Darah Garuda

film Indonesia
Revisi sejak 26 September 2022 12.52 oleh AABot (bicara | kontrib) (~ref)

Darah Garuda atau Merah Putih II (Internasional: Blood of Eagles) adalah film drama fiksi historis Indonesia yang dirilis tahun 2010 dan bagian kedua dari rangkaian film "Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn. Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Ario Bayu, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, Astri Nurdin, Alex Komang, dan Aldy Zulfikar.

Darah Garuda
SutradaraYadi Sugandi
Conor Allyn
Ditulis olehConor Allyn
Rob Allyn
PemeranLukman Sardi
Donny Alamsyah
Darius Sinathrya
Ario Bayu
Teuku Rifnu Wikana
Rahayu Saraswati
Rudy Wowor
Astri Nurdin
Alex Komang
Aldy Zulfikar
DistributorMedia Desa Indonesia
Margate House
Tanggal rilis
8 September 2010
Durasi100 menit
NegaraIndonesia Indonesia
AnggaranRp 30 Miliar [1]
Pendapatan
kotor
Rp. 6.111.390.000,00

Latar belakang film

Darah Garuda sebagai lanjutan dari film Merah Putih yang film yang diproduksi oleh kolaborasi Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan rumah produksi film internasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita film ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Cerita film ini berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

Sinopsis

Film ini adalah sebuah cerita mengenai sekelompok kadet heroik yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947.

Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka pada masa lalu, dan konflik yang tajam dalam hal kepribadian, kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda, demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.

Para kadet ini terhubung dengan kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Menembus dalam ke hutan, mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga sekutu baru maupun yang potensial berkhianat: mata-mata kolonial dengan pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan; dan musuh lama yang bertanggung jawab atas intelijen Belanda.

Terkepung, baik oleh musuh dari luar maupun dari dalam, para pahlawan harus bersatu dan saling percaya karena mereka berjuang demi mengejar satu tujuan: Kemerdekaan.[2]

Pemeran

Prekuel

Film prekuel Darah Garuda, yaitu Merah Putih dirilis tayang setahun sebelum film ini, pada bulan Agustus 2009. Dalam masa mendatang, akan rilis film Hati Merdeka, yang merupakan film terakhir dari trilogi Merah Putih.

Referensi

  1. ^ Merah Putih Film Perang Lokal Gaya Hollywood - Halaman pers situs resmi film Merah Putih, diakses 13 November 2009.
  2. ^ Darah Garuda[pranala nonaktif permanen], diakses pada 16 Juli 2010.

Pranala luar