Jean Anouilh
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Jean Marie Lucien Pierre Anouilh (23 Juni 1910–3 Oktober 1987) adalah seorang penulis naskah drama asal Prancis yang berkarier selama lima dasawarsa. Meski karyanya bervariasi dari high drama hingga absurdist farce, Anouilh paling dikenal dengan dramanya pada tahun 1944 berjudul Antigone, sebuah adaptasi drama klasik Sophocles, yang dianggap serangan atas pemerintahan Vichy di bawah pimpinan Marshal Pétain. Drama-dramanya memiliki plot yang tertata rapi dan dialog yang mengesankan, tidak seberapa eksperimental jika dibandingkan dengan karya-karya kolega semasanya. Sebagai salah satu penulis Prancis paling produktif setelah Perang Dunia II, Anouilh menulis kebanyakan karyanya dengan tema mempertahankan integritas di dalam dunia yang penuh dengan kompromi moral.
Jean Anouilh | |
---|---|
Pekerjaan | Penulis naskah drama |
Kebangsaan | Prancis |
Karya terkenal | The Lark; Becket; Traveler without Luggage; Antigone; Mademoiselle Colombe "The Lark" |
Penghargaan | Prix mondial Cino Del Duca |
Pasangan | Monelle Valentin (m. 1931) Nicole Lançon (1953-1987) |
Kehidupan dan karier
Kehidupan awal
Anouilh lahir di Cérisole, sebuah desa kecil di pinggiran Bordeaux, dan adalah keturunan Basque. Ayahnya, François Anouilh, adalah seorang penjahit, dan Anouilh menegaskan bahwa ia mewarisi kebanggaan ayahnya akan keterampilan yang penuh ketelitian. Ia mungkin mewarisi bakat seni ibunya, Marie-Magdeleine, seorang pemain biola yang mencari tambahan atas pendapatan keluarga yang pas-pasan dengan bermain musik selama musim panas di orkestra kasino di pantai resor Arcachon di dekat rumah mereka. Marie-Magdeleine bekerja di giliran malam pada orkestra di aula musik dan kadang mengiringi presentasi panggung, sehingga memberikan Anouilh banyak kesempatan untuk menyerap pertunjukan drama dari belakang panggung. Ia sering menghadiri latihan dan meminta para pengarang resmi di sana untuk mengizinkannya membaca naskah hingga waktu tidur. Ia kali pertama mencoba menulis drama di sini pada usia 12 tahun, walau karya-karya awalnya tidak bertahan lama.
Pada 1918 keluarganya pindah ke Paris, dan Anouilh menempuh pendidikan menengah di Lycée Chaptal di sana. Jean-Louis Barrault, yang di kemudian hari menjadi seorang sutradara besar Prancis, adalah juga seorang siswa di sekolah itu. Barrault mengenang Anouilh sebagai tokoh yang serius dan agak pesolek yang hampir tidak memperhatikan seorang anak laki-laki yang sekitar dua tahun lebih muda darinya. Anouilh diterima di fakultas hukum di Sorbonne. Namun, karena tak mampu membiayai hidupnya, ia berhenti kuliah setelah hanya 18 bulan dan bekerja sebagai penulis wara di perusahaan iklan Publicité Damour. Ia menyukai pekerjaan itu, dan mengatakan lebih dari sekali tentang pelajaran dalam nilai-nilai klasik keringkasan dan ketepatan bahasa yang dipelajarinya ketika membuat draf naskah iklan.
