Imam Taufiq
Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag. atau lebih dikenal dengan nama Imam Taufiq (lahir di Jombang, Jawa Timur, 30 Desember 1972; Umur 48 Tahun) adalah pakar Ilmu Tafsir. Ia juga merupakan Guru Besar dalam Ilmu Tafsir di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. Pemikirannya dalam bidang keagamaan dan tafsir, terutama mengenai toleransi beragama tersebar di berbagai karya ilmiah, salah satunya dituangkan dalam buku “Al-Quran Bukan Kitab Teror”. Ia kini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan menjadi pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, serta aktif mengisi berbagai seminar mengenai resolusi konflik dan toleransi beragama.
Kehidupan dan Pendidikan
Imam Taufiq telah akrab dengan lingkungan pesantren sejak menjadi santri di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang (1983-1987), Ia menamatkan pendidikan madrasah di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Jember (1990), Pendidikan tinggi ia tamatkan di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, kala itu masih Institut agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, almamater tempatnya kini mengabdi.
S1 Tafsir Hadis IAIN Walisongo (1990), S2 Studi Islam PPS IAIN Walisongo (1999), S3 Studi Islam/Tafsir IAIN Walisongo (2011). Pada tahun (2017) Imam Taufiq dikukuhkan sebagai Guru Besar dibidang Ilmu Tafsir di Universitas Islam Negeri Semarang. Pada 23 Juli 2019 ia resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo (Periode 2019-2023)[1]
Keluarga
Imam Taufiq menikah dengan Arikhah dan dikaruniai dua anak
1. Muhammad Fawwaz Hilmy
2. Muhammad Mafaz Nabil
Karya
- Maqamat dan Ahwal (Tinjauan Metodologis) (2001)
- Tasawuf Krisis (2001)
- Maqamat: dan Ahwal (2001)
- Mengelola konflik, membangun damai (2007)
- Mediasi dan Resolusi Konflik (2007)
- Mengordinir Aksi-Aksi Non Kekerasan Yang Efektif (2009)
- Peace building dalam al-Qur'an: kajian terhadap pemikiran Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Dilal al-Qur'an (2010)
- Al-Quran bukan kitab terror (2016)