Wilmar International

Wilmar International Limited[1] adalah grup perusahaan agribisnis Singapura yang didirikan tahun 1991 oleh pengusaha Singapura dan pengusaha kelahiran Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terdaftar terbesar menurut kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura.[2] Wilmar merupakan perusahaan holding investasi yang menyediakan jasa manajemen untuk lebih dari 400 anak perusahaannya.[3] Perusahaan ini menempati peringkat 252 dalam daftar Fortune Global 500 pada tahun 2015.[4]

Wilmar International
Terbuka
Kode emitenSGX: F34
Merah Muda OTC: WLMIY
IndustriPemrosesan makanan
Didirikan1991
Kantor pusatSingapura
Tokoh kunci
Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus, Ketua
ProdukMinyak sawit, makanan berprotein, minyak masakan konsumsi, gula, bahan kimia khusus, biodiesel
PendapatanKenaikan $43,09 miliar USD (2014)
Kenaikan $1,16 miliar USD (2014)
Total asetKenaikan $43,56 miliar USD (2014)
Total ekuitasKenaikan $30,31 miliar USD (Maret 2010)
Karyawan
92.000
Situs webwww.wilmar-international.com

Aktivitas Wilmar meliputi perkebunan kelapa sawit, penyulingan minyak masakan, penggilingan biji minyak, pemrosesan dan pengepakan minyak masakan konsumsi, lemak, oleokimia, dan biodiesel, serta pemrosesan dan pengepakan gandum. Wilmar memiliki lebih dari 450 pabrik dan jaringan distribusi di seluruh Tiongkok, India, Indonesia, dan 50 negara lainnya. Grup perusahaan ini memiliki kurang lebih 92.000 karyawan dari berbagai negara.

Sektor pemrosesan dan pengepakan Wilmar mencakup produk minyak sawit dan laurat; pemrosesan, penyulingan, dan penggilingan minyak sawit; dan pemrosesan dan penyulingan minyak masakan, biji minyak, gandum, dan kacang kedelai. Sektor produk konsumsinya mencakup pabrik botol minyak di Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. Sektor perkebunan dan penggilingan sawitnya mencakup pembiakan dan penggilingan kelapa sawit. Sektor lainnya meliputi manufaktur dan distribusi pupuk dan jasa sewa kapal.

Wilmar dikritik karena mempekerjakan tenaga kerja anak-anak, kerja paksa, dan kondisi pekerjaan yang tidak memenuhi standar keamanan di perkebunannya, menurut laporan Amnesty International pada 30 November 2016.[5]

Perusahaan ini juga telah diberitakan mengenai praktik-praktik kerja yang merusak lingkungan, pemindahan paksa populasi rakyat miskin, dan tindakan-tindakan tidak etis lainnya di Uganda, menurut laporan The Guardian (2016)[6], dan di Indonesia, menurut laporan Friends of the Earth Netherlands (2007)[7] dan WWF (2014)[8].

Sejarah


Kontroversi


Referensi

  1. ^ "WILMAR INTERNATIONAL LTD (WIL:Singapore Exchange): Company Description - Businessweek". investing.businessweek.com. Diakses tanggal 30 May 2016. 
  2. ^ "Wilmar's Harvest". Forbes.com. 9 August 2010. 
  3. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-26. Diakses tanggal 2016-09-11. 
  4. ^ "Wilmar International (WLMIY) Stock Price, Financials and News | Global 500". fortune.com. Diakses tanggal 30 May 2016. 
  5. ^ "Human rights abuses in your shopping basket". www.amnesty.org. 30 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2022. 
  6. ^ FOEI. "Palm oil landgrab in Uganda: Wilmar International's violations in Kalangala Island" (PDF). Libcloud.s3.amazonaws.com. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 26 February 2016. 
  7. ^ "World's biggest palm oil trader shamed | Friends of the Earth Europe | Company involved in forest fires, deforestation and illegal activities". foeeurope.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2022. Diakses tanggal 30 May 2016. 
  8. ^ "REPORT: Palming off a National Park: Tracking Illegal Palm Oil Fruit in Riau, Sumatra". World Wildlife Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 31, 2014. Diakses tanggal 31 December 2014. 

Pranala luar