Anouilh masih terus mengalami masalah keuangan setelah ia dipanggil untuk wajib militer pada 1929. Dengan hanya bermodalkan gaji wajib militer yang kecil, Anouilh menikahi aktris Monelle Valentin pada 1931. Meski Valentin membintangi banyak drama suaminya, putri Anouilh, Caroline (dari pernikahan keduanya), mengatakan bahwa pernikahan itu tidak bahagia. Putri bungsu Anouilh, Colombe, bahkan mengatakan bahwa ayahnya dan Valentin tak pernah menikah secara resmi. Valentin diduga memiliki banyak perselingkuhan, yang membuat Anouilh sangat terluka dan menderita. Ketidaksetiaan Valentin sangat membebaninya karena Anouilh tidak yakin akan asal-usulnya sendiri. Menurut Caroline, ayahnya telah mengetahui bahwa ibunya memiliki kekasih di teater di Arcachon, yang sejatinya adalah ayah kandungnya. Walaupun demikian, Anouilh dan Valentin mendapat seorang putri yang dinamai Catherine, yang mengikuti jejak pasangan itu dalam berkarya di teater sejak usia dini. Keluarga Anouilh yang semakin berkembang semakin memberatkan keuangannya yang sudah terbatas. Dengan tekad untuk memasuki dunia penulisan secara purnawaktu, ia mulai menulis adegan-adegan lucu untuk film untuk menambah pendapatan mereka.
Pekerjaan teater
Pada usia 25, Anouilh mendapat pekerjaan sebagai sekretaris aktor dan sutradara Prancis, Louis Jouvet, di Comédie des Champs-Elysées. Kendati Jouvet dengan senang hati meminjamkan sebagian dari mebel bekas pertunjukan drama Siegfried karya Jean Giraudoux untuk melengkapi rumahnya yang sederhana, sang sutradara tidak tertarik untuk mendorong upaya Anouilh menekuni penulisan naskah drama. Jouvet mencapai kemasyhuran pada awal tahun 1930-an karena kerja samanya dengan penulis naskah drama Giraudoux. Mereka bersama-sama berusaha untuk mengubah fokus dari suara sutradara yang seperti penulis (yang telah mendominasi panggung Prancis sejak awal abad ke-20) kembali kepada penulis naskah drama dan naskahnya.
Giraudoux adalah sumber inspirasi Anouilh dan, dengan dorongan penulis naskah drama terkemuka itu, Anouilh mulai menulis lagi pada 1929. Sebelum akhir tahun ia mengawali debut di teater dengan Humulus le muet, sebuah proyek kolaborasi dengan Jean Aurenche. Karya ini diikuti dengan proyek-proyek solo perdananya, L'Hermine (The Ermine) pada 1932 dan Mandarine pada 1933. Kedua drama tersebut diproduseri oleh Aurélien Lugné-Poe, seorang aktor dan manajer panggung yang inovatif yang saat itu mengepalai Théâtre de l'Œuvre. Dengan dasar filosofi "kata menciptakan dekorasi," Lugné-Poe membiarkan prosa lirik Anouilh bersinar di depan latar belakang komposisi sederhana garis dan warna yang menciptakan kesatuan antara gaya dan suasana hati.
Kedua drama itu tidak sangat berhasil. L'Hermine berhenti setelah 37 kali pertunjukan dan Mandarine setelah 13 kali. Namun, Anouilh tetap gigih berjuang, dengan meneruskannya dengan serangkaian karya drama, yang terkemuka Y'avait un prisonnier (1935). Karya-karya ini, yang kebanyakan atas kerja sama dengan sutradara eksperimental Rusia, Georges Pitoëff, dianggap menjanjikan meski keuntungan komersial mereka kurang, dan keduanya terus bekerja bersama hingga mereka mencapai kesuksesan pertama mereka pada 1937 dengan Le voyageur sans bagage (Traveller Without Luggage). Dalam tahun-tahun selanjutnya, jarang sekali ada musim di Paris yang tidak menampilkan drama baru Anouilh secara menonjol dan banyak yang juga diekspor ke Inggris dan Amerika. Namun, setelah 1938, kebanyakan karya Anouilh selanjutnya disutradarai oleh desainer pemandangan teater terkemuka di Paris, André Barsacq, yang telah menjadi sutradara Théâtre de l'Atelier setelah Charles Dullin pensiun pada 1940. Barsacq adalah juara bagi Anouilh dan hubungan mereka adalah faktor utama kesuksesan berlanjut Anouilh setelah perang.
