2020.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamafilmmusicreporter
- ^ ‘Raya and the Last Dragon’ Sneak Peek Features Original Song by Jhené Aiko
- ^ "Disney Indonesia berkolaborasi dengan Via Vallen untuk menyanyikan lagu "Kita Bisa" dari soundtrack Raya and The Last Dragon".
- ^ Radulovic, Petrana (24 Agustus 2019). "Disney announces Raya and the Last Dragon as next animated film". Polygon. Diakses tanggal August 24, 2019.
- ^ Fuster, Jeremy (April 13, 2020). "Disney Moves 'Soul,' 'Raya and the Last Dragon' Release Dates". TheWrap. Diakses tanggal 13 April 2020.
Pranala luar
- Raya and the Last Dragon di IMDb (dalam bahasa Inggris)