Penulis naskah drama
Pada 1940-an, Anouilh beralih dari kisah-kisah kontemporer ke topik-topik yang lebih bersifat mitos, klasik dan historis. Dengan protagonis yang menegaskan kemerdekaan mereka dari masa lalu yang telah ditakdirkan, tema-tema selama masa ini lebih erat kaitannya dengan hal-hal eksistensial dari penulis-penulis seperti Jean-Paul Sartre dan Albert Camus. Drama paling terkenal dalam kelompok ini adalah Antigone, yang "menjadikan Anouilh penulis naskah drama terkemuka, bukan hanya karena kekuasaan yang digunakannya untuk menggambarkan konfrontasi klasik antara Antigone yang tak mau berkompromi dan Creon yang praktis secara politis, namun juga karena penonton teater Prancis selama penjajahan membaca drama itu sebagai perumpamaan politik kontemporer." Drama-drama pascaperangnya berhubungan dengan hal-hal serupa dan termasuk Roméo et Jeannette, Médée (Medea), dan kisah Joan of Arc story karya Anouilh, L'Alouette (The Lark), yang dalam optimisme yang kentara menyaingi kesuksesan komersial Antigone.
Anouilh sendiri mengelompokkan drama-dramanya di masa ini berdasarkan nada dominannya, dengan menerbitkan karya-karya selanjutnya dalam buku kumpulan drama untuk mencerminkan yang dirasakannya "mewakili fase-fase evolusinya dan secara kasar menyerupai perbedaan antara komedi dan tragedi." Pièces noires atau "Drama hitam" adalah tragedi atau drama realistis dan mencakup Antigone, Jézabel, dan La Sauvage (The Restless Heart). Kategori ini secara khas menampilkan "protagonis muda, idealistis, dan tak mau berkompromi yang dapat mempertahankan integritas mereka hanya dengan memilih kematian." Sebaliknya, pièces roses atau "drama merah muda" Anouilh adalah komedi di mana fantasi mendominasi dengan atmosfer yang serupa dengan atmosfer dongeng. Dalam drama-drama ini seperti Le Bal des voleurs (Carnival of Thieves), Le Rendez-vous de Senlis (Dinner with the Family) dan Léocadia (Time Remembered), fokusnya ada pada "beban lingkungan dan terutama masa lalu pada seorang protagonis yang mencari eksistensi yang lebih bahagia dan bebas."
Kebanyakan dari drama Anouilh dari akhir 1940-an dan awal 1950-an menjadi lebih gelap dan secara mencocok kejam dan, tak seperti karya-karyanya yang lebih awal, mulai menampilkan karakter-karakter paruh baya yang tentu memandang hidup secara lebih praktis daripada karakter-karakter pemuda idealistis dalam drama-drama Anouilh sebelumnya. Anouilh membagi karya-karyanya pada masa ini ke dalam pièces brillantes ("drama yang cemerlang") dan pièces grinçantes ("drama yang menyebalkan"). Kelompok pertama meliputi karya-karya seperti L'Invitation au château (Ring Round the Moon) dan Colombe, dan bercirikan latar aristokratik dan olok-olok yang cerdas. Drama-drama yang menyebalkan seperti La Valse des toréadors (Waltz of the Toreadors) dan Le Réactionnaire amoureux (The Fighting Cock) lebih lucu secara sengit, bertukar permainan kata yang cerdas dengan nada keputusasaan yang lebih gelap.
Satu kategori lagi yang dibuat Anouilh adalah pièces costumées-nya ("drama kostum") yang terdiri dari The Lark, La Foire d'Empoigne (Catch as Catch Can), dan Becket, yang sukses di dunia, yang melukiskan martir historis Thomas Becket, Uskup Agung Canterbury yang berusaha mempertahankan gereja dari monarki (dan sahabatnya), Henry II dari Inggris, yang telah menunjuknya untuk menjabat di keuskupan agungnya. Diklasifikasi demikian karena memiliki latar historis "berkostum" yang serupa, karya-karya itu juga harus secara menonjol menampilkan protagonis yang tercerahkan yang mencari "jalan moral di dunia yang penuh dengan korupsi dan manipulasi".
Masa terakhir Anouilh mulai dengan La Grotte (The Cavern), di mana ia berkomentar tentang kemajuannya sendiri sebagai penulis dan seniman teater. Karakter utamanya adalah seorang penulis naskah drama yang menderita kebuntuan dalam menulis yang dalam frustrasinya mengingat eksentrisitas dari Six Characters in Search of an Author karya Pirandello. Karya Anouilh selalu mengandung petunjuk-petunjuk metateatrikalitas, atau ungkapan opini tentang bisnis teater dalam dunia drama, tetapi dalam karya-karya akhirnya struktur-struktur ini menjadi lebih terbangun dengan lebih matang saat ia mulai menulis terutama tentang karakter yang adalah penulis naskah drama atau sutradara teater. Ada pula kaitan yang menonjol, selama masa ini, dari penekanan Anouilh pada teater dan keluarga, dengan menunjukkan hubungan erat yang "lebih dalam dan lebih penting daripada tindakan yang lebih serius dan tradisional dari 'teater' ". Antoine, protagonis yang juga penulis naskah drama dalam Cher Antoine; ou, L'Amour raté (Dear Antoine; or, The Love That Failed), menegaskan bahwa dunia harus memperhatikan pièces secrètes (drama rahasia) ini dan para sarjana peneliti karya-karya Anouilh mengusulkan nama ini, pièces secrètes, untuk mengklasifikasi kumpulan karya di masa terakhirnya."
Karya
- L'Hermine (The Ermine) (1932)
- Mandarine (1933)
- Y avait un prisonnier (There Was a Prisoner) (1935)
- Le voyageur sans bagage (Traveler without Luggage) (1937)
- La sauvage (Restless Heart) (1938)
- Le Bal des Voleurs (Thieves' Carnival) (1938)
- Léocadia (Time Remembered) (1940)
- Eurydice (Point of Departure and Legend of Lovers) (1941)
- Le rendez-vous de Senlis (The Rendezvous at Senlis and Dinner with the Family) (1941)
- Antigone (1942)
- Roméo et Jeannette (Romeo and Jeannette) (1946)
- Médée (Medea) (1946)
- L'Invitation au Château (Ring Round the Moon) (1947)
- Ardèle ou la Marguerite (Ardèle; The Cry of the Peacock) (1948)
- La répétition ou l'amour puni (The Rehearsal) (1950)
- Colombe (Mademoiselle Colombe) (1951)
- La valse des toréadors (The Waltz of the Toreadors) (1952)
- L'Alouette (The Lark) (1952)
- Cecile, ou L'ecole des pères (Cecile or School for Fathers) (1954)
- Ornifle ou le courant d'air (Ornifle or It's Later than you Think) (1955)
- Pauvre Bitos ou le dîner de têtes (Poor Bitos, or The Masked Dinner) (1956)
- L'hurluberlu ou le réactionnaire amoureux (The Fighting Cock) (1959)
- La petite Molière (1959)
- Becket ou l'honneur de Dieu (Becket or The Honor of God) (1959)
- La Grotte (The Cavern) (1961)
- fables(1962)
- Le boulanger, la boulangère et le petit mitron (1968)
- Cher Antoine; ou l'amour raté (Dear Antoine; or The Love that Failed) (1969)
- Les poissons rouges; ou Mon père, ce héros (The Goldfish) (1970)
- Tu étais si gentil quand tu étais petit (You Were So Nice When You Were Young) (1972)
- Monsieur Barnett (1974)
- L'Arrestation (1975)
- Chers zoizeaux (1976)
- Vive Henri IV (1978)
- La Culotte (1978)
- La Foire d'empoigne (Catch as Catch Can) (1979)
- Le Nombril (The Navel) (1981)
Referensi
Bacaan lanjutan
- "Jean Anouilh (1910-1987)". Pegasos. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-30. Diakses tanggal 2008-09-15.
- One Act: Eleven Short Plays of the Modern Theatre (1961) Grove Press
Pranala luar
- Jean Anouilh di IMDb (dalam bahasa Inggris)